東方神起
Keeseokan harinya tepat pukul sepuluh pagi, mereka berlima mengetuk pintu kantor Jeongyeon. Dahyun yang membukakan pintu dan mempersilakan mereka masuk. Kim Jeongyeon sudah ada di dalam ruangan yang bermandikan cahaya matahari pagi. Dia berdiri menghadap jendela dan melihat pemandangan di luarnya.
“Sajangnim, mereka sudah datang.” Dahyun memberitahunya.
“Silakan duduk.”
Jeongyeon menyuruh kelima orang itu duduk di sofa. Tanpa basa basi, dia menunjukkan sesuatu kepada kelima anak muda yang ada di ruangannya. Diangsurkannya selembar foto di atas meja.
Kelima orang itu membungkuk untuk melihat lebih jelas. Foto itu terlihat sangat lawas dan lembarannya menguning dimakan usia. Di foto itu seorang gadis muda memakai mantel selutut dan rok sepanjang pertengahan betis. Rambutnya dikepang dua dan menjuntai di sisi kanan dan kiri bahunya. Dia memegang sebuah permen kapas yang diletakkan di depan dadanya. Gadis di foto itu terlihat sangat muda.
“Itu aku enam puluh tahun yang lalu. Waktu itu usiaku empat belas tahun.”
“Oohh—”
Junsu tidak tahan untuk tidak bersuara. Jika diumpamakan jaman sekarang, Kim Jeongyeon remaja di foto itu terlihat sangat imut. Junsu masih bisa melihat sisa-sisa keimutannya di wajah yang sekarang sudah keriput dimakan usia itu.
Jeongyeon membawa sebuah album foto. Wajahnya terlihat berubah. Dengan perlahan diletakkannya sebuah halaman yang terbuka di hadapan kelima tamunya.
Disitu ada dua buah foto. Satu foto gadis yang tampak lebih tua daripada dirinya. Satunya lagi foto seorang gadis dan pemuda dengan latar belakang keramaian. Sepertinya mereka berada di suatu pasar atau apa pun itu namanya.
Bahkan untuk ukuran jaman sekarang, gadis di foto itu terlihat sangat cantik. Matanya bulat besar. Kulitnya putih dan bersinar meski lembaran foto itu sudah menguning dan agak lusuh. Rambutnya diikat di belakang kepala. Sedangkan pemuda yang berdiri di sampingnya adalah seorang yang tampan dengan sorot mata tajam. Rambutnya tersisir dengan rapi khas masyarakat jaman dulu. Dia mengenakan mantel panjang. Tubuhnya terlihat jauh lebih tinggi daripada gadis yang berdiri di sebelahnya.
“Mereka adalah Yunho dan Jaejoong,” ucap Jeongyeon pelan. Mimik wajahnya terlihat berubah.
Suara gumaman segera memenuhi ruangan kantor penginapan. Junsu menutup mulutnya.
Benarkah ini?
Benarkah ini Yunho dan Jaejoong?
Benarkah mereka pernah hidup dan bernapas sepertinya?
Yoochun melirik yeojachingu-nya. Dia meremas bahu Junsu yang terlihat mulai emosional.
“Be—benarkah, sajangnim? Benarkah orang-orang di foto ini adalah Yunho dan Jaejoong yang kami cari?”
YOU ARE READING
𝐒𝐄𝐄 𝐘𝐎𝐔 𝐎𝐍 𝐓𝐇𝐄 𝐎𝐓𝐇𝐄𝐑 𝐒𝐈𝐃𝐄 𝐘𝐮𝐧𝐉𝐚𝐞 𝐆𝐒 [𝐓𝐀𝐌𝐀𝐓]
Fanfiction𝑆𝑎𝑎𝑡 𝑖𝑛𝑖 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑚𝑒𝑚𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑚𝑎. 𝑇𝑎𝑝𝑖 𝑖𝑛𝑔𝑎𝑡𝑙𝑎𝒉, 𝑑𝑖 𝑘𝑒𝒉𝑖𝑑𝑢𝑝𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑘𝑖𝑡𝑎 𝑎𝑘𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑟𝑙𝑎𝒉𝑖𝑟 𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑙𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑎𝑡𝑢 𝑙𝑎𝑔𝑖... ⚠️ 𝐘𝐮𝐧...