Part 04 - Recalling

1K 143 75
                                    

Yohan langsung memeluk guling sesampainya di kosan. Matanya menerawang dan pikirannya entah kemana.

"Yo.. Mandi dulu lo.." teriak Hangyul dari depan kamar.

"Iya Gyul.. Lo abis ini sibuk nggak ?" jawab Yohan yang sudah senderan di pintu kamarnya.

"Gue mau ngerjain tugas buat besok sih.. Kenapa ?"

"Nggak papa.."

"Lo ke kamar gue aja kalo mau cerita.. Tapi gue sambil ngerjain tugas nggak papa ya.."

Yohan langsung memeluk Hangyul, tapi didorong Hangyul lagi biar lepas dari pelukannya.

"Najis lo ah !" umpat Hangyul yang dibalas cengiran khas Yohan.

"Gue mandi dulu yaaa.."

Hangyul cuma bergidik dan ikutan mandi di kamar mandi sebelah Yohan.

Yohan sudah cengengesan di depan pintu kamar Hangyul, rambutnya masih basah.

"Keringin dulu kek tuh rambut lo.. Nggak sabaran banget.."

"Keburu lo tidur entar.."

"Ya udah sini masuk lo.."

Hangyul duduk di bawah, senderan di kasur sambil motong-motong kardus. Sedangkan Yohan langsung aja rebahan di atas kasur Hangyul. Hangyulnya cuek aja.

"Mau nanya apa ?" tanya Hangyul.

"Yena.. Sama cowok yang tadiii.."

"Namanya Park Jihoon.. Pas kelas XII kita sekelas dan mereka jadi deket gitu.. Jihoon sih yang deketin Yena.. Yena gue liat dia biasa aja.. Cuma banyak juga yang ngira mereka pacaran, soalnya Jihoon keliatan banget perhatian ke Yena.."

Yohan ngangguk-ngangguk.

"Setau gue, Yena masih kepikiran lo.. Masih belum bisa buka hati buat cowok lain, walau dia udah nyoba ke Jihoon.. Lo kalo mau deketin Yena lagi, silahkan.. Menurut gue, peluang lo gede.."

Yohan tiba-tiba cekikikan kayak bahagia dan lega banget gitu.

"Tapi jangan lo tinggalin Yena lagi.. Nggak bakal gue restuin lagi lo.." ancam Hangyul.

"Gyul.. Gue kan.."

"Iya tau, itu pilihan kalian.. Tapi kalian bisa buat pilihan lain kali ini.."

Yohan ngangguk-ngangguk lagi dan tiba-tiba melukin Hangyul dari belakang.

"Anjir ngapain lo !" sentak Hangyul geli, sedangkan Yohan ketawa nggak jelas sambil gelindingan di kasur.

*Kriiing kriiing*

HP Hangyul bunyi dan segera diangkatnya.

"Apa ? Belom tidur lo ?"

"Nggak bisa tidur gue.."

"Kenapa ? Kepikiran Yohan ?"

Merasa namanya disebut, Yohan langsung tengkurap dan deketin kepalanya ke telinga Hangyul buat nguping.

"Gue mesti gimana nih, Gyuuul ?"

Hangyul langsung jauhin HPnya dari telinga, karena suara Yena kenceng banget.

"Apanya yang gimana ?"

"Ah, nggak peka lo !"

"Ngomong makanya.."

"Auk ah.. Gue mau tidur, bye !"

Hangyul langsung mengumpat saat Yena tiba-tiba memutuskan sambungan teleponnya. Jengkel.

Moment of Youth (Produce 99L) | ENDWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu