Part 4 • Pertemuan

46 11 6
                                        

Sebuah pertemuan dengan ke tidak sengajaan maupun takdir adalah awalan dari berbagai kemungkinan yang akan terjadi, termasuk perasaan.

__________________________________

Hari kedua MOS sangatlah membosankan, Karena kegiatannya hanya duduk dan mendengarkan perkataan para panitia yang menjelaskan tentang sejarah sekolah ini dibangun, tentang prestasi yang sudah diraih sekolah ini dan lain sebagainya.

Sebagian besar dari peserta MOS menahan kantuk mereka bahkan ada yang sampai terlelap, termasuk Hana.

Berbeda dengan Jessica yang duduk di barisan paling depan, saking semangatnya melihat Kak Ammar. Bagi Jessica Kak Ammar tampil berkarisma walau hanya menjelaskan.

Sedangkan Hana tengah berusaha menahan rasa kantuknya sambil mendengarkan semua perkataan Kak Ammar. Baginya Kak Ammar bukan menjelaskan tentang sekolah melainkan seperti sedang mendongeng, dan membuatnya semakin mengantuk. Kepalanya bahkan sudah terhuyung-huyung ke kanan-kiri.

Hariz yang duduk disamping Hana hanya tersenyum kecil saat melihat tingkah laku hana. Melihat bagaimana Hana menahan rasa kantuknya itu sangat lucu dimata Hariz.

Semakin lama, Hana yang tidak bisa menahan kantuknya menjatuhkan kepalanya di pundak seseorang dan terlelap. 

Hariz yang hanya mendengarkan Kak Ammar terkejut dengan kepala Hana yang secara tiba-tiba jatuh di pundaknya. Melihat bagaimana gadis itu terlelap di pundaknya membuat ia tidak tega untuk membangunkannya. Jadi Hariz membiarkan kepala Hana menyandar di pundaknya. Hingga sebuah senyum terukir dari bibirnya.

"Kok lo lucu banget sih Han?" Guman Hariz dengan suara pelan sambil melihat wajah Hana yang sudah terlelap pundaknya.

Namun,Gumana tersebut juga terdengar oleh orang di belakang kedua nya. Ya, Naya mendengarnya. Mata nya memancarkan amarah yang ia pendam. tapi dia bisa apa? dia hanya bisa menerima dan menahan nya.

2 jam berlalu, tepat saat seorang panitia sedang mengenalkan organisasi Pramuka pada peserta MOS, Bel istirahat berbunyi. Para panitia langsung mempersilahkan seluruh peserta MOS untuk istirahat.

Tepat saat Bel istirahat pula, Hana yang terlelap di pundak Hariz langsung terbangun. Hana yang terbangun tertegun menyadari keberadaan kepalanya berada di pundak Hariz.

"Udah gak ngantuk nih?" Tanya Hariz sambil tersenyum.

"Maap banget Riz, gue ngantuk banget tadi"

"Gak apa-apa kok, lagian gue gak tega ngeliat lo nahan ngantuk begitu"

"Sumpah gue minta maaf, Riz"

"Gak apa-apa, Hana."

"Gue laper, kantin yuk. Gue traktir"

Hariz mengangguk lalu mulai mengikuti Hana yang sudah berjalan di depan nya menuju kantin.

Begitu mereka masuk kedalam kantin, Hana memesan makanan beserta minuman dan begitu pula dengan Hariz. 

"Disana aja ya." Tunjuk Hana melihat Jessica yang sedang mekan berhadapan dengan seorang lelaki.

Hariz hanya mengangguk dan mengikuti Hana.

When i'm fallingWhere stories live. Discover now