16

51 1 0
                                    

Dua orang saling menatap tajam satu sama lain. Arah pukulan yang lurus dan tubuh di depannya menghindari pukulan itu dengan cepat. Nafas berburu dan pelipis mata serta ujung bibir yang terluka. Bahkan pihak lawannya tersenyum sinis dan menghela nafas pelan. Lalu melihat orang yang di depannya terlihat lelah bahkan berdiri pun sudah tak mampu.

" Uhukk..uhukk... "

Sambil terbatuk dengan nafas terengah-engah zack menatap wanita di depannya dengan putus asa.

Bagaimana wanita ini bisa begitu kuat, kenapa kakak melatihnya dengan sekuat ini jika pada akhirnya dia tidak ada di pihak rose company.

Zack berdiri dengan tegak dan menatap ke arah lawannya dan menepuk-nepuk pundak dan menepuk tangannya dari debu yang menempel. Pagi ini dia sudah membuat shila sedikit tegang. Zack melihat wajah shila dengan senang karena saingannya ini sedang bingung dan nampaknya juga marah. Dia tidak suka jika kehidupan pribadinya di campuri oleh siapapun.

Shila menatap zack bahkan dia sempat mendengus dengan kesal. Lalu berjalan mendekat dan membungkuk untuk menghormati atasannya itu. Sepertinya pertarungan ini di menangkan oleh shila dan skornya sudah 3-0. Shila menatap zack dan tersenyum lalu berdiri di sampingnya sambil minum sebotol air putih.

" Sepertinya kakak dan keluarga itu akan membuat pertemuan, saranku setuju saja " Zack

"....." Shila

" Lagi pula dia pria yang baik bahkan aku jamin hidupmu akan bahagia dan sejahtera " Zack

"....." Shila

" Malam ini pertemuannya dan aku pastikan jika kau menerimanya secara otomatis keluar dari staff ku, aku sudah punya penggantinya " Zack

Zack berlalu pergi dan masuk ke dalam mobilnya. Sekretarisnya sempat melihat ke arah tuannya itu lalu mengangguk ke arah shila.

Shila tersenyum dan menggelengkan kepalanya lalu melihat pemandangan rumput luas di depannya. Terlihat pohon besar dengan lebatnya serta daun hijau menjuntai ke atas yang bahkan terlihat menari dan melambai di hembuskan oleh angin pagi hari yang segar.

" Aku tak masalah jika harus keluar dari staff mu, tapi... kau harus ingat satu hal, akulah yang akan menang. Karena tuan besar rose yang merekrutku dan dialah yang berhak menendangku " Shila

Sambil menutup teleponnya tuan zack mengepalkan tangannya dan menerima amplop putih dari sekretarisnya. Dia tidak menyangka shila menjabat sebagai wakil direktur rose company yang secara langsung menjadi wakil kakaknya sekarang. Berarti posisi mereka sama.

" Damn it... " Zack

------------------------------------------------------

" Aku mengerti, tapi aku merekrutnya karena dia berbakat bukan karena fisiknya, lagi pula banyak wanita lain yang cantik dan sepadan di banding dirinya " Tuan rose

" Sepertinya kau sangat melindunginya, apa kau menyukainya tuan rose ? " Nyonya yang

"....." Se jong

"....." Tuan yang

" Hahahaha... nyonya itu tidak mungkin, bahkan usiaku sudah lima puluh tahun, aku tidak ingin istriku cemburu lagi lupa istriku sangat menyukainya. Jika aku memiliki seorang putera berusia 30 tahunan aku akan jodohkan dengannya " Tuan rose

" Huffff... " Se jong

Tuan rose menatap se jong dan memperhatikannya dengan seksama lalu mengerutkan dahinya kemudian tersenyum ke arah se jong sambil mengangkat cangkir kopinya yang baru saja dia minum.

The LeafWhere stories live. Discover now