4

5.4K 365 27
                                    

Reva mendongak menatap kakak nya. "Janji ya bang, gak bohong."

Ravi menunduk melihat adiknya yang masih dalam pelukanya, ia tersenyum kecil mengangguk. "Iya, Abang usahain ya, tapi nanti kamu harus terima apa-pun keputusanya nanti ya.

Reva memgangguk "Asal gak di jodohin atau tinggal di jerman."

Ravi mengelus adiknya dengan kasih sayang. "Kenapa km gak mau tinggal di Jerman aja, padahal Grandpa sama Grandma sayang banget sama kamu loh."

"Em sayang sih emang, tapi penjagaanya ketatnya minta ampun."

Ravi terkekeh mendrngar grutuan adiknya.

"Abang gak tau aja, waktu aku di jerman semua di jadual, makaya dulu waktu libur ke jerman gak betah, tiga hari minta pulang."

Ravi terkekeh lagi, mengingat dulu saat dia pertama kali ingin libur ke jerman, tapi setelah tiga hari di sana adiknya menangis merengek di telepon minta pulang.

Dan saat di rumah, bercerita di sana banyak peraturan, jam sepuluh harus tidur lah, kalu main paling lambat jam 7 malam harus pulang, dan beramin Hp pun ada jadual, semua di larangembuat Reva tidak betah.

Reva melepas pelukan dari kakanya. "Emang yang lain dari di jodohin apa bang?"

Ravi menepuk kepala adiknya. "Ada pokonya, Abang berharap nanti kamu setuji, begitu dengam ayah Bunda juga."

Ravi menatap adiknya yang sedang memikirkan sesuatu, lalu terkekeh mengacak rambut adiknya, membuat Reva kesal.

"Is, gak usah di brantakin."

"Makanya gak usah di pikirin, mau ikut abang keluar gak?" Tanyaya sambil berdiri, Reva dengan antusias berdiri dan mengandeng Tangan kakanya.

"Mau bang."

"Capcus."

Mereka pun berjalan menuju pintu keluar, Ravi akan mengajak adiknya jalan-jalan seharian ini, mupung dia tidak hari libur, jadi akan bersenang-senang bareng adik tersayangnya ini.

Ravi memakaikan helem kepada adiknya, kemudian memasangkan helem dirinya, setelah itu menaiki motor meninggalakan halam rumahnya.

"Kita mau keman bang?"

Ravi mengelus tangan adiknya."Kita akan jalan-jalan seharian, kita akan senang-senang."

Reva berbinar "Yeyy Senang-senang."

CINTA NYA GUS TAMPANWhere stories live. Discover now