Flashback On

Pagi itu semua berjalan lancar bagi Halimun- maksud saya Halilintar. Ia sudah sikat gigi, mandi, makan, ngerjain sebagian skripsinya (Hali anak jurusan matematika dan ilmu pengetahuan alam ges, makanya tugasnya banyak:v). Saat ini schedule Halilintar adalah belanja bulanan. Ya kali dia mau puasa minum air doang, ntar badannya yang keker nan atletis ilang.

Saat mau memasuki supermarket, Halilintar melihat Author dan Blaze yang sedang isen-iseng mainin troli belanja. Dengan langkah seribu, Halilintar menghampiri mereka.

"OY LAGI NGAPAIN KALIAN?!" Teriak Halilintar menggelegar. Sontak Blaze yang tengah mendorong troli yang dinaiki Author terkejut.

"Ehehehe~ ini kak~ lagi main doang~"

"Haish... Jangan mainan troli, bahaya! Nanti kalo-"

"HUWAAA!!! BLAZE!!"

Netra merah Halilintar membesar saat melihat troli yang ditumpangi Author melesat pergi meninggalkan mereka.

"WOY ANAK ORANG!!! TUNGGU!!!" Teriak Blaze lalu berlari mengikuti troli Author.

"SET MAINANNYA YANG NORMAL DIKIT NAPA!" Ucap Halilintar dan ikut mengejar troli Author.

(Adegan di atas hanya dilakukan oleh orang goblok yang profesional, bagi kalian yang mengaku pintar jangan meniru adegan di atas!)

Flashback Off

"Astagfirullah..." Ucap kamu tobat. Kamu baru sadar temen kamu goblok semua.

Lah emang goblok kan:v

"Dah lah! Gw ama (Y/N) mau pergi dulu!" Ucap Taufan sembari menarik tangan kamu.

"Ati-ati! Banyak begal!" Teriak Halilintar.

"HALIIIII!!! DARAHNYE KELUAR TERUS!!!"

"HEH GOBLOK!!! OBATIN DULU ANJENG!!" Kamu yang mendengar jeritan Blaze dan Halilintar hendak menengok dan melihat apa yang terjadi, namun Taufan menghalangi pandangan mu dan menggelengkan kepalanya.

"Udah biarin aje" Kamu hanya menurut dan pergi bersama Taufan.




•<• •<• •<•




Kamu tertohoq part 2 saat melihat motor Taufan. Bagaimana nggak? Orang Taufan bawa motor sport warna biru yang dilihat dari fisiknya mahalnya warbyasah.

"Gila... Kerja apaan lu Fan?"

"Nge*e*

"..."

Kamu pun memukul kepala Taufan dengan keras. Sangat keras. Taufan hanya meng 'aduh-!' kesakitan akibat pukulan mu.

"Bercanda atu neng! Gw kerja jadi barista" Kamu menaikkan salah satu alis mu bingung.

"He? Barista? Pas gw ajarin ku bikin coffee art pas SMA aja tangan lu geter-geter! Yang niatnya bikin daun-daun malah jadi kayak kecebong!!" Ejek kamu sembari tertawa lepas. Kurang ajar emang.

Taufan menggembungkan pipinya kesal. "Itu kan dulu! Sekarang gw udah jago! Udah expert! Gw juga udah pernah menang perlombaan buat coffee art! " Ucap Taufan sembari membanggakan diri.

Kamu memutar bola mata mu malas. "Iya-iya! Ayo!" Taufan menganggukkan kepalanya dan menaiki motornya yang disusul oleh kamu. Taufan pun menyalakan motornya.

"Pegangan" Kamu pun memegang jale milik Taufan. Sang empu yang dipegang pun hanya bisa terbang ke langit ke 7:v

'Akhirnya bisa dipeluk cecan:')' Batin Taufan terhura.

Taufan pun menjalankan motornya dan melajukan kecepatan motornya. Kamu yang merasa nyawa mu hampir pergi dari tubuh mu memeluk Taufam dengan erat.

Taufan mengendarai motornya memutari kota Bandung yang pagi itu masih terlihat sangat segar dan indah.

"Mau kemana nih? Lembang?" Tanya Taufan kepada mu.

"Gak kejauhan?"

"Ya terserah sih, kalo lo mau ke Lembang mah ayo"

"Ke Taman Begonia mau gak?"

"Boleh, gw denger bagus juga tu tempat"

Taufan pun mengendarai motornya menuju Taman Begonia yang terletak di Lembang (sama bae jauh njing!).




•<• •<• •<•




"Fan! Ayo!" Ucap mu tak sabaran. Taufan hanya terkekeh dan turun dari motornya. "Sabar napa sabar~".

Kalian pun masuk ke dalam Taman Bunga Begonia itu. Ini kali pertamanya kamu datang ke taman ini, tentu saja kamu excited buat liat taman bunganya. Siapa tau kalo aesthetic kan kamu bisa foto-foto buat bahan post-an IG:v

Taufan menatap sekitarnya dan menemukan spot foto yang pas untuk mereka. "(Y/N)! Foto yuk disono!" Ucap Taufan sembari menunjuk ke arah spot foto yang dikelilingi bunga Begonia bewarna merah tersebut. Kamu pun menganggukkan kepala mu dan meminta orang-orang terdekat untuk memotret kalian berdua.

"Oke~ satu~ dua~ tiga~" Ucap mba-mba yang suka rela memotret kalian berdua. Taufan melingkarkan tangannya dipundak mu dan tersenyum dengan sumringahnya sembari menunjukkan jari berbentuk 'peace'nya. Kamu merona tipis dan ikut mengukir senyuman dibibirmu.

'Setan, cowoknya cakep beut gilak!' Batin mba-mba itu yang tersepona melihat Taufan yang jarang sekali membuka topinya.

"Makasih ya mba!" Ucap mu sembari mengambil ponselmu dari tangannya. Mba-mba itu hanya mengangguk dan pergi meninggalkan kalian.

"Set~! Gw cakeup bet dah:v" Ucap Taufan dengan pedenya. Kamu mencubit pelan perut Taufan.

"Gak usah kegeeran, mulutmu masih banyak jigongnya, gak usah pede" Ucap mu kesal:v

Taufan mengerucutkan bibirnya sebal. "Dah lah! Kita balik yuk!" kamu hanya mengangguk dan berjalan pergi ke tempat parkiran bersama Taufan.

______________________________________

Author: Dah berapa tahun gw off yah:V

Halilintar: Ngaku lo sat:)

Gempa: Kemana aje lu?:)

Taufan: Kok gak ada lawak-lawaknya sih ni cerita:')

Author: Ah! Yaudah deh gw gak jadj lanjutin ni buku lagi! *pundung dipojokan*

All: HEH BANGSAT JANGAN DI BERHENTIIN LAGI!!!

[APARTEMEN BABEH] Where stories live. Discover now