Kesal

753 96 30
                                    

Langit yang berawan dan agak berangin tidak mengurangi semangat dua bersaudara Chou untuk pergi ke rumah keluarga Hirai. Padahal Minju udah ngelarang mereka kesana karena mau hujan deres dan dia sendirian di rumah, soalnya ortu mereka lagi ada urusan penting di kota lain.

"Terus entar gue dirumah sama siapa dong?!  Kalo listriknya mati gimana?! Kalo nanti ada penjahat gimana?!"

"Tenang. Gue udah hubungi Chaewon, bentar lagi nyampe dia."

"Yaudah....kalo gitu cepetan pergi....nanti keburu ujan..." Hyewon menatapnya tidak percaya saat Minju langsung mengusir kedua saudaranya.

"Bucin najis bangsat."

"Nggak ngaca kamu Kang Hyewon."

Hyewon tidak membalas dan memilih untuk pergi ke depan rumah, menunggu Wonyoung yang daritadi sudah standby dengan motornya. Dan kebetulan saat dia keluar dari rumah, di depan sudah ada Chaewon yang ngobrol dengan Wonyoung.

"Woi putri kodok, pangeran lo udah dateng nih." Hyewon berteriak ke dalam rumah dan seketika Minju sudah ada di depan matanya.

"Sayang, masuk yuk. Ngapain kamu ngobrol sama bocah ngompolan." Wonyoung tertegun dan melirik tajam ke arah kakak keduanya yang tak tau malu.

"Sok lu, wanita penggoda."

"APA LO BILANG? WANITA PENGGODA?! GUE INI KAKAK LO YA BOCAH MESUM!"

"BACOT ANJIR. KAKAK MACEM APA YANG SUKANYA MISUH SAMA ADEKNYA, NGOLOK ADEKNYA, NYURUH-NYURUH GA JELAS. Mas Chaewon kok mau aja sama manusia temannya salamander."

"Lo kalo gak suka sama gue ngomong, dek."

"Lo kali kak yang gak suka sama gue. Perasaan gue salah mulu di mata lo. Papi aja gak pernah bentak gue."

"Kan yang bentak Lo, Dek."

"APA LO BILANG?"

"WOY UDAH! Chaewon Lo bawa Minju ke dalem! Wonyoung bacot mulu anjir, jadi kagak nih? Kalo kagak yaudah gue aja yang berangkat biar Lo jadi obat nyamuk di rumah." Hyewon memukul kepala kedua adiknya dan menaiki motornya, tidak menghiraukan dua saudaranya yang sudah siap untuk berperang. Wonyoung memutar bola matanya malas ke arah kakaknya yang sekarang sedang manja kepada Chaewon. Chaewon nya sih kesenengan, Hyewon nya yang daritadi liatin pengen nonjok

"Inget Tuhan. Hujan hujan gini gausah yang aneh-aneh. restu aja belum dapet, pacaran aja masih ngumpet. Gausah main jebol dalam kesempatan lo."

"Siap, kang. Percayalah gue yang paling Sholeh dari temen temen kita, termasuk Lo."  Hyewon memutar matanya mendengar kepedean sohib tengilnya itu.

"Chaeyeon yang katanya idaman aja, tiap malming main kuda kudaan. Apalagi elo, yang otaknya udah agak error gegara keseringan sama Yena." Wonyoung mengerutkan dahinya saat mendengar kata kuda-kudaan..

Bang Chaeyeon?

Malming?

Kuda-kudaan?

Bang Chaeyeon tiap malming main jaran kepang kah?

"Yang penting ganteng, kaya, dan rajin ibadah. Udahlah lo cabut aja sana. Sakura nungguin tuh ngajak main."

"Ayo Nyoung!"

Dan keduanya meninggalkan kedua sejoli sendirian di rumah yang luas itu.

"Sayang, ini kan mau ujan." Chaewon nyengir lebar selagi masuk ke dalam rumah.

"Terus?" Minju menaikkan alis tidak mengerti.

"Di rumah sendiri lagi.." senyum Chaewon berubah creepy.

SEME BARU GEDEWhere stories live. Discover now