2 : Anugrah & Karunia

8.3K 745 51
                                    


2020.Feb.18
Thank you for all the comments, the votes and you too the silence readers 😚

Jangan memakai 🐺 WANG XIAOLANG 🐺 di fic lain, dia OC saya, tolong sertakan credit & DM saya jika ingin memakainya di tulisan anda 😚✌

~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~ ~

Xiao Zhan mulai terbiasa dengan kursi logam dingin yang sudah jadi tempat tidurnya sejak hari dimana putra satu-satunya dirawat dirumah sakit. Dari awal waktu sampai saat ini pun dia belum pulang ke rumah. 'Untuk apa?' pikirnya. Nyawanya ada di salah satu ruangan di gedung ini. Terbaring dalam boxs steril yang rumah sakit sediakan. Xiao Zhan bangkit dari posisi duduknya, dia meregangkan tangan dan kakinya yang kaku, berbaring dibangku kursi tunggu sungguh tidak nyaman. Langkahnya menuju boxs incubator dimana Lang-er dirawat selama ini.

Bayi itu sedang tertidur, Xiao Zhan merasa putranya masih terlihat terlalu pucat dan terlalu rapuh. Dokter Wen Qing setiap pagi selalu mengecek keadaan Xiaolang sebelum dia melakukan pekerjaannya di ruangan lain. Status Lang-er yang saat ini masih rentan dengan infeksi yang menyerang bagian pernafasannya, Dokter Wen Qing tak bisa melakukan banyak tindakan. Menambah dosis obat ataupun  nebul yang tidak diperlukan bisa menambah parah keadaan Xiaolang. Saat ini mereka hanya bisa mengawasi Lang-er sampai tubuh bayinya pulih kembali. Terlihat gurat lelah dan kantung mata diwajah Dokter Wen, tiap malam saat dirumah yang dilakukannya adalah mencari dan membaca lagi semua buku yang pernah dipelajarinya saat dibangku kuliah kedokteran. Dan sekali lagi, tanpa syarat, pewaris tahta Wang yang baru berumur hitungan minggu itu sudah merekrut lagi seorang yang akan melakukan apapun untuknya. Dokter Wen Qing tidak main-main dengan ucapannya ke Xiao Zhan, kalau dia akan melakukan segalanya untuk kesembuhan Lang-er.

Dan Yibo percaya, satu-satunya Dokter yang bisa menangani Xiaolang adalah Wen Qing. Tuan besar Wang sempat menyampaikan keberatannya. Menurut kakek Lang-er itu, rumah sakit dan para dokter disini terlalu lamban. Dia meminta Lang-er pindah ke luar negri dengan pengobatan dan staff medis yang lebih maju. Yibo beradu argumen dengan ayahnya, jika bukan karena tangisan Nyonya Wang dan jeritan Xiao Zhan, kedua orang itu mungkin sudah baku hantam dan berakhir menginap dirumah sakit dengan alasan lain.

Flashback
"Aku cuma mau cucuku mendapatkan perawatan yang terbaik!"

"Dokter Wen Qing adalah orang yang paham dengan keadaan Lang-er! Aku percaya sepenuhnya!"

"Percaya padanya? Xiaolang sudah hampir seminggu ada disini dan tidak mengalami kemajuan!"

"Tuan Wang, dengan segala hormat, saya - - -" kalimat Dokter Wen terputus oleh  ucapan Tuan besar Wang.

"Aku tak butuh rasa hormatmu! Jika sampai terjadi sesuatu pada cucuku, kupastikan gelar doktermu runtuh bersama dengan rumah sakit ini!"

"Bisakah Ayah sekali saja percaya pada orang lain?" Yibo hampir kehilangan kesabaran menghadapi ayahnya.

"Diam kau! Jangan coba-coba mengajari ku!" Tunjuk Tuan Wang ke Yibo.

Yibo menepis tangan ayahnya, jarinya sudah mengepal, hampir saja pukulan melayang ke wajah Tuan besar Wang.

"Yibo CUKUP!!!" Jerit Xiao Zhan, kedua tangannya menahan lengan Yibo. Sedangkan Nyonya Wang berlari memeluk suaminya sambil menangis. "Cukup. Kumohon."
Diam tak bergeming, mata Yibo nyalang menatap ayahnya. "Ini salahku," ucap Xiao Zhan lirih. "Harusnya sejak awal aku bilang kalau bayi itu milikmu. Harusnya sejak awal aku tidak mengandung anakmu!" Suara Xiao Zhan makin serak dan meninggi, tangis dan penyesalannya tak terbendung lagi, terakhir dia menjerit, "HARUSNYA SEJAK AWAL LANG-ER TIDAK PERNAH LAHIR!!"

This Is Us [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang