When-4

37 14 11
                                        

Good night.
Allo, aku balik lagi nih. Yang kangen sama Tsabita-Genta. Cuss baca ya:)

Enjoy
*
*
*

"Kak, Ayooooo!! Lo kan dah janji buat nemenin gue kondangan." Seru Dani yang duduk di single sofa. Tsabita tidak kunjung beranjak dari carpet dengan memegang satu toples keripik singkong dan remote tv kabel yang sedang menayangkan Vlogger ASMR Korea.

"Bentar sih,"

"Ya, kak entar masih bisa nonton lagi. Gue tinggal ganti batik doang nih." Sewot Dani.

Astagaaaaaaaah. Ini tuh hari minggu, kenapa sih orang-orang suka banget ganggu liburannya. Kan kalian juga tau, pekerja kayak Tsabita gini juga butuh istirahat yang nggak pengen keluar-keluar. Batin Tsabita.

"Lo tuh kalau dandan lama, belom lagi milih gaun, belum lagi rambut lo yang harus diatur. Udah buruan." Kata Dani yang beranjak menuju ke Kichen shet."

"Yaudah sewot mulu, sana berangkat sendiri."

"Eh ya nggak bisa gitu dong, kemarenan kan udah janji mau nemenin. Sushi Tei deh. Ya ya ya." Mohon Dani dengan menaik-naikan alisnya.

"Ada mau aja hlo manggil gue kak, biasanya aja lo misuh mulu ke gue."

"Ya kan gimanapun lo kakak gue satu-satunya. Cantik, pinter, rajin, baik hati, dan tidak sombong." Dani terdiam sambil masih tersenyum jail. "Tapi itu semua hancur, karna kenarsisan lo." Lanjut Dani.

"Daniiiiii!" Tsabita melemparkan bantal sofa tetapi tidak mengenai Dani yang sudah lebih dulu berlari.

Tsabita beranjak ke kamar, ia memilih kebaya berwarna peach yang memamerkan tulang selangkanya dan rok lilit tiga pernah empat kaki yang juga memamerkan kaki jenjangnya. Ia memoles wajahnya dengan dandanan flawless. Lipcream peach tidak lupa ia pakai juga.

Rambutnya sengaja ia tata sedemikian rupa layaknya ala-ala princess dengan beberapa helai dibiarkan menggantung di samping telinga.

Setelah memastikan semuanya siap, ia memilih mengenakan heels Alexander Mcqueen.

Perfect. Batin Tsabita. Ia keluar kamar dengan menenteng Clutch berwarna senada.

Tenyata Dani sudah menunggu dengan manis di sofa sambil nge-game. Begitu Tsabita berdiri menjulang di depan Dani, dia menghentikan permainannya lalu bangkit meninggalkan Tsabita.

"Kok lo ngeloyor aja." Sewot Tsabita.

"Ya lo dah siap, gue dan nunggu dari tadi. Why nggak jalan sekarang." Ucap Dani yang siap meraih handle pintu.

"Gue tuh paling ga suka gitu. Kalo udah dandan cantik-cantik tapi nggak ada komentarin gimana style gue sekarang."

Dani menelusuri Tsabita dari bawah sampe atas. Lalu jarinya menjentikan seakan mendapatkan ide cemerlang.

"Ini nih yang buat lo jomblo di usia-usia mendekati kepala 3." Ucap Dani yang langsung pergi meninggalkan Tsabita.

Dani berlari sambil tertawa melihat kakaknya Tsabita yang menggerutu.

Sial emang. Gini banget jadi jomblo.

Saat keduanya sampai di depan mobil Dani. Dani menghentikan acara membuka pintunya.

"Kak, lo nanti di kondangan jangan yang kayak orang udik ya. Walapun jomblo jangan yang kayak lalat liat es krim."

Astaga mulut Dani bener-bener ya. Kalo aja dia bukan adik satu-satunya dan saudara satu-satunya di kota urban. Udah disembelih kali bibir Dani.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Mar 28, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

When: Is There Something Wrong With Us?Where stories live. Discover now