1

138 1 0
                                    

Krik.. Krik.. Krik..

Bunyi jangkrik di halaman terdengar sampai di dalam rumah. Kami baru saja dari rumah sakit menjenguk rekan kerja ayah yang baru saja selesai operasi usus buntu. Ibu langsung memintaku untuk duduk di ruang tamu sementara ayah mengambil obat untuk leherku yang biru karena insiden ketika kami di rumah sakit.

" Lain kali sebisa mungkin untuk menghindar, jangan ikut campur urusan orang lain " Ayah

" Maaf ayah, bukan seperti itu, tadi aku mau menanyakan ke bagian informasi di mana toiletnya, tapi tiba-tiba pundakku di tarik, cepat sekali, aku bahkan tidak bisa menghindar, apalagi paman itu menggunakan senjata " Shila

" Sudahlah jangan marahi anakmu ini, yang terpenting dia selamat, lain kali hati-hati nak " Ibu

Aku mengangguk pelan dan memeluk ibu yang terlihat cemas, sedangkan ayah mengelus kepalaku dengan lembut.

____________________

Pagi hari yang cerah membuatku bersemangat ke sekolah, aku tak tahu apa yang di bicarakan dengan teman sekelasku sejak satu minggu yang lalu. Mereka selalu bercerita tentang siswa yang membuat mereka tertarik. Aku sempat bertanya tetapi mereka akan menunjukkan orangnya jika sudah mendapatkan fotonya. Mereka pikir aku ini apa, dengan sedikit penjelasan saja aku sudah mengerti kalau mereka sedang menyukai seseorang.

" ahhhh... udaranya benar-benar sejuk, bahkan langitnya cerah hemmmmm " Shila

Ku pandangi langit sambil berjalan ke halte bis. Sampai di sekolah aku langsung ke kelas dan terlihat sudah ada beberapa siswa yang datang. Aku belum melihat ke empat teman sekelasku yang belum datang. Aku pergi ke kantin untuk membeli susu kemasan, dalam hal makanan aku tidak pemilih. Hari ini aku belum sarapan jadi ku ambil susu kemasan rasa cokelat dan roti isi cokelat. Setelah sarapan di kantin, aku tak sengaja berpapasan dengan seorang siswa yang dari ujung koridor sekolah dengan ramahnya tersenyum dengan setiap siswa dan siswi yang bertemu dengannya.

Akupun dengan melihatnya ada rasa ingin tersenyum juga. Saat aku berpapasan dengannya aku tersenyum dengannya tapi anehnya wajah siswa itu langsung cemberut dan dengan rasa tidak enak aku langsung melewatinya. Aku berdeham dan merasa bodoh seketika.

" Isshhh, menyebalkan " Shila

Ding.. Ding.. Ding..

Bel masuk sekolah telah berbunyi dan aku sudah siap mengikuti tes bahasa inggris hari ini. Ku lihat langit di luar sangat cerah, secerah semangat ku untuk mengerjakan soal. Ku lihat ke empat teman sekelasku tidak bersemangat mengerjakan soal bahasa inggrisnya. Aku lihat jam dinding menunjukkan pukul sembilan pagi, tak terasa dua jam sudah berlalu. Ku periksa semua jawabanku dan yakin akan mendapatkan nilai bagus.

" Selesai, pasti dapat nilai A " Shila

" Waktunya telah habis silahkan di kumpulkan " Guru

Kami berlima berencana akan makan ayam goreng bersama setelah pulang sekolah hari ini. Tapi karena aku di panggil guru untuk membantunya membersihkan taman belakang sekolah bersama perwakilan siswa siswi kelas lainnya, aku baru bisa datang satu jam setelahnya.

" Tidak apa-apa kami akan tunggu kamu di tempat biasa di lobi utama depan mall sampai kamu datang, kami akan mencari kado untuk ibunya suna terlebih dulu " Yeli

" Baiklah dan jika aku sudah sampai akan ku kabari " Shila

Tugas dari guru untuk membersihkan taman belakang sekolah setiap dua minggu sekali pasti kami siswa dan siswi akan mendapatkan gilirannya. Tugas ini sudah ku kerjakan kedua kalinya selama aku duduk di kelas 1-3.
Saat aku hendak mengambil air di keran untuk menyiram tanaman sekolah, aku berpapasan dengan siswa yang ramah dengan semua penghuni di sekolah kecuali denganku. Dan yang benar saja, ketika aku berpapasan dengannya untuk ke dua kalinya wajahnya datar dan aku sempat tersenyum padanya tapi dia malah tidak merespon.

" Hemmm, yang penting aku sudah mencoba untuk ramah padanya, tapi apa aku punya salah ? " Shila

Setelah selesai membersihkan taman aku langsung pamit kepada guru dan beberapa siswa siswi yang ada di sana

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Setelah selesai membersihkan taman aku langsung pamit kepada guru dan beberapa siswa siswi yang ada di sana. Ku berlari ke halte bis dekat dengan gedung sekolah dan ketika aku sampai di lobi utama depan mall, aku langsung mengirim pesan pada salah satu teman kelas ku

[ aku sudah sampai di lobi utama mall ]

Aku perhatikan sekitar lobi mall dan sudah begitu ramai dengan pengunjung. Ku pandangi langit yang sudah gelap dan tak terasa sudah satu jam aku menunggu, lalu aku putuskan untuk langsung datang ke tempat restoran ayam goreng yang biasa kami datangi, tapi ternyata restorannya tutup. 

[ Yeli, kalian dimana ? apa kalian sudah pulang ? ]

Aku hubungi suna tapi ponselnya tidak di angkat, aku tunggu di depan lobi utama sekitar 30 menit tapi setelah ku hubungi mereka satu per satu ponsel mereka tidak merespon.

" Hahhh, sebaiknya aku pulang saja " Shila

Sambil berpikir, aku berjalan menuju halte bis. Aku merasa diasingkan dan dijauhkan oleh mereka. Sudah enam bulan aku berteman dengan mereka di sekolah. Setiap membicarakan sesuatu aku pasti di ajak ketika saat-saat terakhir saja. Seperti ada perlu saja baru mereka membutuhkan ku. Apa salahku pada mereka semua. Bahkan saat sekarang pun mereka tidak menghubungiku balik bahkan membalas pesan dariku.

Sampai di rumah aku langsung membersihkan diri dan makan malam bersama ayah dan ibu. Aku anak tunggal di keluarga dan kedua orang tua ku sangat menjagaku tapi bukan berarti aku anak yang manja. Ayah dan ibuku sudah mengajarkanku memasak, membersihkan rumah, bahkan mencuci bajuku sendiri. Mereka tidak menyewa asisten rumah tangga sejak aku masuk sekolah menengah pertama.

" Agar putriku mandiri dan tidak banyak bergantung pada orang lain nantinya " Ibu

Kedua orangtua ku bekerja dan siapapun yang sampai duluan di rumah harus memasak makan malam walaupun hanya mie instan sekalipun.

Aku kembali ke kamar dan mengecek ponselku apakah ada pesan atau panggilan telepon yang baru dari teman sekelasku, tapi aku cek ternyata tidak ada satupun.

[ Apa kalian marah padaku ? ]

Aku berbaring di tempat tidur sambil memegang ponselku agar nanti jika berbunyi aku bisa langsung menjawabnya.

Bersambung

------------------------------------------------------------
Terima kasih Ya Readers 😄

Jangan lupa untuk comment, vote, dan like ya  😃

The LeafWhere stories live. Discover now