Selamat malam,
Izinkan aku berbincang,
Perihal malam yang kehilangan bulannya,Bulan,
merindukanmu kini sudah awam bagiku, juga canduku, ku harap kau yang mengobati rutinitasku,
ku menginginkan kau yang bersorak dalam kesunyian,Meski tunggal, namun memiliki berjuta arti,
tak seperti bintang, bertebaran luas, namun tak berarti.Bulan, kapan kau kembali?
ku sangat menanti kehadiranmu, kehadiran disisiku,
saat ini dan untuk seterusnya,Bulan,
masih ingat kah, jika ada ruang singgah disini?
Dipenuhi banyak kenangan kenangan indah yang tak mungkin terulang,Ku harap, kau baik baik saja tanpa ada aku disisimu, dan selalu bahagia dengan pilihanmu,
ku sangat merindukanmu,selamat tinggal.
Tertulis,
- Bandung, Maret 2020 -
YOU ARE READING
Bilik Ilusi
PoetryTerkadang aku mengharapkanmu begitu dalam, sekian detikpun harapan itu terus mendalam, tetapi halnya kamu, selalu memberi harapan lebih namun tak pernah nyata. "Jangan melulu pakai rasa, logika juga harus ada perannya." Penasaran? BACAAA!