Prolog

8 0 0
                                    


Apakah kebebasan hanyalah sebuah ilusi agar manusia tergerak untuk tetap hidup? Apakah kebebasan untuk menjadi diri sendiri hanyalah omong kosong dari para penyair? Apakah makna hidup ini sebenarnya, jika manusia terlalu sibuk berpura-pura dan lupa siapa mereka. Manusia bahkan seringkali tak ingat bagaimana mendefinisikan dirinya dan menggambarkan perasaannya. Apakah hidup bebas lepas memang tak akan pernah dimiliki manusia? Apa hidup memang penuh dengan kepura-puraan dan menjadi diri sendiri hanyalah bagian dari cerita dongeng yang tak pernah terjadi?

Lalu untuk apakah manusia ada dan bertahan di sini? Sekedar untuk memuaskan keinginan kah? Atau sekedar memenuhi kebutuhan kah? Lalu tujuan hidup manusia bukan lagi untuk ada dan bermakna dalam arti yang sebenarnya. Manusia hanya hidup untuk menenuhi keinginan yang dirasa menjadi kebutuhan. Dunia seakan jadi panggung megah yang diimpikan setiap orang. Ya, dan setiap orang berlomba, tak peduli jika harus saling menjatuhkan atau melepaskan identitas diri hanya untuk maju dan tampil di tengah panggung. Semua orang hanya peduli diakui, hanya peduli tentang itu, seakan hidup hanya tentang menerima.

Lalu status dan usia seakan jadi senjata utama agar dapat berkuasa atas hidup orang lain. Kasih orangtua adalah cinta tulus tanpa syarat. Tidak semua, hanya bagi mereka yang memahami dengan benar apa arti hidup dan apa makna mencintai. Siapa kita sebenarnya tidak ditentukan oleh apapun yang terikat pada keinginan untuk tampil. Kita hanyalah manusia yang sedang sama-sama berjuang, mencari untuk menemukan makna, mencari untuk menemukan jawaban atas pertanyaan siapa kita dan apa arti kita di sini.

UndercoverWhere stories live. Discover now