CHAPTER 4 : Sosok yang Mengejutkan

19 0 0
                                    

DUNIA CERITA

Emma dan Henry menemukan sebuah gua untuk bersembunyi, kesempatan ini juga dimanfaatkan Emma untuk berganti pakaian dengan yang lebih sesuai yang diberikan Snow padanya.

"Bagaimana mungkin dia tahu?" Tanya Emma

"Tentang apa?" Tanya Henry balik

"Tentang semua ini, dia sudah menyiapkan pakaian, perbekalan bahkan senjata," Kata Emma saat melihat pedang yang ada di tas yang diberikan Snow White.

"Kami sudah mempersiapkan semuanya, kau tahu untuk berjaga-jaga," Kata Henry seolah itu hal yang biasa dihadapinya.

"Jaga-jaga untuk?"

"Seperti tadi,"

"Maksudmu serangan seperti itu bukan yang pertama?"

"Ya, sudah beberapa kali,"

"Apa yang sebenarnya terjadi? Apa penyebab kalian dikejar-kejar seperti ini?"

"....."

"Henry?"

"Aku tidak tahu harus bilang apa, kita baru bertemu dan mengatakan hal penting pada orang yang baru kukenal sepertinya bukan pilihan yang bagus,"

Benar, itu adalah hal yang benar untuk dilakukan, Emma tahu itu hanya saja mendengar Henry mengucapkan itu pada dirinya entah kenapa menimbulkan rasa sakit yang tidak pernah diduga Emma sebelumnya. Dirinya harus berulang kali mengingatkan diri kalau Henry yang ada dihadapannya sekarang bukanlah Henry yang sama dengan yang dikenalnya. Emma yakin jika di dunia nyata, Henry akan percaya bahwa bersikap baik bahkan pada orang yang belum dikenalnya akan membawa hal baik, seperti yang terjadi pada Mary Margaret dan David, mereka bisa menjadi teman berkat rasa percaya Henry.

"Yup, kau benar Kid, tapi masalahnya adalah kita sudah menjadi teman seperjalanan dank au sudah tahu tujuanku yaitu pulang sementara aku tidak tahu apa masalahmu atau tujuanmu, bagaimana kita akan saling bantu kalau aku tidak tahu masalahmu?" Kata Emma

"Apa itu berarti kau mengakui bahwa kau butuh bantuanku?"

"Tentu, siapa lagi yang dapat membantuku?"

Meski matanya menyiratkan keraguan, Henry akhirnya mulai bercerita bahwa dirinya adalah anak dari penyihir legenda yang dipercaya dapat menyingkirkan kegelapan. Namun saat pertarungan melawan kegelapan, sang pahlawan tersebut menghilang karena ikut tersegel saat menyegel kegelapan dan kunci untuk membuka segel tersebut ternyata ada pada Henry yang sebenarnya tidak tahu caranya. Namun, para pengikut kegelapan percaya bahwa dengan menangkap Henry mereka akan bisa membebaskan kegelapan.

"Jadi kaulah yang menjadi incaran mereka?" Tanya Emma tidak percaya

"Ya, kau pikir siapa? Apa menurutmu aku tidak cukup penting untuk diincar?" Tanya Henry dengan nada sedikit  tersinggung

"Tidak.....bukan begitu, hanya saja melihat Snow White, kupikir dia seorang putri dan kau tahu kan? kehidupan seorang putri tidak pernah mudah," Kata Emma, dia lupa kalau berurusan dengan remaja itu tidak mudah, apalagi dengan mood yang terkadang mudah berubah, Emma perlu hati-hati dalam memilih kata.

"Ya, itu juga tidak salah sih, yah memang semua itu rumit," Kata Henry mengakui. Emma tidak bisa menyingkirkan pikiran bahwa masih ada yang disembunyikan Henry darinya tapi fokusnya sekarang adalah bagaimana supaya bisa pulang.

"Lalu apa rencanamu Kid? Setelah ini apa yang harus kita lakukan?"

"Kita harus pergi ke sebuah pulau,"

"Oke, hanya saja bagaimana kita akan melakukan itu?"

"Apa kau pintar bernegoisasi? Karena aku punya rencana," Kata Henry yakin.


Emma tidak tahu apakah mengikuti rencana yang dipikirkan Henry ini tepat, sebagai seorang polisi, dia sudah biasa memikirkan strategi penangkapan atau pengintaian tapi bernegoisasi dengan kapten bajak laut? Sama sekali tidak terlintas di pikirannya. Emma hanya tahu sosok bajak laut dari film-film dan sosok mereka biasanya bukanlah orang yang sepenuhnya baik hati bahkan ada yang benar-benar jahat, tapi satu hal yang Emma tangkap adalah mereka punya banyak akal dan Emma tidak tahu bajak laut seperti apa yang ditemuinya.

