Part 43 - Responsibility

973 86 29
                                    

Halo semuaaa..

Maaf ya aku super duper lama banget updatenya, sampai lebih dari sebulan ternyata..
Hahaha..

Sumpah nggak ada mood banget buat ngetik, padahal lagi WFH juga, tapi pikiranku kemana-mana, ragaku lemah tak berdaya..
Wkwkwk lebay ya.. Maap 🙏🏻🙏🏻🙏🏻
Tapi emang iya, kayaknya bawaan dedek ini, pengennya rebahan mulu..

Btw, makasih yang udah nungguin cerita gaje ini, bahkan ada yang protes dan bilang aku jahat bikin menunggu..
Kasian deh lu.. 🤣🤣🤣

Ya udah lah ya, langsung dibaca aja..

Hari ini sudah terlalu kesiangan untuk jalan-jalan ke tempat yang jauh seperti yang direncanakan 2YH, jadi akhirnya mereka memilih cari oleh-oleh dulu dan lanjut ke cafe pinggir pantai double six di Seminyak untuk menikmati makanan sambil menunggu sunset, ditemani iringan musik yang menenangkan hati.

Sepanjang hari ini, Yena manja banget gelendotan sama Yohan. Setelah kejadian semalam, Yena merasa semakin takut kehilangan Yohan, sekaligus merasa nyaman saat bersamanya.

Yohan sendiri seneng-seneng aja Yena semanja itu padanya, namanya juga bucin.
Tapi dia juga terus perhatian ke Yena, apalagi kalau Yena kadang merasa kesakitan, Yohan bisa panik sendiri saking khawatirnya. Tapi sama Yena malah dikerjain dengan pura-pura kesakitan.

Hangyul yang malah agak sengit dan merasa aneh dengan sikap Yena. Dari tadi dia memperhatikan pasangan dimabuk asmara itu dengan sebal.

Hyewon juga merasakan hal yang sama dengan Hangyul, bahkan sadar dengan sikap Hangyul yang jadi seperti protektif pada Yena.

Hyewon cemburu ? Tidak. Dia bisa memahami hubungan persahabatan Hangyul dan Yena. Sedewasa itu.

Saat duduk di bean bag / kursi santai di pinggir pantai pun, Yena tidak melepaskan tangannya yang terus mlingkar di lengan Yohan sambil menyandarkan kepala di bahu Yohan.

Moment of Youth (Produce 99L) | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang