Jasmine

16 2 0
                                    

alarm ku berdenging, lagu dari DPR LIVE berjudul Jasmine terdengar seiring dengan getaran dari ponsel. dengan terburu aku mengambil ponsel dari nakas sebelah ranjang lalu mematikan alarm, takut teman sekamarku akan terganggu. 

aku duduk ditepi ranjang sambil memandang kearah jendela kamar yang masih tertutup kelambu. masih terasa begitu pagi tapi diluar sepertiya sudah cerah. cahaya matahari memaksa masuk, membuatku bisa melihat bayangan dahan pohon dekat jendela kamar yang bergoyang karena angin. terdengar orang-orang juga sudah mulai beraktifitas diluar sana. sebaiknya aku mandi.

didalam kamar mandi aku berdiri dibawah guyuran air, rasanya sangat melegakan. selain secangkir kopi, mandi seperti ini juga adalah favoritku. nada alarm ku tadi pagi terngiang di telingaku,

You know I can paint the world
Sitting there in black and gold
You're the perfect chemical
I gotta test I gotta know
You know I'm no criminal
But I could take your heart and go
You're the perfect chemical
I gotta test I gotta gotta
Just let me
Just let me
Just let me
Just let me

sambil mejamkan mata aku menyenandungkan lagu itu, aku melanjutkan mandi. lagu yang terdengar manis. seseorang yang menjanjikan kenyamanan untuk orang yang disukainya. tapi disaat yang sama juga sedang meminta ijin untuk mewujudkannya, dia tidak mau perasaannya hanya menjadi cinta yang bertepuk sebelah tangan. memikirkan isi lagu ini membuatku tersenyum simpul. 'memangnya ada orang seperti ini didunia nyata?', pikirku. 

*** 

aku duduk di balkon dengan secangkir kopi hitam, juga dengan sebuah buku bagus. sambil sesekali menyesap kopi, aku membaca buku, mencoba mendalami apa yang penulis tuangkan melalui tulisannya. 

ponselku berdering, ibu menelepon. segera kuangkat.

"halo, ibu?"

"halo, nak. bagaimana kabar disana?"

***

setelah menutup telepon dari ibu aku termenung sejenak. telepon darinya menjawab pikiranku tadi pagi. ya, tentang Jasmine. kenyamanan tidak hanya datang dari pasangan, partner atau sejenisnya. betapa kecilnya pola pikirku ketika aku menyadarinya. sumber kenyamanan yang sejati lebih besar dari pada itu. tanpa sadar kenyamanan sudah disediakan oleh keluarga dengan segala kehangatannya. 


Biji KopiWhere stories live. Discover now