CHAPTER 6 : Kapten Hook

5 0 0
                                    

DUNIA CERITA

"Apa yang kalian lakukan di kapalku?" Tanya pemuda dengan wajah Killian itu.

"Ehm.....ehm kami ingin menumpang, ya, kami ingin mencari kapal yang bisa memberikan kami tumpangan,"" Kata Emma

"Tumpangan? Benarkah? dengan cara menyelinap? Atau meminjam tanpa izin?" Katanya lagi yang diucapkan dengan nada yang sangat menyebalkan bagi Emma.

"Kenapa kau bertanya kalau sudah tahu? Kata Emma tanpa sadar yang membuat Henry segera mendorongnya dengan siku.

"Maaf, milady, apa kau marah? Kalau aku tidak salah, kau merencanakan tiga hal. Pertama kau naik ke kapalku tanpa izin, kedua kau ingin menyelinap tanpa izin dan yang ketiga kau bahkan memikirkan untuk meminjam kapalku tanpa izin, jadi bagian mana yang membuatmu marah milady?" Tanyanya lagi yang membuat Emma terdiam.

"Begini, kami butuh tumpangan untuk pergi ke suatu tempat tapi tidak boleh ada yang tahu kemana kami pergi," Henry coba menjelaskan.

"Ow, perjalanan rahasia, aku suka ini, tapi bagaimana aku akan membawa kalian kalau aku tidak tahu kemana kita akan pergi?"

"Kami akan memberitahumu setelah kau setuju," Jawab Emma tegas

"Aku tidak berpikir itu adil, aku tidak tahu tempat yang kalian tuju, bagaimana kalau kalian membawaku ke tempat yang berbahaya?"

"Jadi kau takut? Kupikir pelaut suka petualangan?" Kata Emma dengan nada menantang yang membuat Henry membelalakkan matanya.

"Oh,percayalah Love, aku bukan orang yang mudah untuk takut, hanya saja aku juga bukan orang yang dengan senang hati kehilangan nyawa untuk membantu orang lain,"

Emma tidak menyalahkan pemikiran itu, pria ini mungkin terdengar egois tapi itu masuk akal.

"Kami juga tidak bisa mengambil resiko berada dalam bahaya kalau memberitahu tujuan kami pada sembarang orang," Kata Emma

"Kalau begitu, apa yang bisa kau tawarkan untuk kami? Sebagai ganti informasi tujuan?"

"Jangan kurang ajar ya!!!" Kata Emma emosi sambil menghunuskan pedangnya.

"Kami ini sedang dalam misi, tidak punya waktu untuk melayani laki-laki hidung belang sepertimu," Kata Emma lagi dan menyerang lelaki itu yang bisa menghindar dengan mudah.

"Wow, kurasa kau salah mengerti maksudku, tapi kau membuatku kagum, Love," Katanya

"Jangan panggil aku begitu!"

" Ho, kau marah, bagaimana kalau kita tentukan dengan berolahraga sedikit? Kalau kau bisa mengalahkanku akan kubawa kau kemanapun tujuanmu,"

"Sebaiknya kau menepati janjimu,"

"Oh tentu, aku kapten yang selalu memegang teguh janjiku dan......"

Belum selesai sang kapten berbicara, Emma sudah menyerangnya lagi. Emma tahu kemampuannya sebenarnya tidak bisa diadu dengan lelaki ini. Gaya lelaki ini mungkin santai bahkan cenderung menggoda tapi dia berbahaya, Emma bisa tahu itu, Tapi dia tidak bisa menyerah sekarang, ia hanya harus membuat lelaki ini mengaku kalah padanya. Saat mereka bertarung kapal tersebut didatangi beberapa orang yang mendekati kapal itu dengan panik.

"Kapten! Apa kau baik-baik saja Sir?" teriak salah seorang diantara mereka yang berbadan gemuk dan mengenakan topi rajut warna merah

"Tenang saja Smee, aku tidak akan menjadi kapten Jolly Roger jika tidak mampu mengatasi ini,"

Jawaban lelaki ini memunculkan raut panic di wajah Henry, seolah dia menyadari siapa yang ada dihadapannya.

