〖2〗 ѕєníσr

Start from the beginning
                                    

'Apa aku turun terlalu awal?' ujarnya dalam hati. Hingga dari kejauhan jaket training berwarna putih menarik perhatiannya.

Sesuatu tertulis di bagian belaknag jaket itu.

SCHWEIDEN ADLERS,

"Ho--Hoshiumi-san!" Setengah gagap ia memanggil lelaki yang berjalan lima meter di depannya. Seseorang yang menjadi lawan dalam pertandingan tingkat nasional pertamanya. Serta seseorang yang pertama kali menyingkirkan ia dan timnya, Karasuno koukou, dari panggung nasional.

Lelaki yang dipanggil menoleh. Sesaat ia terdiam, mengingat siapa orang yang baru saja memanggilnya. "Ah! Karasuno no setter!" Api semangat membara di sekeliling tubuhnya. "Wah! Kau datang untuk ajak lawan tanding, ya! Ayo!"

Kageyama kembali membuka mulutnya, ragu-ragu dengan yang ingin ia ucapkan. "Bu--bukan itu! A--aku ing--!"

"Ya, ya! Aku tahu kau sudah tak sabar melawanku, kan! Jadi ayo, kita ke lapangan sekarang!" acuh Hoshiumi yang hanya terobsesi untuk bermain voli saat itu juga. Tubuhnya sudah sangat panas.

"Sebelum itu aku mau bertanya dulu, Hoshiumi-san! Aku datang bukan untuk lawan tanding, tapi--"

"Eh? Bukan untuk tanding?" Hoshiumi kembali menghadap Kageyama. "Lantas mau apa kau jauh-jauh dari Miyagi?"

Tiba-tiba seseorang hadir di belakang tubuh Hoshiumi. "Biasakan tetap tenang, Hoshiumi. Dengarkan apa yang lawan bicaramu katakana hingga tuntas sebelum mengatakan keinginan dan pendapatmu."

Kageyama bernapas lega. Setidaknya ada seserang yang lebih tenang untuk ia hadapi. "Jadi kau akan datang hari ini, Kageyama Tobio?" lanjut Ushijima.

Hoshiumi menoleh kanan kiri. "Hah? Datang? Datang apa?"

Tanpa mengacuhkannya, Ushijima menunjuk satu halte sekitar delapan puluh meter dari tempat mereka berdiri. "Seharusnya kau berhenti di halte itu. Tepat di depannya adalah gedung pelatihan kami."

Kageyama mengangguk singkat, mengucapkan terima kasih dengan wajah memerah, malu karena tidak menjadikan teknologi sebagai sahabatnya. "Arigatou gozaimasu! Nanti aku traktir susu kotak, Ushijima-san, Hoshiumi-san!"

"Hanya susu kotak?" tanya Hoshiumi dengan sebelah alis menukik.

"Tidak, aku tidak butuh itu," timpal Ushijima yang tak terdengar karena Kageyama segera berteriak.

"Satu dus susu kotak! Akan aku traktir!"

"Uwooh! Itu baru benar, Setter!" jawab Hoshiumi lagi.

"Sungguh, aku tidak butuh. Itu terlalu banyak." Lagi-lagi suaranya tenggelam dalam keriuhan teriakan dua orang di dekatnya.

🏐

"Hei, bukankah dia manis sekali?"

"Wajahnya memang tidak terlalu cantik, tapi senyumnya sangat manis."

"Jurusan apa dia?"

"Mahasiswa baru?"

"Gila, tubuhnya bagus sekali. Dia sering olahraga?"

Berbagai kata-kata pujian tertangkap inderanya. Sang gadis hanya berjalan senormal mungkin, mengabaikan segala perkataan tentang dirinya.

Dia akui, ia senang mendengar itu, ketika orang lain senang hanya dengan melihatnya. Tapi bukan ini, rasa tak nyaman menyelimutinya sejak masuk halaman kampus. Dan ketidaknyamanan ini telah berlangsung semenjak awal masuk kuliah.

Ia terus menunduk, menatap batako yang menjadi jalan menuju aula daam rangka penerimaan mahasiswa baru, sebagai hari terakhir masa orientasi.

"[Fullname], kan?" Sepasang kaki berhenti di depan [Name]. Gadis itu mendongak, dan manik [e/c]-nya segera bertemu dengan manik hazel itu. Mata yang menatap dingin dengan sedikit rasa intimidasi, senyuman tipis yang sangat-sangat tipis namun begitu menawan, membuat betah siapapun yang melihatnya.

"Hei?" Sang lelaki melambaikan tangan di depan wajah [Name]. "Kau baik-baik saja?"

[Name] menggeleng keras. Memukul keras pipinya agar segera tersadar. 'Astaga, sudah lama sekali. Aku bereaksi sama ketika melihat senyum Tobio.'

Tak lama ia kembali menghadap lelaki itu. "Ya, aku [Fullname]. Ada apa?"

Senyumannya kembali terkembang--meski setipis benang."Perkenalkan, aku Miya Osamu, mahasiswa jurusan kuliner tahun kedua, sekaligus pendamping jurusan teknik arsitektur mahasiswa baru tahun ini. Aku butuh bantuanmu, bisa?"

🌸

[200327]

rєcσnvєníng | kαgєчαmα tσвíσWhere stories live. Discover now