Masa Perkenalan

12 1 2
                                    

Hallo Temen-temen...

Untuk mengisi waktu kekosongan quarantine dan kemumetan disela-sela tugas kuliah, aku mau bikin cerita. Semoga temen-temen suka ya. Jangan lupa untuk vote ya temen-temen. Luv.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Malam dini hari, aku hanya diam di kamar. Kamar yang gelap ditemanin oleh lantunan music dari Glenn Fredly. Aku hanya diam menikmati kesepian, kegelapan, dan kesakitan yang bersarang pada hatiku. Begini rasanya putus cinta. Begini rasanya ditinggalkan oleh orang yang kita cintai. Sesak dada dan rasanya ingin marah pada semesta, mengapa kau memisahkan aku dan dia?

Hari-hariku hanya bersahabat dengan sedih, sakit, sepi, dan indomie. Apakah ada yang sama denganku kalau hati atau pikiran sedang kacau hanya indomie yang menggoda selera? Ah, bila ada kita sama. Aku sangat suka dengan indomie/mie ayam/jenis mie lainnya. Dan satu lagi untuk kaum perempuan bukankah kurang lengkap bila tidak pedas? Indomie dan pedas adalah sudah akrab rasanya dengan pedan dan mie. Maafkan aku lambung.

Hari demi hari harus tetap aku jalankan, aku tidak boleh terus-terusan mengurung diri dikamar, meratapi nasib, sungguh sangat menyedihkan bukan? Hari demi hari aku lewati dengan berdamai dengan rasa sakit, berdamai dan ikhlas dengan segala hal yang terlah terjadi denganku. Hari demi hari pun aku melewati dengan bantuan sahabat-sahabatku tersayang Andrea Fahrani, Diana Syafira, dan Sofia Ardea Malik. Sungguh sahabat adalah obat disaat kita sedang hancur. Disaat cinta menjadi racun, sahabat menjadi penangkal. Setelah berbulan-bulan aku mencoba untuk berdamai dengan semua nya, ada laki-laki yang mendekatiku, aku sudah mengenal nya, karna kami pernah satu kelompok saat ospek, hanya kenal sebatas teman ospek berbicara pun tidak. Sungguh awalnya aku sangat enggan untuk merespon, hati ini masih terlalu sakit. Namun Andrea dan Diana menyemangatiku untuk mencoba membuka hati lagi. Baik aku merespon laki-laki tersebut. Disini awal kisah baruku dimulai.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Saat ini memang sedang libur perkuliahan semester genap. Liburan genap dikampusku cukup lama, aku menghabiskan waktu bermain dengan teman-teman dan apabila aku tidak ada kegiatan diluar rumah, kegiatanku dirumah sekedar beres-beres kamar atau bermain ponsel melihat e-commerce dan pastinya bermain di social media seperti di Instagram, Twitter dan lainnya. Saat aku membuka Instagram dan meng-klik tombol suggestion terlihat beberapa nama yang muncul dan ada satu yang menyita perhatianku, sepertinya kenal siapa ya, pikirku dan tanpa piker panjang aku membuka profile nya dan ternyata dia ketua kelompok waktu aku ospek fakultas, aku pun memfollow nya dan mengirimkan direct message kepadanya, dia pun merespon dan dari situ kami berlanjut chat melalui whatsapp hingga kami berencana bertemu ke sebuah café yang ada di tengah kota Bogor. Setelah aku menolak ajakannya, sore itu aku menyanggupi nya dengan berjanjiannya di restoran cepat saji walaupun aku telat dan dia bete denganku HAHAHA tidak masalah.

Sepanjang perjalanan aku hanya diam, dia melirikku melalui kaca spion motor nya, aku yang melihatnya pun tertawa, memang tidak terlihat karna aku menggunakan masker.

"lo kenapa sih Bay? Bete sama gua ya? Sorry tadi dari rumah macet"ujarku disela-sela kami menunggu lampu merah menjadi hijau, Ah iya laki-laki yang aku temui diinstagram itu Bayu Dzaudan.

"iya gapapa kok tenang aja, Sha"ujar Bayu membuatku hanya mengangguk saja. Perkenalkan juga nama-ku, Ashafiya Zalea. Cukup panggil aku Sha.

