#Sesak tak nyenyak (2)

27 5 0
                                    

Angkasa terbangun dari tidur tak pulasnya semalam,menengok ke arah pengemudi dan melihat ayahnya nampak kelelahan,ia melihat ke jam tangannya yang sudah menunjukan pukul 6 pagi,

"Ayah,biar Angkasa yang menggantikan ayah nanti"ucap Angkasa sambil memegang tangan ayahnya yang masih tertidur.

Angkasa keluar dari mobil dan mengamati jalan raya yang masih sepi,ia berjalan menuju pintu mobil pengemudi,

"Ayah bangun yah,sudah jam 6 pagi,biar Angkasa saja yang menggantikan ayah mengemudi nanti"ucap Angkasa sekali lagi,

"Hmmm? Sudah pagi ya?"jawab ayahnya terbangun,

"iya yah yuk lanjut"ajak Angkasa,
"Kamu yang mau mengemudi? Bisa tidak?"tanya ayah ragu,

"Masa ayah tidak percaya sama Angkasa,padahal umur Angkasa kan sudah 17 tahun,sudah punya KTP sama SIM,sudah teruji"jawab Angkasa kesal,

"Bukan begitu,jalanan jakarta berbeda dengan Bekasi Angkasa"jelas ayah,

"Angkasa bisa" tegas Angkasa.
Akhirnya ayah mempercayai Angkasa.

Kali ini mereka telah memasuki kawasan jakarta dan masih mencari rumah yang telah ayahnya pesan kemarin.
Mereka sampai di rumah baru hanya dengan waktu lima belas menit.

Angkasa menghentikan mobilnya di depan rumah kecil nan sempit itu,lalu turun membuka pintu pagar dan memasukan mobilnya ke garasi rumah baru itu,

"Ukuranya lebih kecil dari rumah kita di Bekasi yah"Ucap Langit heran,

"Ya kalian harus maklum,harga rumah di jakarta mahal mahal,rumah kita dulu di Bekasi ukurannya lebih besar dari ini saja kalau di jual belum cukup buat membeli rumah ini"jelas ayah panjang lebar,

"Lingkungan di sini ramai yah,banyak orang teriak teriak,berbeda dengan Bekasi"Celetuk Langit sambil mengamati tetangga barunya yang sedang bertengkar dengan suaminya,

"Iya bersabar saja,kita kan pendatang harus beradaptasi"
Ucap ayah sambil membuka bagasi mobil dan mengeluarkan kardus kardus bawaan,

"Angkasa bantu yah"ucap Angkasa sambil berlari membantu ayahnya,Langit masih mengamati sekeliling rumah kecil itu,

"Hmm bagus sih kalau di lihat dari modelnya,tingkat juga,tapi kecil dan sempit,tetangga di sini juga berisik pada konflik terus"ucap batin Langit dan terkejut mendengar suara panci dari samping rumah barunya itu,
"Punya anak kaga bisa di didik, minggat sana!"ucap seseorang itu keras sambil melempari panci seorang anak laki laki seumuran Angkasa yan berlari terbirit birit,

"Masuk yuk" ajakan ayah membuat Langit menghentikan rasa penasarannya,

"Rumah ini tingkat ya ayah" tanya Langit sambil mengikuti langkah ayahnya juga kakaknya,

"Ia di lantai dua ada tiga ruangan,rencana ayah lantai dua nanti untuk kamar kita"ucap ayah sambil mencari kunci pintu itu dan membukanya,

"Bismillah"ucap ayahnya sambil membuka pintu rumah itu.

Rumah bergaya modern itu memang menakjubkan tetapi sempit sekali,ruang tamu nya saja hanya seukuran kamar Angkasa di Bekasi,ruang keluarga dan ruang makan serta dapur di buat menjadi 1 ruangan
.
Ayah sudah menyewa truk juga untuk membantu memindahkan barang barang berukuran besar,untung saja jalan di perumahan itu sedikit lebar hingga bisa membuat 1 truk masuk.

Setelah semua barang barang di pindahkan ke dalam rumah,Angkasa melangkah menaiki anak tangga dan memilih kamar mana yang akan ia tempati,

"Ini saja lah,letaknya strategis langsung berhadapan dengan tangga"ucapnya lirih sambil memasuki kamar tersebut,

"Huaaaa!" teriak Angkasa kaget,ternyata di dalam ruangan itu ada Langit yang sudah memasuki ruangan itu terlebih dahulu,

"kenapa kak?"tanya Langit heran,

"Nggak,kamu mau kamar di sini?"tanya Angkasa sambil bersikap biasa saja seolah ia tidak terkejut tadi,

"Emang kenapa?",

"Cuman tanya"jelas Angkasa singkat,Langit berjalan keluar kamar itu,

"Mau kemana?"tanya Angkasa heran,

"Kalau kakak mau kamar ini ambil saja,Langit mau yang di pojok sana"ucap Langit sambil menunjuk ke arah kamar di pojok,

"Beneran? Disana gelap loh,enakan di sini langsung kena sinar matahari sama berhadapan langsung sama tangga",Langit tak peduli,ia segera memasukan barang barangnya ke kamar yang ia pilih,begitu juga dengan Angkasa,tanpa berpikir panjang ia segera memasukan barang barangnya ke kamar itu,
untuk tempat tidur dan lainya,Angkasa dan Langit membutuhkan bantuan ayahnya.

Hari ini mereka sibuk membersihkan rumah barunya itu sampai sampai waktu menunjukan pukul 10 malam.
Ayahnya memerintah Angkasa dan Langit untuk segera tidur karena esok Angkasa dan Langit mulai bersekolah,

"Pantas saja Langit tidak memilih kamar ini,ternyata selain letaknya strategis aku juga tidak bisa tidur nyenyak gara gara tetangga sebelah memutar musik sangat keras"batin Angkasa memberontak,tapi ia tak bisa berbuat apa apa,ia tetap memaksakan tubuhnya tidur karena esok ia mulai bersekolah lagi.

ANGKASA (don't judge me from one side)Where stories live. Discover now