13

1.3K 167 5
                                    

"Sudah berani kau rupanya, ya?"

Hening sesaat, lalu sosok itu melanjutkan kata-katanya.

"Berani sekali kau memihak pada manusia rendahan seperti mereka."

Manusia rendahan, katanya? Batinnya setelah mendengar itu, Akara langsung mengernyitkan dahi seakan mulai memahami jika memang ada sesuatu yang tak beres. Sesaat kemudian, Surume seketika kabur dan membuat Sunny Go terjatuh keatas pasir yang mengendap saat ini dalam posisi tetap tegak lurus.

"Bajak Laut Topi Jerami Luffy, bajak laut yang telah menghancurkan Bajak Laut Arlong."

"Bajak Laut Arlong? Tidak salah tadi Akara sempat menyinggungnya ketika kita mau menangkap si Caribou." tanya Franky sembari menyadari sesuatu mengingat Akara sempat menyebut nama Arlong tadi sembari menunjuk ke arah Caribou yang masih tak berkutik di posisinya saat ini.

"Semuanya sempat ada masalah ketika masih di East Blue, dan anggota waktu itu hanya masih ada Luffy, Sanji, Zoro, Nami dan Usopp." terang Akara, yang dibalas anggukan oleh Sanji, membenarkan pernyataan itu.

"Apa maumu, Hammond?" tanya Akara yang tau nama sosok itu, namanya juga Akara. Dia tau informasi semuanya.

"Hmph, kau si Rookie baru itu, Akara si Ahli Perang. Memang ternyata tidak diragukan lagi kalau kau itu sebenarnya menakutkan, bahkan namaku saja kau langsung tau tanpa kusebut."

"Tanpa disebut pun kau memang terkenal dikalangan Manusia Ikan, tolol. Apalagi setelah kau menyebut nama Arlong tadi, makin jadi." balasnya sebal.

"Ada mau apa? Langsung saja ke intinya dan tidak usah banyak bicara, brengsek. Aku jengah melihatmu." lanjut Akara, ia sudah mulai merasa muak.

"Wow, tenang dulu gadis kecil. Kau manis begitu, jangan kasar dong."

"Jangan berani kau ganggu adikku, brengsek!" sergah Luffy.

"Baiklah, baiklah. Dan satu lagi, aku punya pilihan. Jika kalian tidak ingin celaka disini, kalian harus mengenakan lambang Bajak Laut Manusia Ikan, dan jika tidak ... Kalian akan celaka, bisa dikatakan kami akan membunuh kalian disini."

Semuanya terdiam, Akara yang punya firasat tak enak sejak kemunculan mereka pun sudah menduganya sejak awal, terutama kelakuan sang kakak. Firasatnya mengarah kepada si dungu itu sejak tadi, itulah kenapa ketika Hammond muncul bersama pasukannya, Akara langsung menyuruh untuk menyiapkan tong cola kepada Franky yang akan digunakan untuk Coup de Burst. Ia memperhatikan Luffy dengan sejenak dari belakang.

Kemudian, ia menoleh ke arah Franky.

"Franky, cepat persiapkan Coup de Burst, sekarang!" perintahnya.

"Tapi Akara, kita hanya bisa menggunakannya sekali lagi, tadi kita sudah menggunakannya dua kali selama dijalan karena keadaan kita yang sedang terdesak dan udara didalam pelapis semakin menipis, penggunaannya memakan udara yang banyak."

"Tapi cuma itu satu-satunya sekarang."

Franky diam, mulai memahami maksud adik dari sang kapten.

"Aku takut Luffy akan menolaknya, bukan akan lagi, tapi sudah pasti. Kalian sudah tau bagaimana dia, terutama aku selaku adiknya. Lebih baik gunakan itu, tolong. Itu lebih baik daripada masalah ini makin runyam, kau mau kita semua mati disini padahal tempat tujuan kita sudah didepan mata? Ayolah, ini awal perjalanan kita semua setelah dua tahun kita menunggu sembari latihan. Kalian mau usaha dua tahun ini sia-sia begitu saja? Nggak, kan?"

Mendengar itu, Franky tak punya pilihan selain bergegas menyiapkan Coup de Burst ditengah pertengkaran Luffy dan juga Hammond yang masih ribut dalam perdebatannya yang tak kunjung usai, hingga tiba dimana ketika Hammond diam, dan Luffy akhirnya memberi jawaban final.

Akara's Journey [One Piece x Original Char]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang