1. The 13th years

12.5K 1.6K 1K
                                    

"Woi lo harus tau ternyata mamanya Ko Munyeong tuh si—"

"—JANGAN SPOILER!"

Pekik Jennie dan Jeffrey serentak. Tidak lupa lemparan bantal yang datang dari tangan Jennie yang mendarat di wajah Rose. Rose memanyunkan bibirnya dan pura-pura menangis. "Makanya diem! Gausah lemes gitu mulutnya! Gue juga mau nonton dengan tenang!" Protes Jennie.

"Yaudah gausah di marahin gitu guys. Lo kayak baru kenal Rose aja..." Johnny membela Rose. Rose menoleh ke Johnny dengan mata berbinar-binarnya lalu memeluk Johnny "emang cuma Johnny doang yang punya hati."

"Udah sana pacaran." Ledek Jeffrey.

"Yakali sesama Aqurius? Yang ada gue sama Johnny cerai di tengah samudera." Balas Rose.

"Apaan sih kaum aquarium."

"Jeff, lo kaum aquarium juga."

"Gajelas kepercayaan lo, Rose."

"BERISIK! PULANG LO!" Jennie memekik di telinga Jeffrey. Jeffrey pun menjawabnya dengan tenang, "pulang-pulang, yang punya rumah gua!"

Jennie dengan cepat menutup mulut Jeffrey dengan telapak tangannya agar lelaki itu segera diam. Mereka pun kembali tenang dan menonton serial drama It's Okay To Not Be Okay sambil menyemil makanan.

Rose pun bangkit dari duduknya untuk mengambil kue yang kemarin di simpan di dalam kulkas dapur. Kue yang Rose buat dua hari yang lalu masih sisa banyak. Tak lama Johnny datang untuk mengisi kembali air minumnya.

"Sesama Aquarius? Lo sama Jeffrey dong." Johnny mengungkit obrolan tadi. Rose berdecih pelan dan melirik Jeffrey yang menunjukkan ekspresi bosan. Beda dengan Jennie yang hampir mengeluarkan air matanya karena adegan drama tersebut. Rose hampir tertawa gemas karena ekspresi yang di buat Jeffrey.

"Biasa, nyamar dikit boleh lah."

"Kalo nyamar mulu kapan mau di balas perasaannya, Rose? It's been 13 years. Gue jadi lo nyerah, jujur."

"Lo sih ngomong enak, yang mengalami kan gue. Banyak pertimbangan yang gue pertimbangin. Apakah gue harus confess atau enggak..."

"Eh dianya dateng." Johnny bangkit dari duduknya dan menepuk pundak Rose seraya Jeffrey datang menghampiri Rose di dapur. Ternyata ikut makan kue yang Rose dan Jennie buat petang kemarin. Rose tidak banyak bicara kala itu, membuat Jeffrey sedikit heran.

"Lo kenapa?" Jeffrey pun membuka pembicaraan seraya menarik kursi di meja makan yang berhadapan dengan Rose. Rose hanya menggelengkan kepalanya.

"Galau ya? Contoh tuh Jennie, anti galau-galau club."

"Jennie mah galau kalo nggak di kasih jatah."

"Ups. Terlalu frontal, Elanarose." Ucap Jeffrey dengan nada imut, serta beberapa coklat–dari kue yang sedang ia makan–dipinggir bibirnya.

Rose terkekeh gemas melihat ekspresi yang di buat Jeffrey buat barusan sehingga membuat tenggorokannya tersedak kue. "—Uhuk uhuk!" Rose segera meneguk air dari gelasnya. Jeffrey berkata "Makanya jangan gibah di depan orangnya."

Rose diam-diam melirik Jeffrey yang sibuk memakan coklat-coklat batangan pada hiasan kue. Rose sampai tidak sadar bahwa bibirnya membuat sunggingan ketika matanya tidak ingin lepas pandang dari Jeffrey. Emang semuanya salah Rose, yang memulai perasaan ini ada. Rose kira Tuhan akan memberikannya perasaannya yang murni perasaan sayang terhadap sahabat. Ternyata tidak. Jika Rose diberi kesempatan untuk lahir kembali, dipastikan tidak akan jatuh untuk kedua kalinya ke dalam jurang yang sama. Dengan kata lain, memilih untuk tidak menyukai Jeffrey.

Zodiac mateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang