Nenek

295 27 4
                                    

Nenek
______________________________________

Polisi itu duduk di sofa dengan pena dan buku catatan di tangannya. Seorang wanita tua datang dengan secangkir teh dan meletakkannya di atas meja di depannya.

"Sebelum kamu membawa ku ke kantor polisi mungkin saya harus memberitahu Anda mengapa saya melakukannya, pak polisi" katanya.

"Alasannya adalah sebagian besar orangtua akan sangat kesepian. Anak-anak muda tidak pernah ingin menghabiskan waktunya dengan orangtua seperti ku. aku tidak pernah mengharapkan sesuatu yang berlebihan. Aku hanya ingin seseorang yang bisa saya ajak berbicara dan mendengarkan cerita-cerita waktu aku muda dulu."

Polisi itu menatapnya tanpa ekspresi.

"Nyonya Ordway adalah yang pertama," kata wanita tua itu sambil duduk di kursi di depan sang polisi setelah mempersilahkan polisi itu meminum secangkir teh yang telah ia buat. Polisi itu tidak menghiraukan perkataan nenek itu dan tetap bergeming.

"Aku sangat ingat kejadian itu seperti baru kemarin. Dia datang ke pintu rumahku dan menawarkan beberapa produk kecantikan kepada ku. Aku mengundangnya untuk masuk kedalam dan berkata kepadanya bahwa aku akan membuatkannya secangkir teh. Aku pergi ke dapur dan mengambil sebuah kapak. Kemudian, ketika dia lengah, aku berjalan pelan ke belakangnya dan memotong kepalanya."

Wanita tua itu tersenyum sambil mencoba mengingat-ingat lagi.

"Yang berikutnya adalah Pak Bilgeman. Dia adalah seorang tukang ledeng dan ia datang untuk memperbaiki pipa saya yang bocor. Sementara ia istirahat dari pekerjaannya, saya membuatkannya secangkir teh. Lalu, aku mengambil kapak dan saya pun keluar dari balik sofa dan memotong kepalanya juga."

"Yang ketiga adalah seorang anak kecil penjual koran. Namanya adalah Jimmy Watkins. Aku menyuruhnya untuk masuk ke dalam sementara aku mencari dompet untuk membayar korannya. Dia tidak ingin minum teh, jadi saya memberikannya sepiring kue. Sementara ia sedang sibuk memakan kue, saya mulai mengayunkan kapak dan memotong kepalanya juga. "

"Aku menyimpan semua kepala itu didalam lemari di kamarku dan menempatkan kepala-kepala itu diatas jubah bekas. Sehingga, kepala-kepala itu terlihat seperti mempunyai tubuh dan terlihat masih hidup"

Sang nenek menyesap sedikit tehnya dan melanjutkan pembicaraan. "Saya berbicara dengan mereka. Siang dan malam. Itu membantu saya untuk terbebas dari kesepian. Satu-satunya masalah adalah apa yang harus aku lakukan dengan tubuh-tubuhnya. Aku tidak bisa menyimpan mereka semua. Itu akan membuat saya kerepotan. Jadi, saya mempunyai ide yang bagus. "

"Menurutmu apa yang aku lakukan, pak polisi? Itu sederhana. Aku mengawetkan salah satu tubuhnya dan saya gunakan untuk memasang semua kepala diatasnya. Jadi ketika aku bosan berbicara dengan salah satu dari mereka, saya akan melepas kepala itu, mengembalikan ke dalam lemari dan meletakkan kepala lain pada tubuh itu. Bukankah itu ide yang bagus? "

Polisi itu tidak menjawab.

"Yah, aku sedikit bosan dengan pembicaraan ini, Pak" kata wanita tua itu sambil mendesah.

Dia berdiri, melepas kepala polisi dan meletakkannya kembali dimana ia menyimpan kepala tersebut. Kemudian, dia mengambil sebuah kepala lagi dan meletakkannya di atas tubuh itu.

"Oh, selamat siang, Nyonya Ordway," katanya. "Saya sangat senang melihat Anda lagi. Bagaimana kabarmu?"

Deep Web Story S2 (Warning!!!) (CreepyPasta)Where stories live. Discover now