¤.¤

1.6K 200 8
                                    

.

Entah kenapa jantung Chenle kini berdetak tak karuan..

'Toktok' Chenle mengetuk pintu rumah Hele.

"Hele.." lirih Chenle. Tak ada jawaban sama sekali.

Karena khawatir akan keadaan Hele, ia membuka pintu yang tak dikunci itu. Biarlah dikatakan kurang ajar yang penting sekarang, dia ingin menemui Hele.

"Hele.. kau dimana?" Chenle melihat disekeliling tapi Sepi.
Chenle membatin maaf berkali-kali.

Ia tidak menemukan Hele dibawah sini, segera beranjak menuju lantai atas, kamar Hele.



"Hele.. kau disini rupanya."
lirih Chenle lega saat menemukan Hele yang sedang berbaring di ranjang, membelakanginya. Chenle segera menghampiri Hele.

Hele terdengar menahan tangis, ia sama sekali tidak minat untuk merespon kedatangan Chenle.

"Maafkan Hele.."
Chenle sangat-sangat merasa bersalah hari ini, ia terlalu banyak menyakiti Hele.

"Pergilah. Aku sedang ingin sendiri.." Hele berusaha meredam tangisannya.

Chenle ikut sedih mendengar suara Hele yang bergetar..
'Pasti sangat menyakitkan..
Apakah dia menyukaiku? maafkan aku Hele..'

"Tolong!" Ucap Hele memohon.

Chenle tidak bisa menolak, itu terlalu kurang ajar. 'Akan lebih baik jika aku pergi  'sementara'
kemudian Chenle pergi dari sana..

"Hele maafkan aku.." ~Chenle.

" hancur.." ~Hele.

.





"Gimana?"

"Dia butuh sendiri." ~Chenle

"Kau tidak mau mengesahkannya menjadi kekasihmu?"

"Terlalu cepat."

"Kenapa? Dia membuatmu jatuh cinta terlalu cepat?" wanita itu tertawa cerah.

"...entahlah? Menurutmu?"
Chenle baru tersadar akan pembicaraan mereka.

"Menurutku ya,, siapa sih yang bisa membuat manisku ini jatuh cinta sebegitu cepat." si wanita mengacak rambut Chenle.

.

Flashback.

"Chenle yaa.."

"m wae?" Chenle sebenarnya bisa sedikit berbahasa Korea karena dulu keluarganya berurusan dengan bisnis disana.

"Dia tadi siapa?" Tanya gadis yang bersama Chenle.

"Dia Hele, sahabatku." Chenle sedikit malu.

"Sahabat? Benarkah? Bagaimana kamu bisa bersahabat dengan perempuan, apa lagi kalian tidur seatap mungkin seranjang bukan? Karena disini hanya ada 1 kasur. Dan tanpa memberi tahuku?!" Kata gadis itu.

"Kami hanya sahabat kok..
Tante menyuruhku untuk menjaganya.. lagian kita baru kenal apalagi itu kurang dari seminggu."

"Kurang dari seminggu?! Sudah sedeket itu?!"

"..."
Chenle tidak merespon, 'benar juga, dia dekat denganku secepat itu..' ia kembali teringat dengan Hele tadi, Chenle merasa kurang enak jadinya.

"Wah! Kau dekat dengan wanita tanpa sepengetahuanku?!"
"Chenle.. aku menyayangimu manis.. jangan biarkan dia membencimu.. dia yang pertama bukan? Sebaiknya cari dia, sepertinya dia salah paham.."

"H kurasa begitu kak.." Setelah mengatakan itu Chenle kemudian keluar untuk mencari Hele.

"Adik manisku sudah ada kemajuan rupanya.." ~Joy ( ya Joy orangnya, dia kakak Chenle yang datang setahun sekali untuk menjenguk 'adik' kesayangan.)

Flashback end.

.

Pagi hari..

Hele terbangun.

Seperti ada yang kurang.

Chenle..

Sudahlah..
Hele lelah untuk menangis lagi.

"Chenle.." lirih Hele. Ia merindukannya. Ingin sekali rasanya melihat wajah itu.

"Hele?" suara perempuan menyapa pendengaran Hele.

Hele membeku sekejap.
Kemudian melihat kearah sumber suara. Benar. Wanita itu lagi.

Hele membangunkan tubuhnya biar lebih leluasa.

'Apakah Chenle ingin mengenalkanku dengan wanita ini dan membuatku semakin sakit hati dibuatnya?'

"Ya..?"
Sahut Hele kemudian

"Kau sahabatnya Chenle bukan?"

"Hm.." dehem Hele berusaha untuk menatap Joy, walaupun kata 'sahabat' membuatnya tertohok.

"Kau manis juga.. aku tidak sanggup."

"Hmm?" Hele bingung, mulai merasa fine dengan wanita itu.

"Ya, kau manis, dan Chenleku juga.."

"Oh".

"Tunggu.. biarku panggilkan adikku dia sedang membuatkanmu bubur." Joy kemudian beranjak dari meja rias Hele sebelum mencubit gemas pipi Hele.

'Adik? Siapa yang dia maksud? Apakah Chenle adiknya?' ~Hele

'Ugh dia manis..' ~Joy.

💚💚💚

.

.

.

.

.

Haa... makin gaje ajha deh..

JoyyNoona💚
Joy nuna ini emang bawaannya suka cepet gemes. Awas kalo lewat pipinya dicubit Joy, hh.

 Awas kalo lewat pipinya dicubit Joy, hh

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Battery Of Love | Zhong ChenleWhere stories live. Discover now