"Hentikan, ini berbahaya," Teriak Henry tapi Emma dan sang lelaki terlalu fokus pada pertarungan mereka. Henry ingin mendekati Emma tapi dirinya ditarik oleh lelaki bertopi merah. "Lepaskan aku!" Teriaknya

"Ssh, aku tidak akan menyakitimu, tapi mengganggu pertarungan Kapten akan jauh lebih menyakitkan untukmu," Katanya memperingatkan Henry

Emma terus menyerang dengan agresif yang membuat lelaki itu tersenyum.

"Kau tahu, aku bisa dengan mudah tahu bahwa kau tidak terbiasa memakai pedang, tapi aku tahu kau punya fokus yang bagus, itulah yang membuatmu terus menyerangku kan? tapi sayang sekali, tenagamu pasti terkuras sekarang,"

"Apa kau sengaja membuatku kelelahan? Dasar licik!"

"Ini namanya strategi Love,"

"Sudah kubilang jangan panggil aku begitu!"

"Kenapa Love? kau takut akan jatuh dalam pesonaku?"

"Dalam mimpi!" Kata Emma sekuat tenaga dan tiba-tiba saja dia bisa menyerang sampai membuat pedang di tangan lelaki itu terlepas dari tangannya dan terdorong sampai ke pinggir kapal.

"Aku menang, sekarang kau harus setuju mengantarkan kami," Kata Emma dengan napas cepat.

"Well, aku belum mengaku kalah Love, pedang bukan satu-satunya senjataku," Kemudian lelaki itu menggerakkan lengan kirinya dengan cepat yang membuat Emma menjatuhkan pedangnya dan terjatuh dengan punggung menghadap lantai kapal. Lelaki itu kemudian mengambil pedang Emma dan mengarahkannya tepat di leher Emma.

"Jangan berpikir kau akan menang terlalu cepat Love," Kata lelaki itu

"Tidak!, kumohon jangan sakiti ibuku," Suara Henry membuat sang lelaki lengah sesaat dan membuat Emma menggunakan kakinya untuk menyerang sang lelaki dan kembali merebut pedangnya.

Emma terkejut ketika melihat apa yang digunakan lelaki itu untuk menahan serangan dari Pedang Emma yaitu kail yang terpasang di tangan kirinya. Emma tidak terlalu memperhatikan itu sebelumnya, lalu kemudian dia sadar satu-satunya karakter fiksi yang dikenalnya memiliki kail yang digunakan sebagai pengganti tangan adalah "Kapten Hook?"

"Akhirnya kau menyadarinya juga Love," Kata Hook sambil melakukan gerakan yang membuat dirinya dan Emma sama-sama mundur. Sayangnya, Emma tidak melihat jika pedangnya tanpa sengaja memotong tali yang menjatuhkan sesuatu dari arah atas yang mengarah kepadanya.

"Awas! Minggir semua!" Kata Hook sambil maju menarik Emma. Disaat bersamaan Mr Smee juga berhasil melindungi Henry mereka dan para kru yang lain terdiam dengan pemandangan di depan mereka dimana sang kapten dan gadis yang tadi bertarung sengit dengannya sekarang tampak seperti sepasang kekasih yang sedang berpelukan.

Saat melihat apa yang jatuh, Emma merasa badannya lebih rileks karena dia selamat tapi saat sadar kalau dia ada di pelukan Hook diapun tanpa sadar memukul wajah Hook.

"Kau! Jangan kurang ajar ya!"

"Untuk seseorang yang baru saja mengalami bahaya kau sangat enerjik Milady, kau membuat bajak laut kagum," Puji Hook sambil meraba wajahnya.

"Kurasa lebih baik aku pergi," Kata Emma

"Kita pergi?" Tanya Henry

"Ya, aku tidak berhasil mengalahkannya pada akhirnya lagipula kapal ini rusak aku tidak yakin dia masih tetap ingin membawa kita," Jawab Emma

"Biar aku yang memutuskan itu Milady,"

"Apa maksudmu?" Tanya Emma

"Kau boleh ikut dengan kami," Jawab Hook

Once Upon A Time FanFic : Magical AdventureOù les histoires vivent. Découvrez maintenant