Henry memberi tahu Emma bahwa waktu terbaik untuk menemui bajak laut adalah saat mereka sedang ada di bar dan itu biasanya terjadi di malam hari saat mereka kembali dari pelayaran. Saat Emma menyarankan untuk mengambil kapal yang ada di pelabuhan, Henry memasang wajah tidak setuju sambil berkata "Kupikir pekerjaanmu adalah menangkap orang jahat, bukankah mencuri perbuatan jahat? Lagipula kau tidak akan mau membuat masalah dengan bajak laut," Katanya yang membuat Emma terdiam. Henry baik di dunia nyata maupun di dunia yang aneh ini ternyata memiliki kemampuan yang sama untuk membuatnya percaya padanya.

Emma dan Henry sudah ada di dalam bar yang menurut Henry sering didatangi bajak laut. "Itu dia bajak laut yang akan kita mintai pertolongan," Emma terdiam melihat orang yang ditunjuk oleh Henry, Emma lupa kapan tepatnya dia pernah menonton film animasi peterpan tapi dia tidak melupakan sosok kapten Hook dalam film itu. Rambut panjang dan kumis keriting dipadukan dengan jaket merah dan topi besar.

"Kapten Hook?" sebut Emma spontan

"Kapten Hook? Bukan, kita tidak akan meminta bantuannya, dia adalah kapten paling hebat di lautan tapi juga yang paling menakutkan," Kata Henry

"Dan kapten yang ini tidak?" Tanya Emma ragu

"Blackbeard juga sebenarnya kejam tapi dia lebih terkenal karena menyebalkan, kurasa kau akan bisa mengatasinya," Kata Henry yakin

Emma dan Henry akhirnya menghampiri Blackbeard yang sedang menikmati minumannya. "Selamat malam Kapten," Sapa Emma

"Wow, kurasa aku belum pernah melihatmu disini," Kata Blackbeard

"Tidak banyak yang berani mendatangiku kecuali mereka menginginkan sesuatu, jadi?" Tanya Blackbeard langsung yang membuat Emma tersenyum.

"Kami butuh tumpangan ke sebuah pulau, dan keberadaan kami dirahasiakan," Kata Emma sambil menyerahkan kantung kecil berisi uang yang menurut Henry memang sudah dipersiapkan untuk perjalanan ini.

"Hm, kau datang ke kapten yang tepat, tapi upah untuk menumpang dan tutup mulut itu berbeda," Kata Blackbeard dengan senyum licik.

Emma dan Henry keluar dari bar dengan kesal, Emma sudah berusaha untuk mencoba bernegosiasi tapi Blackbeard ternyata masih menginginkan uang lebih sebelum pelayaran dilakukan.

"Kupikir kau bilang kau pandai bernegosiasi,"Protes Henry

"Hei percayalah aku pandai hanya saja jika kita tidak bisa memberinya uang lebih kurasa akan sulit, jadi kenapa kita tidak coba pakai caraku saja,"

"Dan itu adalah....."

"Meminjam kapal orang lain,"

"Jika meminjam kapal yang kau maksud adalah tanpa izin maka itu....."

"Apa kau punya cara lain?"

Diamnya Henry menjadi pertanda bagi Emma bahwa satu-satunya jalan adalah dengan "meminjam" kapal orang lain.

Karena satu-satunya harapan bantuan mereka sudah hilang, kali ini Emma dan Henry mencoba melihat dermaga jika ada kapal yang bisa mereka gunakan, Emma tertarik dengan satu kapal yang terlihat kuat dan mengajak Henry untuk naik keatasnya. "Uhm kurasa kapal ini bukanlah pilihan yang tepat, dari ukurannya kapal ini pasti banyak memiliki kru, kita tidak akan bisa mengambilnya," Kata Henry

"Kalau begitu kita menyelinap," Kata Emma

"Tidak bisa, pasti akan ketahuan," Tolak Henry

"Tidak akan kalau kita sembunyi sekarang disaat tidak ada orang," Kata Emma keras kepala

"Oh tapi sayangnya ada orang disini yang mendengar percakapan kalian," Kata sebuah suara yang mengejutkan baik Emma maupun Henry. Suara itu datang sosok yang sedang berdiri di atas salah satu tiang kapal dan sekarang sedang menggunakan tali untuk turun dan mendarat tepat di depan Emma dan Henry.

Selamat malam Nona dan Tuan muda, boleh kutahu apa yang kalian lakuakn di kapalku?" Tanya lelaki berambut hitam dengan mata biru yang mengenakan jaket kulit ala kapal bajak laut. Wajahnya membuat Emma terkejut "Oh tidak," Katanya pelan

Once Upon A Time FanFic : Magical AdventureDonde viven las historias. Descúbrelo ahora