Dua anak perempuan itu sedang bermain ayunan di taman perkomplekan rumah Violin, tiba- tiba terdengar seorang laki-laki paruh baya memanggil keduanya dari sudut taman. "Violin, Aurora sudah mau malam nih pulang yuk, besok main lagi".
Laki-laki itu adalah Mario, ia adalah sosok seorang Ayah yang sangat disayangi Violin.
"Letgoo", teriak kedua anak perempuan itu sambil berlari menghampiri Mario dan memeluknya.
"Rara malam ini nginep di rumah Olin ya? Besok kan kalian libur sekolah", ajak Mario dengan halus sambil mengelus puncak kepala Aurora.
"hmm, tapi om.. Rara belum bilang mamah sama papah. Nanti kalau Rara gak pulang mereka khawatir", ucap Aurora tampak berpikir sambil memainkan rambutnya.
Mario yang mendengar perkataan Aurora seperti itu tawanya langsung pecah, dan langsung mengambil posisi setengah duduk sambil mencubit pelan pipinya.
"kamu ini lucu banget sih. Kan papah sama mamah Rara punya Handphone, gunanya handphone kan untuk berkomunikasi, jadi nanti om Mario telepon papah Rara deh buat minta izin kamu nginep di rumah olin".
reflek Aurora menepuk dahinya pelan "oh iya! Rara lupa om", sambil memperlihatkan deretan gigi putihnya.
"yaudah deh aku mau nginep rumah Olin", lanjut Aurora sambi tersenyum melihat ke arah Violin di sebelah sisi kanan nya.
"Yey! Olin bobo di temenin sama Rara, nanti kita main Barbie ya Ra". Sambung Violin yang begitu senang saat tahu sahabatnya akan menginap di rumah nya.
Mario tersenyum melihatnya sambil menggelengkan kepala, karena mereka berdua ini sangat akrab dan lucu seperti saudara kandung, padahal bukan. Tetapi Mario yakin, Aurora akan selalu bisa membuat Violin selalu senang.
°°°
Di ruang keluarga terdapat Mario dan Vina yang sedang asyik menonton Televisi, kemudian tidak lama pun datanglah Violin dan Aurora yang ingin bergabung bersama mereka.
"Hallo Ayah Bunda, Olin boleh gabung gak sama Rara di sini?", Tanya Violin menggemaskan dengan suara imutnya itu yang membuat Mario dan Vina tertawa saat mendengarnya. Rara pun hanya tersenyum saat Violin berbicara.
"Iya boleh dong sayang", Jawab Mario sambil mencubit pipi Violin dan Aurora.
"Sini nak duduk samping Bunda", Sambung Vina sambil menepuk sofa disebelah kirinya. Volin dan Rara pun langsung menduduki sofa itu.
"Kak, Ayah mau kasih tahu kamu", Tanya Mario ragu kepada anak semata wayangnya itu, karena ia tidak ingin membuatnya sedih begitu juga dengan Aurora yang saat kini berada di sebelahnya.
"Mau kasih tahu apa Ayah?", Jawab Violin bersemangat karena menurutnya Ayah nya itu akan memberikan sebuah kejutan yang akan membuatnya senang.
Vina hanya diam sambil merangkul Violin dan Aurora. Mario pun langsung menjelaskannya kepada anaknya itu.
"Besok kita Pindah ke Malaysia, karena Ayah ditugaskan kerja di sana, gak tahu sampai kapan, Ayah sudah beli rumah di Malaysia dan Ayah sudah mendaftarkan kamu sekolah dasar di sana".
Violin yang selesai mendengarkan ucapan Ayahnya itu langsung memeluk erat tubuh Aurora dan menangis kejar. "Olin gak mau pindah! Olin mau di sini aja sama Rara, Olin mau Sekolah bareng Rara".
Violin terus menangis sambil memeluk Aurora. Mario dan Vina pun tidak tega saat melihat putri kesayangannya itu menangis, mereka merasa kasihan dan mencoba membujuknya dengan baik.
Aurora yang dipeluknya itu langsung membalas pelukan Violin dan ikut menenangkan sahabatnya itu. "Olin gak boleh sedih, kalau Olin pindah kan nanti kita masih bisa ketemu kalau Olin lagi main ke Indonesia".
"Yang penting Olin jangan lupain Rara di sini ya", Lanjut Aurora yang mencoba menahan air matanya sambil tersenyum.
Violin yang mendengarkan perkataan Aurora seperi itu langsung berhenti menangis dan tersenyum. "Tapi kita tetap jadi teman kan Ra?".
"Iya kita temanan selamanya Lin", Balas Aurora tersenyum dan mereka berdua pun langsung berpelukan kembali.
Mario dan Vina pun akhirnya tersenyum melihat Aurora yang bisa menenangkan putrinya itu.
°°°
Hello Everyone!✨.
jadi cerita ini dibuat oleh "Dua Author ".
Perkenalkan...
Author 1 : Aprilia.
Author 2 : Tiara Jeanita Dixit.
Kalian bisa panggil kita Lia dan Tiara.
Salam kenal yaa semua🤗.
Btw, ini cerita pertama kita, jangan lupa di baca sampai tamat oke?😁.
Jangan lupa juga untuk selalu memberikan Vote and Comment ya😋.
Thank You!❣
Happy Reading guys!🥆.
YOU ARE READING
Think Different
Teen FictionViolin Anastasia dan Aurora Berliana. Mereka adalah teman sejak kecil, pertemanan mereka dimulai sejak memasuki Taman Kanak - Kanak. Mereka satu sekolah dan lebih tepatnya Ayah Violin (Mario) dan juga Ayah Aurora (Nando) memang satu pekerjaan jadi m...
