0.2

10 2 0
                                    

Pagi ini, setelah sampai di sekolah aku langsung dihadang Lucas dengan bar-barnya

"Lo ngapain sih? Ganggu banget kingkong!" Jisung hanya melotot heran, anak tinggi dengan suara berat itu menarik-narik tanganku seperti anak yang meminta ibunya dibelikan mainan

"Hoon, plis lah bantuin gue, Doyoun masih marah sama gue ini gue harus gimana?"

"Teh, adek duluan ya itu ada Jeno sama Jaemin" Jisung menunjuk teman-teman yang ia maksud, lalu aku mengangguk dan berusaha melepaskan tangan kekar Lucas dari lenganku

"Weh, weh ada apa ni?" Beruntungnya Guanlin datang dan membantuku menjauh dari Lucas

"Lin, mending lo diam deh lo jalan lurus aja terus naik tangga mentok aja ntar ada tulisan kelas XI 3 nah lo masuk lo sampe deh ke kelas" Guanlin malah menoyor kepala anak itu

"Gue ga nanya alamat ya, lo ngapain Jihoon ini kok kayaknya Jihoon jijik banget deket sama lo!" Guanlin malah menertawai lawakannya sendiri

"Lo pergi aja deh, ini masalah antara chair-mate" Lucas mendorong-dorong Guanlin hingga anak itu menyerah

"Yaudah iya, Ji kalo dia ngapa-ngapain lo telpon gue ya?"

"Emangnya gue penjahat apa?" Guanlin tak menghiraukan ucapan Lucas dan pergi begitu saja berjalan menjauh dari kami berdua

"Gue mesti gimana ini? Tuan putri ngambek banget kayaknya sama gue"

"Ya lagian lo ngapain juga sih udah tau Doyoun hobinya ngambek"

"Ntar kalo dia ngasih tau bang Doyoung gimana ya?" Lucas menggigiti kuku tangan kanannya, terlihat bahwa ia sedang khawatir

"Ya itu resiko lo"

"Lo mah ga bisa bantu banget deh" Lucas malah teriak-teriak yang membuat beberapa anak yang sedang berdiri di koridor memperhatikan kami beruntungnya hanya ada beberapa anak karena jam pelajaran masih akan dimulai setengah jam lagi

🐥🐥🐥

"Lo masih marah sama Lucas?" Aku langsung nanya blak-blakan aja sama Doyoun saat kami sudah sampai di kantin

"Sebenarnya gue mah ga marah cuma dua hari lagi do'i ulang tahun gue mau ngasih kejutan tapi lo semua jangan sampe bilang ke siapa-siapa dulu ya?" Aku melirik Lucas yang sedang duduk bersama beberapa anak kelas kami dengan wajah murung, baiklah akting dimulai

"Apa gue bilang aja lo minta putus ya?"

"Lah jangan lah, kalo Lucas beneran mau putusin Doyoun gimana?" Yeri ikut berbicara, takut kejadian yang ia alami akan dialami oleh sahabatnya

"Gaakan lah, lo tau aja sebucin apa Lucas sama si Doyoun, Doyoun minta mangga aja dibawain satu truk sama Lucas" Mina, si kakak ipar ikut berujar

"Boleh tu dicoba" kami berempat cekikikan bersama, membayangkan reaksi seperti apa yang akan Lucas berikan nantinya. Yang pasti akan sangat lucu

"Eh Hoon, liat sana deh arah jam dua" kami bertiga mengikuti arah pandang Yeri, disana Guanlin sedang tertawa bahagia dengan Yena, adik kelas yang sekarang tengah dekat dengan Guanlin

Seketika senyumku pudar, astaga. Susah sekali cinta bertepuk sebelah tangan ini. Sakit sekali rasanya walau sudah hampir satu tahun terlewat saat pertama kali Guanlin mengenalkan anak itu padaku

Saat itu, kami tengah pergi ke mall sepulang sekolah saat kami keluar dari bioskop anak bernama Yena itu menyapa Guanlin dan kami akhirnya makan berempat bersama teman Yena

DIA | Alzheimer (1)Where stories live. Discover now