"Katakan apa yang bisa kau lakukan! Kau bilang jika kau bisa melakukan sesuatu untukku!! Katakan!!"
Taehyung cukup terkejut saat Sohyun menangis dengan keras disana. Ia hanya bisa menarik tubuh wanita itu agar menangis di dalam pelukannya. Memeluk Sohyun dengan erat.
"Maaf, aku pikir--"
"Tidak ada satupun dari mereka yang menganggap ku ada! Jadi jangan katakan jika kau bisa melakukan sesuatu untukku! Apapun yang kau lakukan kedua orang tua itu tetap saja tidak akan menganggap ku!"
"Maafkan aku, sekarang berhenti menangis, kumohon."
Taehyung berkali-kali menepuk-nepuk kecil punggung Sohyun untuk menenangkan wanita itu. Merasa menyesal karena sudah memancing percakapan yang begitu menyedihkan itu. Benar-benar merasa buruk karena sudah membuat wanitanya kembali menangis.
"Sohyun-ah.."
Taehyung menarik tubuh Sohyun dari pelukannya. Menangkup wajah wanita itu dengan kedua tangannya lalu menepis air mata itu dengan ibu jarinya. Menatap Sohyun dengan lekat disana.
"Berhenti menangis. Sejak kapan kau menjadi cengeng seperti ini?"
Sohyun tidak menjawab apapun. Hanya bisa menatap balik Taehyung dengan mata sembabnya.
"Menangis hanya membuatmu semakin terlihat lemah di hadapan mereka. Tunjukkan jika kau bisa melakukan apapaun bahkan tanpa bantuan mereka."
Sohyun melepaskan genggaman tangan Taehyung, menjauhkan tubuhnya dari lelaki itu lalu menatap tajam.
"Kau bisa saja mengatakan hal itu dengan mudah. Tapi kau bahkan tidak tahu apa yang sudah aku alami selama ini."
"Sohyun-ah.."
"Kau itu siswa populer di kalangan sekolah. Tidak ada satupun siswa yang berniat mengganggu mu! Tidak seperti aku yang bahkan mereka kurung di WC sekolah! "
Taehyung terdiam kala mendengar itu. Benar-benar diam sambil terus mencerna perkataan Sohyun. Sementara wanita itu kembali menangis dengan keras disana.
"Jangan berlagak tahu apapun! Jangan berlagak jika kau bisa saja melewati hal buruk ini semudah yang kau bayangkan!"
"Kim Sohyun...kenapa kau---"
"Apa peduli mu dengan kehidupan ku?! Kau bahkan tidak perduli jika aku dibully oleh satu sekolah hanya karena mengencani mu! Kau terus-menerus pergi dengan alasan audisi mu itu! Dan sekarang kau peduli dengan ku?"
Kim Taehyung membuang nafasnya kasar. Benar-benar tidak mengerti dengan arah pembicaraan Sohyun.
"Kenapa kau menyalahkan audisi ku?"
"Kenapa? Aku salah? Kau hanya peduli dengan audisi mu. Kau tidak perduli dengan apapun yang terjadi padaku!"
Kim Taehyung kini berdiri dari kursinya, menatap Sohyun dengan tidak kalah tajam.
"Jadi apa yang kulakukan selama ini padamu? Kau pikir aku tidak pernah peduli dengan mu? Aku berlatih susah payah hanya untuk lolos audisi!! Bukan hanya kau yang punya masalah disini Kim Sohyun!"
Sempat ada jeda diantara mereka. Taehyung benar-benar tidak bisa mengontrol emosinya. Sementara Sohyun hanya bisa menunduk disana.
"Kau benar. Bukan hanya aku yang punya masalah disini. Setiap orang punya masalahnya sendiri, dan aku harus menyelesaikannya sendiri, benar bukan?"
Sohyun juga berdiri dari kursinya, berdiri tepat di hadapan Taehyung lalu menatap lelaki itu dengan sendu.
"Masalah orang tuaku dan masalah pembully an itu harus kuselesaikan sendiri. Kenapa aku justru marah padamu? Kau juga punya masalah mu sendiri. Terus berlatih agar lolos dengan audisi mu. Benar bukan?"
Sohyun terkekeh kecil, entah karena apa hal itu justru terasa lucu baginya. Entahlah, mungkin dia sudah benar-benar gila sekarang.
"Kalau begitu, aku harap kau lolos dengan audisi mu."
Sohyun pergi dari sana. Mulai melangkah menjauh karena tidak sanggup lagi berdebat lebih lama dengan lelaki yang selama ini dicintainya itu. Sebelum akhirnya perkataan Taehyung membuatnya berhenti dan membalikkan badan.
"Aku sudah lolos audisi."
Mendengar pernyataan itu sekali lagi membuat Sohyun terkekeh kecil. Tertawa namun dengan air mata yang makin deras turun dari matanya.
"Kalau begitu pergilah. Hidup sebagai trainee untuk agensi mu, dan menjauhlah dari ku. Aku pikir mengencani mu setidaknya akan memberikan sedikit kebahagiaan di semua takdir burukku. Tapi sepertinya aku salah.
Kau hanya membuat semuanya menjadi semakin buruk."
[ ]
Buka jasa gebuk massal, hakimi aja diriku yang jarang apdet, hehe
YOU ARE READING
• ALONE •
FanfictionKesepian, dan sendirian. Senjata kehidupan mematikan yang sering kali berakhir membuatmu membenci dirimu sendiri. Sohyun hanya ingin seseorang ada untuknya, namun ia tak pernah tahu bahwa kehadiran seseorang dalam hidupnya mampu membawa kebahagiaan...
• Trouble •
Start from the beginning
