"kamu itu kenapa sih. Jadi perempuan nggak mau nurut aja sama orang tua?"
"Aku nggak mau dijodoh-jodohin kayak gini lagi. Aku capek. Aku pengen kayak kak Xiumin. Bisa milih pasangan sesuka hati"
"Maksut kamu?
Mau yang kayak gimana?
Kakak juga udah capek ya liat kamu jadi berandalan kayak gini. Kakak itu kenalin mamy Daddy sama Suho karna kakak tau Suho itu orang baik, tapi kamu malah kayak gini, Suho itu kurang apanya sih Ren?"
"Kurang tua dikit. Kenapa juga kak Xiumin repot-repot ngurusin hidup aku?" gue motong perkataan kak Xiumin dan nyindir Suho.
"Kamu itu di kasih tau malah ngelawan aja.
Terus kalau nggak mau. Kamu mau sama siapa?
Sama pacar kamu itu, Taehyung?
Kakak nggak akan setuju kamu sama dia"
"Kenapa? Aku suka kok sama dia"
"Kakak tau dia itu orang kaya, tapi kamu liat aja dia, orang playboy gitu. Kakak pastiin kalau kamu nikah sama dia ujung-ujungnya bakalan bubar juga."
Gue tau, jadi yang ngenalin semuanya mulai dari Taehyung dan semua identitas diri gue itu kak Xiumin. Pantesan si Suho itu afak banget tentang gue.
"Kakak pikir, aku nggak malu apa sama Suho? Kalau mau bertindak tu di pikir dulu,"
"Kamu diem aja. Kamu pikir kakak nggak malu apa punya adek perempuan kayak kamu? Soal bertindak itu, seharusnya kamu juga harus mikir pake otak.
kamu itu perempuan."
"Kalau malu ya udah. Aku akan pergi kok"
"Jawab terus. Kamu tau nggak? Kakak itu lebih sayang kamu daripada Mark. Kamu itu lebih berharga untuk kakak"
"Oh ya?"
Kak Xiumin berhenti bicara. Udah capek mungkin berdebat Ama gue.
Gue nggak percaya sama omongan ya barusan, ya kan lagi sama gue, tapi kalau sama Mark, udah beda lagi.
Semua orang ngeselin. Padahal tadi udah enak ketemu Jin,
Gue mau diem aja, dan nggak akan bicara Ama kak Xiumin.
*
Gue sampai rumah, gue yang duluan keluar dari mobil. Nggak nangis, tapi cuma mau mewek, Tapi nggak jadi.
Lagian dari mana sih kak Xiumin tau, kalau gue ke Club, kalau bukan Suho itu yang ngaduin gue.
Tapi gue cari-cari orangnya nggak ada, udah pulang kayaknya, awas aja ya gue dendam banget sama Lo Suho.
Baru aja ketemu Lo sehari tapi Lo udah nyiksa hidup gue.
Pas gue mau naik tangga, mamy manggil gue, tanganya di lipet gitu, pertanda mau marah.
" Kamu dari mana?"
" Mamy nggak perlu urusin hidup Irene," gue perlahan naik tangga.
"Mamy tanya kamu dari mana? Nggak tanya yang lain"
"Emangnya mamy peduli apa?"
"Kamu ini anak perempuan, susah banget di atur"
" Udahlah myh. Irene capek mau tidur"
Udah memegang gagang pintu.
"Sampai kapan kamu gini terus Rin?" Saut Daddy.
" Sampai Irene mati. Nanti kalau Irene mati Daddy sama mamy pasti juga sadar kok kalau Irene itu sebenernya kayak gini karna Daddy sama mamy besarin Irene dengan cara yang salah."
"Kamu bilang apa?" Bentak Daddy dengan suara yang keras.
"Emang kenyataannya gitu kan. Daddy emang Nggak pernah sayang sama Irene"
"Irene. Kamu ngomong apa? Sini turun"
"Udahlah Daddy itu nggak pernah mau dengerin Irene, sukanya maksa terus"
ВЫ ЧИТАЕТЕ
FOR YOU [IRENE•SUGA•SUHO]
Любовные романыApa jadinya jika seorang cewek yang punya gaya hidup bebas dan terbuka disandingkan dengan lelaki baik-baik, mapan dan cukup dewasa, dan juga lebih tua darinya? Usianya terpaut cukup jauh sampai 5 tahun. Dapatkah mereka berjodoh? Atau tidak? Hanya m...
![FOR YOU [IRENE•SUGA•SUHO]](https://img.wattpad.com/cover/218250105-64-k394151.jpg)