"Hai Jessi"
Saat Hana dan Hariz duduk berhadapan di samping Jessica dan lelaki itu. Ternyata dia adalah..
"Hana?" Tanya cowok tersebut.
"Zidan?"
"Lo sekolah disini juga?" Tanya cowok itu
"Iya, kok bisa ya?"
"Kalian saling kenal?" Tanya Jessica menyela dan membuat Hariz penasaran juga.
"Kita temenan pas SMP"
Jessica dan Hariz mengangguk paham dengan jawaban Zidan yang singkat.
Maulana Zidan Oliver adalah Sahabat Hana sejak Hana pindah ke Bandung. Hana dan Zidan memang berteman sejak lama sampai akhirnya mereka menjadi Trio bersama Haidar. Namun, sejak Zidan pindah lagi ke Jakarta, mereka hilang kontak. bahkan Hana dan Haidar juga tak berkomunikasi sama sekali. Trio itu pun lenyap.
"By the way, samping Lo siapa Han?" Tanya Jessica.
"Gue Hariz, kelas X IPA 2" jawab Hariz.
"Kelas sebelah gue sama Zidan dong?" Tanya Jessica dengan mata kaget dan penuh binar.
"Bentar, Zidan X IPA 1 kayak kita Jess?" Tanya Hana Kaget.
"Iya. Gue lupa kasih tau Lo. Sorry"
Hana Hanya mengangguk paham lalu lanjut memakan rotinya dan meminum susu hingga habis.
"Eh, Han. Gue sama Jessica duluan ya"
"Bye" Ujar Hana melambaikan tangan pada Zidan yang mulai pergi bersama Jessica.
"Yuk Riz, takut di marahin Bu lily"
"Yodah, yuk"
Mereka meninggalkan meja tersebut dan berjalan meninggalkan kantin menuju kelas.
🍁
Saat sampai di kelas X IPA 1, Hana langsung masuk sedangkan Hariz masih harus lurus untuk menuju kelasnya di X IPA 2. Hana langsung duduk disamping Jessica yang sedang asik-asik berbincang dengan seseorang yang duduk dibelakang.
Begitu menghadap ke belakang, Pandangan Hana tertuju pada Zidan yang duduk di belakang meja Jessica namun lebih kaget dengan keberadaan seseorang di belakang nya.
"Farrez?"
Farrez yang awalnya sedang sibuk dengan ponselnya melihat Hana sejenak lalu lanjut melihat ponselnya.
Apa-apaan sih, gue masa di cuekin?
"Lo kenal dia Han?" Tanya Jessica.
"Pernah ketemu sekali doang sih"
"Cek ponsel lo"
Hana langsung menuruti Jessica dan melihat pesan dari Jessica.
Jessica
woi, cowok belakang lo agak serem.
Lumayan
Tapi ganteng bgt sumpah.
bodo ah, tapi kenapa ngomongnya harus di hp?
klo ngomong langsung, nanti mati gue.
Hanya orang gak waras yang berani lawan keluarga Leonard.
Saat hana ingin mengirimkan balasan ke Jessica, tiba-tiba....
"ada yang mau gue omongin" Ucap Farrez yang langsung menarik Tangan Hana.
"eh-eh, Farrez!!"
Farrez tidak menghiraukan kata-kata Hana dan langsung membawa Hana ke Koridor kelas X.
ni Anak kenapa sih? batin Hana
🍁
"Farrez, kenapa sih?"
"Ada yang mau gue bilang sama lo"
"Apa?"
"Nih" Ujar Farrez sambil memberikan selembaran uang 10 ribu.
"Ini apa?"
"Uang, Pinter"
"Dalam rangka apa, lo kasih gue uang ini?"
"Balikin uang Teh pucuk yang kemaren"
"Oh, gue gak perlu. Ikhlas gue"
"Yaudah" Ujar Farrez lalu memasuk kan uang nya ke saku celana nya.
"Sebagai ganti nya, minta Nomor telpon lo"
"Buat?" Tanya Farrez heran
"Minta aja"
"Gak" Tolak Farrez. Sedangkan Hana memasang muka memelasnya pada Farrez. beberapa kali Farrez memalingkan wajah, tapi Hana tetap mengikuti arah pandang nya. Membuat Farrez menyerah.
"Bodo ah, lo aja yang tulis nomor lo" Ucap Farrez yang langsung melempar ponselnya dan tepat sasaran di tangan Hana. Begitu menerima nya, Hana langsung mengetik nomornya disana.
"Udah" Ujar Hana yang langsung mengembalikan ponsel Farrez.
"Nanti gue telpon, angkat. "
"Kapan?"
"Nanti malem"
"ok"
"Dah, ke kelas sana" Suruh Farrez.
"Lo mau kemana?"
"Bukan urusan lo" Jawab Farrez yang sudah berbalik.
Farrez langsung meninggalkan Hana. Hana tidak diam, dia juga mulai beranjak dari koridor kelas X menuju ke kelas.
__________________________________
Hola~Haloo
Maaf kalo Author agak telat update, berhubung ada sedikit kendala dengan sekolah dan lain"
Gimana Part ini? Sekarang dah pada tau pertemuan pertama Hana Farrez kan? Tapi kayaknya itu bukan pertama kalinya juga deh.
Jangan lupa share dan Vote Novel aku biar, aku makin semangat nulisnya ya...
Salam Author 🙏
VOUS LISEZ
When i'm falling
Roman pour AdolescentsDi awal kehidupan SMA ku yang baru, aku belajar banyak hal. Mulai dari bagimana cara mengobati luka dari masa laluku yang kelam, menjadi teman yang baik, dan berbagai pengalam baru. melewati suka dan duka bersama. akankah aku bahagia? Ini juga menja...
Part 4 • Pertemuan
Depuis le début
