🌹9 : Disneyland Rush🍁

271 40 1
                                    

Author POV

Kyra berdiri seraya menyenderkan dirinya ke tiang dengan jam diatasnya. Suara ujung sepatu kets yang dihentakkan ke lantai keramik berdenging. Mahkota berwarna hitam kecoklatan nya--yang biasa ia urai--ia ikat dengan gaya ponytail itu terbang mengikuti arah angin.

Ia kembali mengecek arloji yang melingkar dipergelangan tangan nya. Melihat kemana arah jarum jam menunjuk, ia mendecih kesal lalu bersidekap dada.

Kemeja kotak-kotak berwarna merah maroon pekat yang tadinya ia pakai di tubuhnya sekarang sudah terikat di sekitar pinggangnya. Kaus hitam berlengan pendek yang ia pakai mulai memberikan efek samping kepada tubuh Kyra--mengingat warna hitam menyerap sinar matahari. Ingin sekali ia melipat jeans hitam panjangnya ke atas, namun ia tahan agar tidak memalukan diri sendiri.

Dengan rasa kesal yang menggebu-gebu, ia menghentakkan kakinya semakin keras. Hawa disekitarnya membara. Orang di sekelilingnya saja sampai ketakutan melihat itu. Hanya satu yang ingin ia lakukan jika ia sudah bertemu dengan dua orang yang membuatnya menunggu selama ini.

Memukul mereka dengan bat baseball.

Hari sudah siang, gadis itu berjalan menuju super market terdekat untuk membeli onigiri. Setelahnya, ia kembali ke tiang dengan jam itu lalu makan onigiri yang baru saja ia beli dengan satu lahapan.

Suara teriakan para perempuan membuat fokusnya teralihkan. Ia mengikuti darimana arah suara teriakan para perempuan kesepian itu dan terlihatlah dua sosok lelaki yang ia tunggu daritadi. Dengan set baju masing-masing yang fashionable ditambah wajah yang tampan, wajar jika mereka menjadi incaran para perempuan kelaparan.

Si kepala merah dari atas ke bawah memakai jaket hitam dengan kaus putih. Agar membuat kaus putih tidak terlalu sederhana, ia memakai perhiasan berupa kalung panjang dengan liontin bintang. Tak lupa memakai jeans hitam yang robek di bagian lutut nya. Kalau kalian berpikir bahwa robek itu memang dari sananya, salah. Itu jeans robek waktu dia kelahi sama preman komplek.

Sekarang kita beralih ke surai strawberry blonde. Dia memakai kaus hitam panjang dengan outer jas santai berwarna blue navy. Kedua lengan bajunya diangkat sampai ke siku. Ia memakai beberapa gelang di tangan kanan dan jam di tangan kiri. Jeans panjang biasa dan sepatu sneaker hitam melengkapi outfitnya untuk hari ini.

"Selamat siang, Seraphina," sapa si ketua kelas dengan santai tanpa rasa bersalah.

"Siang~ kau awal sekali ya datangnya~" si setan merah juga menyapa tanpa beban.

Kyra menghentakkan kakinya dengan keras yang mengeluarkan suara menggelegar. Dia bersidekap dada dan menatap kedua insan itu dengan tatapan tajam.

"Kenapa telat?" Tanyanya dengan suara yang mengerikan.

"Dihalangi banyak perempuan," jawab mereka berdua santai.

Kyra menarik napas lalu menghembuskan nya dengan kasar. Ia berkacak pinggang, "Tau gak kalau aku nunggu di sini udah berapa lama?"

"Kalau kau berada di sini tepat waktu, berarti sekitar satu jam setengah," jawab Asano dengan logikanya.

"Karena sudah tahu... AKU CAPEK YA NUNGGU KALIAN SELAMA SATU SETENGAH JAM! MANA GAK ADA TEMPAT DUDUK LAGI! AKU HARUS BERDIRI DI BAWAH TERIK SINAR MATAHARI YANG MENYENGAT CUMAN BUAT NUNGGU KALIAN--" omelan Kyra yang sudah ia tahan daritadi di berhentikan oleh Karma dengan tangannya.

"Jangan nyaring-nyaring, kalau cewek-cewek predator itu datang lagi nanti kita bertiga dalam masalah," bisik Karma. Kyra mengerutkan keningnya. Kyra pun melihat ke sekeliling dan seperti yang Karma takutkan, para perempuan predator mulai berdatangan.

Sweet As Strawberry, Dangerous Like Rose ThornsHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin