1. awal cerita

700 34 2
                                    

Happy Reading

"Dunia selalu saja berbuat semaunya"
- Dela

*****

"DELAAAAA" teriak seseorang memanggil nama seorang perempuan hingga membuat orang-orang menoleh kearah sumber suara tersebut, orang yang namanya dipanggil hanya tertawa melihat sahabat masa kecilnya itu kesal dengan apa yang dilakukan olehnya.

"Humph aku tidak mau memaafkanmu del aku kesal sama kamu dasar nyebelin" gerutu Jesica sambil melipat kedua tangannya didada

"hhhh maafkan aku Ica tapi itu tadi sangat lucu melihat mu kesal seperti itu" jawab dela sambil tertawa memegangi perutnya yang sakit karena melihat tingkah temannya itu yang masih saja kesal dengan perbuatannya.

"Suka ya liat temannya kesal seperti ini kebiasaan kamu nya" ucapnya masih dengan ekspresi kesalnya.

Melihat itu dela mengeluarkan satu bungkus coklat yang dari tadi dia simpan disaku celananya dia perlahan membuka bungkus coklat tersebut, melihat itu Jesica pun mulai merubah eskpresi dari kesal menjadi berwajah imut, dela yang hampir tertawa lagi karena melihat tingkah Jesica yang berubah secara drastis setelah melihat coklat yang dia bawa.

"Emm mau dong coklatnya keknya enak banget itu bagi sedikit dong del" ucap Jesica sambil tersenyum dan mengulurkan tangannya didepan dela bahwa dia mau coklat yang ada digenggaman dela, melihat itu dela mau tak mau memberikan coklatnya kepada Jesica.

"Nih ambil aja lagian aku juga membelinya buat kamu kan kamu tau sendiri aku tidak terlalu suka coklat" dela memberikan coklatnya kepada Jesica karena dia tidak terlalu menyukai makanan manis tersebut dia hanya membawa makanan itu jika sedang bermain dengan Jesica.

"Terimakasih dela wah coklat" Jesica menggambil coklat tersebut dan memakannya, dela hanya melihat Jesica yang makan coklatnya dengan lahap hingga dia tidak menyadari sesuatu yang sedang mengintainya dibalik semak-semak.

Perlahan-lahan orang yang dari tadi berada di semak-semak pun keluar dan berjalan menuju kearah tempat keberadaan dela dan juga Jesica, dela yang mendengar suara langkah kaki pun otomatis melihat kearah belakang dan ya dia melihat sosok orang yang dia khawatirkan akan mencarinya jika dia tidak pulang tepat waktu kerumah, orang tersebut berdiri didepan dela saat ini dan menatap gadis tersebut dengan alis yang ditautkan pertanda dia sedang marah.

"Eh kakak ini tadi Adek mau pulang loh tapi udah kena jemput aja Ama kakak" cengir dela yang melihat Daniel yang sudah menyilangkan kedua tangannya didada sambil melihat dela yang sudah mulai takut atas keberadaannya saat ini, melihat itu Jesica yang sedari tadi memakan coklat ikut takut dengan tatapan mata Daniel, Daniel pun hanya bisa menghela nafasnya melihat kedua gadis didepannya tersebut.

"Jadi??" Ucap Daniel singkat mendengar itu dela pun langsung menjawabnya.

"Jadi..... Kita mau pulang sebelum itu antar Jesica dulu kerumahnya tau kan kak anak perawan ga boleh pulang sendiri harus ditemenin hehe" jawabnya sambil menggandeng lengan Jesica dan menariknya berjalan kearah rumahnya Jesica, melihat itu Daniel hanya bisa tersenyum dan mengikuti kedua gadis tersebut dari belakang.

Mereka bertiga berjalan kearah rumah yang dihuni oleh keluarga Jesica, saat diperjalanan dela tidak sengaja melihat sebuah rumah yang sepertinya sudah tidak dihuni oleh siapapun sejak beberapa tahun ini, dia melihat sosok seperti seseorang yang sedang menatapnya dari lantai atas disebuah jendela yang tertutup rapat itu tapi dia tidak beranggapan berlebihan mungkin itu hanya halusinasinya saja mana mungkin ada orang disana, hingga mereka sampai dirumahnya Jesica.

"Terimakasih kak Daniel udah nganterin aku sampai rumah kak" ucap Jesica sambil tersenyum kearah Daniel melihat itu Daniel pun membalas senyuman Jesica.

"Iya sama-sama" jawabnya sambil tersenyum melihat kedua manusia tersebut dela pun memasang tampang malas.

"Hei apa iya cuman kakak aku doang yang dibilang terimakasih aku nya ga gitu wah lumayan pilih kasih ya" ucapnya dengan nada yang sedikit ditinggikan mendengar itu Jesica hanya memasang wajah tidak bersalah sama sekali.

"Hehe terimakasih dela aku sampai lupa tadi ah iya buat kalian hati-hati dijalan ya" ucap Jesica sambil tersenyum dan melambaikan tangannya kepada kedua kakak beradik itu, lalu dia pun masuk kedalam halaman rumahnya, melihat itu dela pun menatap kakaknya, Daniel yang merasa ditatap pun langsung merangkul adiknya tersebut.

"Ayo pulang sebentar lagi mau malam" ucap Daniel sambil menyerat dela dengan pelan, mendapatkan perlakuan seperti itu dela hanya bisa pasrah dan mengikuti kakaknya tersebut, tapi dia masih kepikiran dengan sosok yang dia lihat tersebut tidak biasanya dia melihat hal aneh semenjak kejadian beberapa tahun lalu terhadapnya.

°°°°°°°°°°°°°

Sesampainya di rumah dela masih memikirkan sosok tersebut dia penasaran dengan yang dia lihat dirumah tidak berpenghuni itu yang dia tau rumah tersebut sudah lama ditinggalkan oleh pemiliknya.

"Aku harus ketempat itu besok untuk memastikan sesuatu lagi disana aku masih penasaran tidak biasanya ada orang masuk ditempat itu padahal kan rumah itu terkunci sangat aneh" ucapnya sambil mencoret-coret kertas yang dari tadi dia gunakan untuk mengerjakan tugas mtk, tanpa berpikir panjang dia pun berbaring diatas tempat tidurnya karena sudah lelah dengan kegiatan yang dia lakukan walaupun tidak banyak sama sekali tapi dia merasa hari ini sangat melelahkan, dela pun mulai memejamkan mata perlahan-lahan hingga mimpi mendatanginya kali ini.

*****


Cinta Beda AlamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang