Mahluk Halus

3.4K 628 418
                                    



Tidak perlu ocehan saya kalau mau book ini selesai di wattpad karena saya hafal siapa-siapa saja yang muncul.

..

Yeriana tidak tahu apa yang melatari Jungkook mencium tepat di bibirnya kali ini. Lembut tapi biasa, bahkan terlalu biasa karena laki-laki itu hanya mengecup tidak lebih dari tiga detik. Lalu membiarkan dirinya menghembuskan nafas yang tadinya tertahan.

Jungkook memejamkan mata, sedangkan Yeriana tidak. Dia cukup kuat melihat semua perubahan warna pada pipi laki-laki yang kini menunduk untuk mengambil nafas. Padahal tadi siapa yang terlihat begitu percaya diri melakukan skinship?

"Apa selalu seperti ini?"

Jungkook mengangkat pandangan, netranya bertemu lagi dengan iris Yeriana. "Maaf kalau aku lancang."

Astaga! Wajahnya memerah. Yeriana dibuat takjub melihat muka kikuk Jungkook yang kini berpaling dengan bibir bawah digigit. Yeriana tidak lagi dipeluk, ia masih mematung melihat Jungkook menjauh mengambil ponsel yang lagi-lagi berbunyi.

"Halo, sabar satu jam lagi aku sampai kantor," mengapit ponsel di antara bahu dan telinga, Jungkook melepas jas, satu persatu kancing kemeja ia buka tanpa peduli apakah perempuan yang satu ruangan dengannya masih bernafas atau tidak.

"Pastikan rapat tidak dimulai sebelum aku sampai sana, mengerti?" Suara Jungkook penuh penekanan. "Dan satu lagi, berhenti meneleponku."

Yeriana mengamati setiap perubahan raut Jungkook, kalau sedang marah pasti akan menyeramkan karena laki-laki itu tipikal pribadi yang tenang. Bahkan terlalu ramah kalau sedang berbincang dengan wanita.

"Naik mobil sendiri?" Jungkook melepas kemeja, lalu menggantinya dengan kemeja miliknya yang tadi telah dibawakan pegawai Seulgi dari ruang ganti.

Oke, ini adalah pemandangan paling tidak diduga oleh Yeriana. Jeon Jungkook dengan santai berganti baju tepat di hadapannya seolah itu hal paling biasa dilakukan seorang pria di hadapan perempuan yang bukan saudara atau anggota keluarganya sendiri. Tubuh Jungkook tidak bisa dikatakan kekar namun otot-ototnya terlihat padat dengan perut yang cukup menarik bagi mata wanita.

"Jangan di sini!" Yeriana langsung berteriak saat Jungkook mulai melepas sabuk. "Ganti di balik tirai," Yeriana menunjuk pada ruangan kecil yang ia pakai tadi berganti baju.

"Oh astaga, aku lupa. Maaf," Jungkook berdecak pelan, salahkan Suho yang meneleponnya berkali-kali padahal ia sudah menjelaskan acara hari ini cukup penting dan tidak lama. Tapi tetap saja rekan kerjanya itu tidak sabaran.

"Aku tidak bisa mengantarmu kembali ke kantor, Ana." Jungkook berkata dari balik tirai.

Yeriana mengambil juntaian gaun, lebih baik ia pegang daripada membuatnya kesulitan berjalan, "aku tidak butuh bantuanmu." Ia mengalah dengan melepas sepatu.

"Oke," ada suara mengerang dari balik tirai. "Sial, kenapa susah sekali?"

Alis Yeriana naik ke atas, ia mendengar suara melenguh seorang Jeon Jungkook di balik tirai tapi ia acuhkan. Perempuan itu tidak tahu harus bagaimana bersikap setelah mereka berciuman lalu dianggurkan begitu saja? What the!

"Hah!" Jungkook membuang nafas kasar, ketika tirai dibuka, ia langsung berjalan ke arah Yeriana. "Ana, apapun yang aku minta kau menolongku kali ini, jangan berpikiran macam-macam."

"Ha?" Mata Yeriana membulat.

"Jangan marah, karena aku tidak tahu harus minta tolong pada siapa."

OutrageousWhere stories live. Discover now