Part 2 Permulaan

526 88 211
                                    

Kepribadian aku dan kamu berbeda dan itu membuatku merasa tertantang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kepribadian aku dan kamu berbeda dan itu membuatku merasa tertantang.


-------------------------------

Tiga hari yang menyakitkan bagi murid baru akhirnya telah berlalu dan hari ini adalah hari pertama untuk mereka menjadi bagian dari SMA ini. Mereka sudah melalui semua tahapan-tahapan agar bisa menjadi bagian dari sekolah ini. Ratusan pesaing, telah mereka kalahkan, dan hari ini adalah saksi awal perjalanan mereka.

Seorang anak laki-laki berjalan menuju kelasnya dengan melewati koridor kelas sebelas serta dua belas. Ia bisa melihat bagaimana tatapan memuja para kakak kelasnya. Ia terlihat risi dengan pandangan itu.   Bukan hanya saat ini, tetapi sejak ia menginjak sekolah dasar, laki-laki itu telah mendapatkan tatapan memuja bagi siapapun yang melihatnya, pandangan itu selalu ada disetiap ia berjalan melewati koridor atau di mana pun itu.

"Gibran!" panggil seseorang dari belakang. Cowok itu seketika berhenti melangkah lalu melihat siapa yang memanggilnya. Kini terlihat wajah seseorang yang justru ia jauhi. Ia pun melanjutkan perjalanannya kembali, tanpa memedulikan seseorang yang kesal melihatnya.

"Kasihan." Syfa dan Aira tertawa serentak, setelah mengatakan kata itu.

"Lo berdua malah ngetawain gue!" bentak Amanda.

"Gibran!" teriak Amanda sambil mengejar laki-laki yang bernamakan Gibran, sedangkan kedua sahabatnya tengah melongo melihat apa yang sedang ia lakukan. Karena bagi kedua sahabatnya, gadis itu baru kali ini melihatnya mengejar laki-laki, karena biasanya, laki-laki lah yang akan mengejarnya untuk mendapatkan cinta dari seorang Amanda Alexsandria.

"Kalau yang kayak gitu, berarti bukan teman gue!" seru Aira.

Amanda telah berada di samping laki-laki itu. Sepertinya, sangat tidak mudah untuk mendekati Gibran. Namun, bukan ia jika tidak bisa mendapatkan apa yang ia mau. Apapun caranya, bagaimanapun resikonya, ia akan tetap melakukan itu agar bisa mendapatkan Gibran.

"Lo kok cuek, sih?" Sebuah kalimat itulah yang pertama dilontarkan oleh gadis itu.

"Terus?" Gibran berbalik bertanya.

Amanda menarik napasnya kasar. Dia harus sabar dengan sifat dingin seseorang yang berada di sampingnya ini.

"Minta nomor hp lo," kata Amanda dan Gibran tidak menggubrisnya.

"Dek Gibran, boleh minta nomornya?" kata Amanda lagi dengan suara yang semanis-manis mungkin.

"Siapa lo?" tanya Gibran dengan wajah datarnya.

"Gue? Gue Ketua OSIS SMA ini dan juga calon pacar lo," jelas Amanda dengan suara lantangnya, membuat semua pasang mata yang berada di koridor tertuju pada mereka.

"Oh." Hanya satu kata, dua huruf.  Bagaimana  bisa manusia itu hanya menjawab dengan huruf "O" dan "H". Amanda mulai kesal. Namun, dia harus bersabar agar bisa meluluhkan  hati cowok dingin ini.

GIBRANWhere stories live. Discover now