pertunangan

94.6K 2.9K 59
                                    

aku menatap lama kearah suamiku yang tengah sibuk menyunyah sarapannya, aku ingin bilang malam ini aku mau ke acara pertunangann Fiko, ragu dan juga takut. karena aku tahu Mas Dev tak menyukai Fiko.

yah bukan hanya Fiko, semua lelaki yang ada didekatku juga tidak ia sukai, namun ia sendiri memiliki perempuan lain yang begitu cantik dan mempesona. dan aku bukan apa-apa dibanding mereka.

"kenapa? ada yang ingin kau katakan? kenapa dari tadi terus memandangiku?" ia memandangku dan menangkap basah aku yang tengah memandanginya.

aku mengalihkan pandanganku ke piring yang berisi nasi dan tempe goreng serta sambal, yang belum banyak berkurang.

"emm, anu mas. malam ini aku mau keluar mas, acara pertunangan temanku. mungkin aku pulang jam 10 malam. mas bisa menjemputku?"

ia diam sejenak dan berpikir, "aku ga janji. kamu cari taksi saja kalau nanti aku ga bisa jemput. hari ini jadwalku penuh!"

aku mengangguk, setidaknya ia mengijinkanku pergi walau tak mau menjemputku. syukurlah, kurasa jika begini aku tak akan terlalu stres terus diam berada dirumah ini.

"makasih mas, oh ya kemarin Mas Rofy titip pesen kalo dia ga masuk hari ini. katanya ada urusan keluarga!"

ia mengangguk, dan meneguk kopi susunya. "kamu pakai kerudungmu. jangan pakai dres sexy, hemm terus jangan pulang terlalu larut!"

sebenarnya tanpa ia suruh aku lebih nyaman bertemu orang dengan kerudung, karena jika bukan karena permintaannya aku tak akan melepasnya.

"iya mas!" aku segera membereskan sisa makan kami dan mencuci piring karena aku harus segera berangkat. kemarin aku sudha bolos, aku tak mau hari ini harus bolos lagi.

"kamu sexy kalo lagi nyuci gini!" kurasakan sebuah pelukan dari belakang dan kecupan hangat disisi kanan leherku yang terbuka.

bibirnya menghisap lembut dan membuatku merinding sehingga tanpa sadar aku melenguh menikmati cumbuannya pagi ini.

"mas, bukannya kamu ada meeting hari ini!" aku berusaha menahan diri agar tidak terbawa lagi dan cuma akn berakibat fatal untukku. bolos dan tidur lagi.

"hemm, iya deh. ntar malam kamu kan pulang malam, mana sempet beginian!" tangannya dengan nakal meremas lembut dadaku dan menciumi leherku dengan bernafsu.

ya Allah, punya suami ganteng kayak gini, ga nyangka maniaknya ga ketulungan. ini anugrah atau musibah??? batinku getir dan pengen juga.

"besok pagi kan bisa mas, aku masuk siang kok." aku benar-benar kewalahan menghadapi nafsu suami super mesum dan mupeng ini.

akhirnya dengan berat hati ia melepasku dan merapikan kemejanya. "ok dehh. besok pagi harus sepuasnya lho, ga boleh bilang berhenti sebelum aku  puas!"

matanya memandangku liar dan penuh arti ia menarikku kearahnya dan melumat bibirku sekali.

"jangan terlalu malam pulangnya!"

ia berbalik dan melenggang kepintu depan membiarkanku berdiri terpaku memahami apa yang baru saja kualami.

###

"Ris ntar kamu  berangkat ma sapa?" tanya Kiki saat kami tengah jajan dikantin kampusku.

aku menggeleng, "sendiri, kamu?" tanyaku balik padanya.

"bareng Andre, dia so sweet banget. romantis dan perhatian!"

aku menggeleng-geleng gemas, "berapa kali kamu ganti cowok dalam sebulan?"

ia cuma meringis memasang wajah sok imut dan innocence nya, ini anak bener-bener minta dicubitin ampe teriak-teriak!

"kan masa muda Ris, penjajakan dulu. masak aku langsung nikah gitu ja!"

Maaf Aku MencintaimuWhere stories live. Discover now