Kota Bogor saat weekend sungguh sangat padat dengan kendaraan baik roda empat atau roda dua. Bahkan taman kota pun menjadi ramai, banyak keluarga yang bermain, sepasang kekasih yang memadu kasih selesai olahraga, dan juga para penjual keliling/stand yang sudah menghiasi keramaian. Aku sudah sampai pada sebuah kafe dengan bangunan yang dominan terhias oleh kaca nako.

"Ah gila, lu tinggi banget. Berasa gue kurcaci deh"ujarku saat melihat ia berdiri memarkirkan motornya, ia pun tertawa memasukkan buff dan jaketku kedalam bagasi motornya. Oh awal yg indah.

Setelah ia selesai menutup jok motornya, Ia jalan berdampingan denganku, dan ia mengusap puncak kepalaku sambal tertawa kecil "iya sih elu kecil banget"ujar Bayu membuatku tertawa kecil, kami melangkahkan kaki memasuki café nya

"elu tuh ya dulu ga segede ini pas ospek, lu makan apaan?"tanyaku yang masih heran mengapa ia menjadi tinggi, padahal kami satu fakultas namun tidak pernah ketemu.

"ga minum apa-apa, elu nya aja kali yang makin kecil"ujar Bayu meledekku, sungguh aku merasa kecil dekatnya. Kami telah dihadapan menu pesanan, saat itu aku masih meminum espresso 2 shot, ah iya selain indomie dan pedas, kopi pahit menjadi temanku juga. Dan Bayu ia memesan es coklat.

"Bay, di atas aja yg ber-AC jangan smoking area gue engap kalo di smoking area. Maklum jompo"ucapanku membuat Bayu tersenyum dan mengangguk mengerti, dia berjalan duluan dan aku mengekor di belakangnya.

"Bay, ada cowo nembak gue bay. Tapi gue tolak karna gue ga suka Bay, gue anggap dia sahabat"curhatku kepada Bayu, aku menunjukkan chat cowo tersebut dan sebelum aku berangkat pergi bertemu dengan Bayu aku sudah memboom chat dengan meminta bantuan bagaimana menolak laki-laki agar tidak menyakiti perasaan.

"Oh, jadi ini penyebab lu ngechat. Kaget gua bangun-bangun ada chat banyak dari lu"ujar Bayu

"Iyeee Bay, udah lah gapapa gua udah tolak juga kok"ujar Sha dan Bayu membuka fitur kamera pada smartphone Sha, membuat Sha bingung melihat tingkah nya

"Ayo foto sama gue"ajak Bayu, namu Sha menatap ia ragu

"Bay, gue gamau kedeketan kita ada yang tau dulu. Gue tutup muka gue ya keliatan mata aja, lo juga!"Perintah Sha

Mereka berdua pun berfoto dengan tangan masing-masing menutupi wajah mereka hanya tersisakan kedua mata mereka, dan Bayu memupdate foto mereka di status Whatsapp membuat laki-laki yang menyatakan perasaannya kepada Sha tadi sore mengirimkan banyak pesan kepada Sha, dan lagi-lagi Bayu lah yang membalas nya.

"Bay, gue gaenak. Ngapain lu post sih Bay"tanya Sha

"Biar dia ga gangguin elu lagi, jadi post aja foto gua sama elu"jawab Bayu membuat Sha hanya mengangguk saja

"Dia pasti ngira gue sama lo pacaran. Gue sama lo kan engga pacaran Bay, kita temenan" Sha melihat Bayu yang tersenyum

"Gapapa, biar lu ga diganggu sama dia terus"ujar Bayu, membuat diriku merasa dilindungi oleh Bayu. Dasar Perempuan.

Sha dan Bayu menghabiskan waktu di café tersebut hingga langit berubah menjadi gelap, dan sehabis hujan. Sha dan Bayu memutuskan untuk keluat dari café tersebut, dan memikirkan akan kemana lagi mereka setelah dari café, yang dilakukan adalah, makan. Bayu menawarkan beberapa rekomendasi kepada Sha. Bogor habis diguyur hujan, udara yang dingin, lampu-lampu jalanan yang membuat suasana menjadi lebih syahdu, dan Sha-Bayu yang sedang berbincang di atas motor. Sungguh mendukung, suasana Bogor kala itu.

CUKUPPPP SAMPAI SINI DULU YA TEMEN-TEMEN HIHIHI

JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT, LUV OLL!

Break A BelieveWhere stories live. Discover now