Chapter 5

6.4K 448 5
                                    

Sakura dan Ayame sedang makan malam di sebuah restoran mewah. Mereka terlihat cukup akrab dan saling peduli. Sakura bahkan beberapa kali mengelus lembut perut Ayame.

"Apa kau sudah yakin dengan keputusanmu Sakura?" Ayame bertanya.

"Ya, aku yakin Ayame."

"Aku sangat bersyukur karena bertemu denganmu, bagaimana caranya aku berterima kasih padamu?"

"Lahirkan saja bayimu dengan selamat, dan sisanya serahkan padaku." ucap Sakura yang masih mengelus perut besar Ayame. "Apakah dia laki- laki atau perempuan?"

"Dokter bilang dia laki- laki"

"Waah.. Pasti dia sangat tampan" puji Sakura.

Ayame tersenyum lembut. "Sakura, boleh aku meminta satu hal padamu?"

"Apa itu?"

"Saat anak ini lahir, aku mohon padamu jangan pernah katakan siapa ibu kandungnya. Kau harus menggantikanku menjadi ibunya. Dia hanya boleh tahu bahwa kau adalah ibu kandungnya."

Sakura terkejut "Ayame.. Apa kau yakin?"

"Ya Sakura. Aku mohon, ini demi kebaikan kita semua." ucap Ayame memohon

Sakura terdiam sesaat memikirkan permintaan Ayame. "Baiklah, aku mengerti"

Ayame tersenyum kembali. "Sasuke adalah bajingan yang beruntung karena memilikimu"

"Ayame, aku tidak ada hubungan apapun dengan Sasuke. Kami hanya berteman, aku hanya bekerja sebagai sekertarisnya, tidak lebih"

"Aku tau, tapi aku bisa melihat bahwa Sasuke tertarik padamu. Kau orang baik Sakura, dan aku senang bisa mengenalmu"

"Eh? Tuan Sasuke tertarik padaku?"

Ayame mengangguk "Aku bisa melihatnya dari cara dia menatapmu. Kami berpacaran selama 6 bulan jadi aku sudah cukup mengenal Sasuke."

Sakura hanya tertawa kikuk. Ia berpikir bagaimana jika benar Sasuke tertarik padanya.

"Aku doakan semoga kau selalu bahagia Sakura." ucap Ayame.

"Terima kasih banyak Ayame" Mereka pun berpelukan.

Sakura tiba di apartemen dan segera merebahkan dirinya di kasur. Ia menatap ke langit- langit kamar, pikirannya melayang pada segala hal yang terjadi hari ini. Ia berpikir apakah ia siap menjadi ibu untuk bayi Ayame? Apakah dia bisa merawat anak itu dengan baik? Ia bahkan tidak memiliki pengetahuan apapun tentang cara merawat bayi. Namun tekad Sakura sudah bulat. Ia yakin ia bisa melakukan yang terbaik, dan akan berjuang demi anak itu.

.

⚽⚽⚽

.

Sakura sedang berada di kantin kantor. Ia sedang makan siang bersama Hinata. Ia terpaksa menceritakan niatnya pada Hinata dan wanita itu pun terkejut mendengar penjelasan Sakura.

"Aku benar- benar tidak percaya Sakura. Apa kau yakin dengan keputusanmu?" tanya Hinata

"Keputusanku sudah bulat Hinata. Aku akan merawatnya dengan sepenuh hatiku."

"Apakah karena anak itu adalah anak Sasuke?" Hinata bertanya lagi

"Kau ini bicara apa? Dia tidak ada hubungannya dengan itu. Dia bahkan tidak mau mengakui bahwa itu adalah anaknya." Sahut Sakura kesal.

"Benarkah? Astaga, tega sekali ya dia." Hinata menggelengkan kepalanya.

"Aku mencoba mengerti posisi mereka. Tapi aku juga tidak ingin anak yang tak berdosa itu menjadi korban" ujar Sakura. "itu sebabnya aku mengambil keputusan untuk merawatnya saat ia lahir nanti."

My Beauty Destiny Where stories live. Discover now