Part 1

33 6 0
                                        

Lagu One Direction yang berjudul Midnight Memories terputar dengan volume penuh di kamar seorang gadis. Bibirnya juga ikut menyanyikan lirik lagu dari Boy Band asal inggris itu.

Midnight memories
Oh, oh, oh, oh, oh
Baby, you and me
Stumblin' in the street
Singin', singin', singin', singin'

Ia melirik jam yang menempel ditembok. Matanya melebar melihat jarum jam menunjuk angka setengah tujuh. Gadis itu mengambil handphone dan mematikan music lantas menyimpannya disaku rok.

"Mampus!"

Dengan kilat ia mengambil tas sekolahnya lalu menyemprot parfum dengan asal dan keluar dari kamar. Ia menuruni dua anak tangga sekaligus dan mengambil helm dari atas lemari.

"Anjirr gue belum sisiran lagi!" Kakinya kembali melangkah cepat dan masuk ke kamar mengambil sisir. Dengan tergesa ia mengambil salah satu sepatu dirak.

Merasa ada yang aneh di kakinya ia kembali membuka sepatu dan sadar belum memakai kaus kaki.

"Ya Tuhann!!"

Secara acak gadis itu mengambil kaus kaki putih yang tersimpan di sepatu yang lain. "Bodoamat udah dicuci ato belum!"

Setelah mengunci rumah dia menyalakan mesin motor. Helm yang dia bawa malah disimpan dibawah karena belum sisiran. Getaran di ponselnya membuat dia semakin riweuh.

Seakan tau apa yang akan di katakan si penelpon dia langsung menjawab,"gue berangkat nih, bye!"

Keluar dari pelataran rumah gadis itu langsung menarik gas dengan kecepatan tinggi.

Sesampainya di depan komplek seseorang tengah menunggunya. Gadis yang baru saja menelponnya tadi. Tengah berdiri dengan muka kusut. Barangkali seseorang itu sudah lama menunggu si pengemudi yang berangkat ke sekolah saja belum sempat sisiran.

"Telat nih udah jam berapa!"omelnya.

"Hush. Udah buruan naik, ngomelnya ditabung dulu."

Dengan kesal gadis bernama Gita itu duduk diboncengan sahabatnya.

Kerusuhan belum berakhir karena di perjalanan si pengemudi menyuruh Gita mengepang rambutnya.

"Chika gila ya, lo!"hanya itu yang bisa Gita ucapkan. Tapi tetap saja gadis itu menuruti permintaan sahabatnya. Pasalnya sudah sering kejadian seperti ini. Dan Chika gadis yang rusuh itu masih tetap saja mengulang hal yang sama. Padahal ini hari pertama mereka masuk sebagai anak SMK setelah tiga hari kemarin mereka mengikuti MOS.

"Git dah belom? Depan ada polisi tuh!"

"Ck. Bentar dong susah nih ketiup angin. Pelanin dulu motornya!"

Sebagai orang yang terpelajar harusnya mereka memberi contoh yang baik. Padahal keduanya belum cukup umur sebenarnya untuk membawa kendaraan pribadi seperti ini. Tapi keberuntungan selalu berpihak pada mereka karena sampai saat ini belum pernah tertangkap Polisi.

"Udah nih. Mana helm lo gue pakein."

Chika mengambil helm yang tergantung di dekat kakinya dan memberikannya pada Gita.

"Ehh anjirr gelap nih!"

"Hah? Aduh kebalik! Sorry sory!" Gita tergelak melihat wajah Chika dari kaca spion.

"Kalo jatuh gimana nanti. Ini hari pertama kita pake putih abu Juleha!!"

"Haha iya sory!"

Perjalanan begitu lambat karena memang jalan raya sedang macet-macetnya. Apalagi ini hari senin dan jam-jamnya orang berangkat kerja. Klakson kendaraan terus saja saling bersahutan. Entah apa yang akan terjadi pada mereka setibanya di sekolah.

***

THE CODING'SWhere stories live. Discover now