Resaka cuman tersenyum simpul sambil acak-acak rambut Ghea sekilas. Kemudian ia dan papinya duduk di depan, sementara para wanita duduk di belakang.
Ooo
Wildan sedang menenggak minuman isotonic sewaktu suara Paras menginterupsi.
"Wil, pulang ini gue boleh nebeng?" pinta Paras sambil mengelap lehernya menggunakan handuk kecil.
"Boleh." jawab Wildan singkat.
Tim basket putera dan puteri fakultas psikologi memang barusan latihan buat persiapan pertandingan pekan olahraga dan seni antar fakultas yang rutin digelar.
Ternyata benar, perempuan mandinya lama banget. Wildan sudah keluar sampai sempat ngeringin rambut bahkan sempat naik haji baru Paras keluar. Mengeluarkan aroma semerbak banget.
"Udah dari tadi, Wil?"
"Baru 20 menit yang lalu."
Paras ketawa dan langsung mempercepat gerakan sambil minta maaf terus-menerus. "Bentar ya, Wil. Pakai bedak dikit sama lipstick bentar."
"Oke." Wildan nungguin sambil main subway surf.
YOU ARE READING
WILDAN
Romance"I am not what happened to me, I am what I choose to become." - Carl Jung. ©start: February 15, 2020
[6] when i first saw you
Start from the beginning