Like A Love Song

3.9K 534 213
                                    

Lagunya Selgom yang I love you like a love song dicover Sami jadi keren banget!

..

Yeriana terlalu lelah untuk memasak, akhirnya Jungkook menyerah. Delivery order makanan dan snack merupakan langkah yang sangat tepat. Ketika makanan untuk dua porsi habis tidak tersisa, Jungkook mengekor ke mana kaki Yeriana melangkah mengelilingi apartemennya.

Perempuan itu tidak berkomentar saat melihat kamar utama, namun dari tatapan senang yang tidak bisa disembunyikan, Jungkook tahu kalau Yeriana lega tidak ada foto perempuan lain selain keluarganya di dalam apartemen.

"I prefer choose chocolate than a coffee," Jungkook berdiri di samping Yeriana –mulanya, kemudian mengambil mug putih bulat di gantungan rak gelas. "Kau masih punya cokelat pekat yang kemarin?" Tanyanya seperti anak kecil yang meminta permen pada sang kakak ketika sang tunangan mengeluarkan bahan makanan yang mereka bawa dari apartemen Yeriana.

Berjalan ke arah belanjaan, Yeriana menggeleng. "Tapi aku bawa madu, kata Ibu Jeon bagus untuk kesehatan."

"Madu? Ibuku yang memberikan padamu? Kapan?"

Wajah Yeriana mendongak ke arah samping, membalas tatapan penuh selidik seorang Jeon Jungkook, "aku lupa."

"Bohong," mata Jungkook menyipit, "jadi selama ini kau sering bersama Ibuku?"

Yeriana berkelit, gengsinya masih tersisa, masak iya mau mengaku kalau selama ini ia sangat peduli dengan rencana pernikahan. Nanti dikira dia yang sangat menginginkan perjodohan, padahal itu sangat tidak benar. Masih ingat kan idenya membatalkan rencana pernikahan hanya karena melihat Jungkook beramah tamah dengan perempuan lain tanpa sepengetahuannya?

"Kenapa tidak mau mengaku?" Tatapan lembut sekali lagi Yeriana dapatkan. Kenapa Jungkook terlalu sempurna? Kadang membuat Yeriana takut sendiri. Apakah tunangannya memang seperti itu atau karena euforia sesaat?

"Memang kenapa kalau aku bertemu dengan Ibu Jeon? Masalah?"

"Tentu saja masalah."

"Ha?" alis Yeriana bertaut, "di mana letak masalahnya?"

"Kau bertindak seolah tidak peduli, padahal kebalikannya," Jungkook memegang dua bahu Yeriana, "masih ada aku, kenapa tidak dilibatkan?"

"Waktu luangku lebih banyak daripada waktumu. Lagipula Ibu Jeon lebih mudah berdiskusi denganku, Jungkook-ssi."

Oh, oke. Kenapa Yeriana mulai memanggil dengan sebutan formal lagi? "Oppa, aku mau dengar kau memanggilku seperti kemarin."

"Itu juga masalah untukmu?"

Tarik nafas, hembuskan. Tarik nafas lagi, hembuskan. Jungkook mengelus dada, "bukan masalah juga, hanya saja aku lebih suka kau memanggilku dengan sebutan Oppa."

"Sebetulnya kita sedang membahas apa sih?" Yeriana dengan berani membalas tatapan Jungkook yang terlihat menyerah. Sebetulnya geli juga, kenapa sesuatu yang spesial justru menjadi sebuah masalah untuk Jungkook? Bukannya bagus kalau calon suaminya itu tidak kerepotan mengurus keperluan pernikahan? Mereka telah menyewa jasa wedding organizer. Kesibukan Yeriana dan Ibu Jeon tidak serumit menyiapkan sendiri.

"Jangan berpikir kalau aku kerepotan, sama sekali tidak," Yeriana mengurai kedua tangan yang tadinya dilipat di depan dada. "Lagipula sangat wajar kalau aku ingin pernikahan kita mendekati sempurna, itulah kenapa aku dan Ibu Jeon mau memastikan segala sesuatunya berjalan sesuai rencana."

Mengikis jarak, Yeriana memberi senyuman lalu satu tepukan di kedua pipi Jungkook, "aku selalu berusaha menghormati privasi seseorang, sekalipun calon suamiku. Akhir-akhir ini dirimu benar-benar sibuk, aku berusaha mengerti kondisimu. Setelah ini kita akan mendengarkan WO memaparkan prosesi pernikahan, aku dan kau harus ada di sana. Mengerti kan maksudku?"

OutrageousWhere stories live. Discover now