15

1.1K 140 2
                                    

"Nah, Chaimie. Aku ingin bertemu seseorang dipulau ini." ujar Luffy.

Semua menoleh ke arahnya.

"Seseorang?"

"Hm! Yang ingin ku temui adalah Jimbei!"

Adiknya mengerjapkan mata sejenak, menyadari siapa sosok itu.

"Jimbei-oyabun?" tanya Chaimie.

"Ya! Dia adalah temanku!"

"Kalau aku tidak salah, dia ikut andil ketika perang dulu kan, Luffy? Dia membantumu dan Ace kabur dulu kalau aku tidak salah, tapi ketika Akainu berhasil bunuh Ace, Jimbei yang membawamu kabur kan?" ujar Akara.

Sang kakak mengangguk, membenarkan ucapan itu.

"Oi, oi, Luffy. Jangan bilang Jimbei yang kau maksud itu adalah Jimbei si Shicibukai itu?"

"Memangnya siapa lagi?"

"Hmmm, tapi Luffy-chin, sejak kejadian peperangan dua tahun yang lalu, Jimbei-oyabun mengundurkan diri dari Shicibukai dan mantan bajak laut tidak diizinkan untuk tinggal disini lagi."

"Yah, sayang sekali. Padahal aku ingin bertemu dengannya."

Sang adik mencuil pundak kakaknya pelan.

"Tapi dia masih disekitaran pulau ini." ujar sang adik, membuat kakaknya semakin bersemangat.

Tak lama setelah mereka berbincang bersama teman-teman Chaimie yang nimbrung ditengah diskusi mereka, Akara merasakan kedatangan tamu yang sedang mencari keberadaan mereka, membuat ia langsung berlari sembari membawa Chopper yang berada di gendongannya kearah satu batu raksasa dan bersembunyi dibaliknya, sedangkan Usopp dan Luffy berada dibebatuan yang lain.

Sesuai dugaan, yang mencari mereka ternyata keluarga kerajaan Pulau Manusia Ikan, gadis itu mengintip dan mempertajam pendengarannya. Ternyata mereka adalah putra-putra dari Raja Kerajaan Ryuugu yang merupakan pusat kepemimpinan pulau ini. Mereka mencari Luffy dkk yang ternyata masuk tanpa izin dan mereka sudah mengetahuinya.

Disisi lain, ia merasakan hal yang tak enak perihal Sanji, lalu menoleh ke arah Chopper.

"Kurasa persembunyian kita akan segera ketahuan. Posisi Sanji sekarang ditempat ia bersembunyi sangat tidak menguntungkan kita sama sekali."

Sang dokter mendongakkan kepala.

"Apa maksudmu?"

Akara mengangkat salah satu tangannya dan menghitung mundur dari hitungan ketiga, dan benar saja, semburan darah akhirnya muncul dan membuat mereka terkejut. Gadis bersurai biru itu seketika melompat dari persembunyiannya sembari menggendong Chopper diikuti Luffy serta Usopp yang berhamburan menuju ke tempat Sanji berada dan mendapati sang koki tergeletak sembari kejang-kejang diakibatkan darah yang banyak keluar disebabkan oleh mimisannya.

"Dasar bodoh." ucapnya halus.

Pangeran tertua dari Kerajaan Ryuugu, Fukaboshi, yang melihat anggota kru yang berlarian menuju Sanji hanya bisa terpaku menatap mereka yang di balas oleh Akara dengan tatapan yang sama bingungnya karena diperhatikan dengan lekat.

"Kenapa kalian menyembunyikan mereka?" tanya Fukaboshi kepada para duyung yang saat ini terlihat khawatir karena keadaan benar-benar sedang kacau, belum lama sadar sudah ada saja keributan yang timbul.

"Maafkan kami, Pangeran Fukaboshi. Kami tidak ingin mereka ditangkap karena mereka orang-orang yang baik, dan mereka juga teman dari Chaimie."

Keadaan semakin runyam, Chopper yang sudah berteriak meminta pertolongan pun semakin panik melihat sekeliling mereka, kenapa? Para manusia ikan yang memiliki golongan darah yang sama seperti Sanji tak bisa menolongnya dan justru membuang muka dengan raut wajah yang merasa berat hati ingin menolong, mengingat pernah ada permasalahan dimasa lalu serta peraturan aneh yang mengekang mereka, Akara tau itu karena ketika masih di mansion milik Chaimie, sahabat kakaknya itu sudah menceritakan semuanya juga tanpa ada yang disembunyikan sedikitpun. Ia tak habis pikir kenapa keadaan jadi begini tanpa bisa ia duga.

Akara's Journey [One Piece x Original Char]Where stories live. Discover now