"Kau tidak malu ya? Dilihat Jimin seperti ini?"

Ha Jimin? Aku langsung membuka mataku dan terbangun, bagaimana bisa? Sekarang Jimin sedang di depan pintu dan melihatku seperti ini.

"Jangan menangis karena malu habis ini," kata eommaku yang meninggalkan aku dan Jimin di kamar.

Demi Semesta, ini kejadian yang sangat langka. Setelah sekian lama Jimin hampir tidak pernah menginjakan kakinya ke kamarku, dan kini ia kembali menginjakan kembali kakinya.

"Kau masih mau berdiam seperti itu?" Ia melihatku yang masih duduk berdiam diri dengan rambut yang acak-acakan.

Aku langsung berdiri mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi.

Apa aku boleh merasa senang? Ini seperti kemustahilan bahwa Jimin datang, ada apa? Apakah ingin mengajakku berkencan? Atau apa?

Baik-baik Jung soul, cepatlah mandi dan bersiap-siap.

Tapi tunggu, sepertinya aku melupakan satu hal. Aku sudah membawa handuk tapi aku lupa membawa pakaianku.

Damn! Apakah Jimin masih di kamarku?

"Jimin apa kau masih di luar?" teriakku.

"Hm, kenapa?" jawabnya dengan santai sedangkan aku sudah hampir mati kedinginan.

"Kau sedang apa?" Aku bertanya lagi.

"Rebahan."

"Bisakah kau keluar dari kamarku?"

"Kau mengusirku?" Aku bisa mendengar ia bangkit dari kasurku.

"Tidak, hanya saja." Aku malu mengatakannya.

"Hanya saja apa?" tanyanya yang tidak kujawab, "Jung Soul, kau sedang apa? Kau sedang tidak bermacam-macam kan?" tanyanya seperti menuduh.

"Ya! Kau pikir aku ini sedang apa, cepatlah keluar," suruhku.

"Tidak mau." Dan sepertinya dia kembali tiduran di kasur.

"Aish." Aku harus bagaimana, jika aku tidak mengatakannya aku akan mati kedinginan, tapi jika aku mengatakannya aku akan sangat malu sekali.

Tolong aku, aku bingung.

"Jimin!" teriakku yang tiba-tiba, aku yakin dia pasti terkejut.

"Kau gila Soul?" tanyanya yang sedikit penekanan.

"Keluarlah sekarang!" Perintahku.

"Aish, kau ini sebenarnya ada apa? Buka pintunya sekarang," ancamnya.

"APA?" Aku teriak lagi dan lagi.

"Buka atau aku dobrak?"

"Ya-ya! Kau tidak tahu sesuatu, cepatlah keluar sekarang dari kamarku!"

"Katakan dulu ada apa, jika tidak aku tidak akan keluar," pintanya.

"Aish! Aku lupa bawa pakaian dan dalamanku! Kau puas!!?" teriakku yang sudah kesal setengah mati

Tidak ada suara lagi...

"Jimin? Kau masih di sini?" tanyaku yang tidak mendengar apapun.

Aku mencoba mengeluarkan kepalaku untuk mengintip, dan Jimin tidak ada lagi.

"Huft, dasar laki-laki keras kepala," gumamku.

----------
Ayo kembaran sama admin 💞

----------Ayo kembaran sama admin 💞

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌸 One Dream : Spring 🌸

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

🌸 One Dream : Spring 🌸

Army's have  you find a reason why we must love Park Jimin?

Lets find the answer here ⬇️
🌸Details :
bit.ly/onedreamJM_spring
🌸Form RSVP : bit.ly/onedream_springrsvp
🌸Form Goodies : bit.ly/onedream_springpackage

#OneDreamJM 🌸

Valuable In LoveWhere stories live. Discover now