six

229 41 5
                                    

***

"Harry?"

"Hay Vanessa! Aku tahu kau akan datang"

"Sedang apa kau disini?"

"Seperti yang kau lihat, menjenguk Louis dan Liam", ucap Harry sambil tersenyum.

Vanes mengangkat sebelah alisnya, menurutnya aneh jika seorang lelaki menjenguk teman lelakinya yang tidak dekat dengannya, bahkan waktu itu sempat bertengkar.

Vanes bingung apa hubungan Harry dengan Louis dan Liam.

Apa Harry juga tahu tentang psikopat-psikopat yang beberapa kali dibicarakan oleh Louis dan Liam?

Harry juga orang pertama yang tahu bahwa Louis dan Liam ditusuk orang yang tak dikenal.

Pintu toilet terbuka, "Harry, ayo ki--" suara gadis itu terhenti saat menyadari kehadiran Vanes.

Kenapa dia lagi, dia lagi, dia lagi batin Vanes.

"Eh, hai Vanes. Senang bertemu denganmu, bisa kita bicara diluar sebentar?", Lisa menatap Vanes dengan tatapan sebal dan ramah dibuat-buat.

Vanes mengikuti arah langkah kaki Lisa.

"Aku tidak ingin kau dekat-dekat dengan Louis lagi!", ucap Lizza kepada Vanes.

"Hey, bitch! What are you talking about? Kenapa kau melarangku? Kau bukan siapa-siapaku! Mengapa kau melarangku dekat dengan Louis? Tak cukupkah kau mendekati Zayn dan Harry?"

"Berapa kali aku memperingatkanmu untuk menjauhi Louis? Tak sadarkah kau aku menyukainya! Dan well ya, aku ingin kau merasakan yang namanya cemburu. Bagaimana rasanya Van? it's hurt, right?"

Ya Tuhan, jadi selama ini.

Irresistible [ discontinued ]Where stories live. Discover now