Chapter 9

6.6K 717 161
                                    

Assalamualaikum.

Dongwook mendapat kabar dari Hoseok, jika Jimin collapse. Dan dilarikan kerumah sakit, rumah sakit yang sama dengan dimana Taehyung dirawat saat ini.

Dirinya tidak mungkin memberitahu tentang Jimin pada Taehyung, Dongwook berjalan menuju ruangan dimana Jimin sedang ditangani, setelah mandapat informasi dimana Jimin berada.

Dilihatnya semua anak-anaknya minus Taehyung berada di depan sebuah ruang UGD, mereka tampak kacau, bahkan ada beberapa putranya yang masih menangis, menatap kosong entah kemana, ada yang hanya berdiam diri dengan kilatan marah dimatanya. Netra Dongwook dapat menangkap semua itu.

"Bagaimana kondisi Jimin?"

"Appa datang rupanya, ku kira appa masih sibuk bersenang-senang dengan anak kesayangan appa itu" Jin berujar menatap tajam Dongwook. Dongwook tidak menjawab.

"Dimana dia? Dimana anak manja itu? Kenapa anak itu tidak bersama appa? Ah aku tahu pasti si manja itu masih bersenang-senang kan? Benar-benar tidak tahu diri! Disaat kembarannya sakit tapi anak itu malah menikmati kesenangan!" ucap Hoseok panjang lebar dengan pertanyaannya.

"Seandainya kalian tahu, apakah kalian masih akan berkalimat seperti barusan?" Dongwook tersenyum miris.

"Taehyung tidak bisa kesini, dia sedang menemani anak teman appa" jawab Dongwook mencoba untuk tidak terpancing emosi karena perkataan mereka barusan.

Dongwook terpaksa berbohong, dirinya punya kesepakatan dengan Taehyung yang tidak boleh ia langgar.

"Jadi anak itu lebih mementingkan orang asing! Appa?" Tanya Jungkook tak percaya.

"Taehyung itu hyungmu kook, panggil dengan sopan"

"Aku tidak punya hyung egois seperti dia,"

Dongwook tampak menghela nafas, marahpun akan percuma. Dirinya cukup memahami suasana saat ini.

Cklek~

Pintu ugd terbuka, menampilkan Yoongi.

"Yoon, bagaimana kondisi uri Jiminie?" Tanya Jin.

"Serangannya lumayan berat hyung.. tapi kondisinya sudah stabil"

.

.

.

Taehyung melihat sekitarnya, diruangannya tidak ada siapapun, saat ini.

"Appa, kemana ya? Katanya hanya sebentar, ini sudah satu jam lebih" gumam Taehyung, tangannya bergerak melepas sesuatu yang menghalangi sekitar wajahnya karena tidak nyaman.

"Aku sudah baik-baik saja, dilepas sekarang mungkin tidak masalah" gumamnya lagi, lalu benar-benar melapas benda tersebut

"Hei, kau. Aku belum terbiasa denganmu! Tolong berdetaklah dengan sopan, oke?" Ujar Taehyung menunduk kan kepalanya ke arah dadanya, seolah tengah berbicara pada jantungnya.

Cklek~

Pintu ruangan Taehyung tampak terbuka, memperlihatkan seorang namja yang berstatus sebagai dokter pribadinya sejak masih kecil.

"Heii! Kenapa dilepas?" Pekik Seojoon saat melihat masker oksigen tergeletak begitu saja disamping Taehyung.

"Aku sudah baik, samchon" santai Taehyung.

"Yak! Dasar kau ini" Seojoon menjitak pelan kepala taehyung, sangat pelan.

"Kau tega sekali, samchon" Taehyung mendramatisir

"Kau yang terlalu lebay Tae," datar Seojoon, membuaT taehyung terkekeh.

"Ah iya! Appa kemana, samchon?"

Quiet [Revisi]Where stories live. Discover now