color.

1.7K 228 6
                                    


"Kau ingin pulang?" Chenle menghempaskan tubuhnya di samping Hele yang memperhatikannya sedari tadi.

"Eh? Emm iya ini sudah jam 6 lebih hukumanmu hari ini sudah berakhir...
yuk pulang!" Gugup Hele, setelah memeriksa jam tangannya.

Tanpa disuruh Hele meraih tangan Chenle untuk digenggam kemudian pergi meninggalkan sekolah yang sudah sepi, bersama.

.

Diperjalanan pulang. Mereka jalan kaki seperti kata wali kelas tadi.

"Chenle, kau tidak bosan?"  ~Hele

"Kenapa?" Chenle menoleh ke Hele.

"Hidupmu seperti..
Tidak memiliki warna sama sekali,
kau tau?!" Hele kemudian memberikan senyum kepada Chenle yang masih menatapnya.

"Benarkah?" Chenle terkekeh.

"Ehem!"  Hele mengangguk cepat, menerawang ketampan Chenle dari dekat.

"Aku baru menyadarinya."
Chenle tertawa renyah seolah itu hal yang lucu.

'Aku siap untuk menjadikan hidupmu berwarna..'  ~Hele.

'Aku sudah menemukannya. Warna hidup yang orang-orang pernah bicarakan.'  ~Chenle

Mereka tersenyum.
Lalu melepas tawa di tengah-tengah redupnya jalan yang mereka lewati untuk sampai di rumah masing-masing...

💓💓💓


"Hei!! Bangun.." Hele melihat gemas manusia yang dibagunkannya saat ini -innocent boy!

Hele mengusak rambut Chenle yang masih memejamkan matanya, gemas kalii, moga gak kena omel.

"Bangun..." Hele sedikit mencubit pipi Chenle, biar peka+curi kesempatan. Nekat.

"Ekhm.." Chenle mengerjapkan matanya beberapa kali. Mendapati pemandangan Hele yang berada di kamarnya, lengkap dengan seragam.

"Ayo cepet siap-siap kau tidak boleh telat lagi.."
"Ku dengar kau rutin datang terlambat." Hele menarik pelan lengan Chenle agar bangkit dari kasurnya.

"Eh.. i iya.." kali ini Chenle yang gagap. Sementara Hele terlihat girang. Karena apa?

Dia habis cek daya luv, sempat terkejut karena mungkin gara-gara cukup lama dia tidak mengecek dan banyak yang mereka lakukan kemarin, daya luv sudah menunjukan 46%, menurut perkiraan Hele sih mereka sedang berada di taraf pertemanan dekat.
'Hek!' Batuk.

💓

Perjalanan menuju halte..

"Ngomong-ngomong mengapa waktu itu kamu bisa ada di rumahku? Terus kita bersekolah apalagi kelas yang sama. Jangan-jangan kamu penguntit." Canda Chenle.

Ya Chenle sih gak peduli sebenernya, ada maling dirumahnya atau nggak. Cuma waktu itu dia lagi badmood.

"E? Hm.." Hele gugup.
Jangan-jangan lu beneran maling ya??!  Tuduh author.
Lu kan tau sendiri gimana ceritanya thor!!ㅠㅠ iya, lupa in.

Chenle tertawa ngeliat tingkah Hele.

"Mungkin ini takdir.." Ucap mereka berbarengan lalu kembali tertawa.
Chenle yang tertawa lepas dan Hele tertawa canggung masih memikirkan pertanyaan Chenle tadi.

💓
💕💕💕
💝💝💝💝💝
💗💗💗💗💗💗💗
💘💘💘💘💘💘💘💘💘
.......................................................,

Mereka suka ketawak ya? hihiw.

Battery Of Love | Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang