-5

393 38 14
                                    

Hamparan pasir pembingkai pantai

Pita kecil penghias tangan

Aku lupa kau hilang ketika digenggam

Pun lupa kau terluka ketika diikat kuat

Sayang.. katakanlah..

Bagaimana cara agar aku bisa menghisap pilu dari rongga dadamu?

.

.

.

Nameless Past

By. callmetooru

.

.

.

Langit berembun dan agak pekat. Choi Siwon yang tengah berdiri di belakang kursi kebangsaan nya menghadap jendela tidak dapat melihat wujud bulat matahari secara jelas. Ini sudah hampir tengah hari, dengan cuaca yang seperti ini perasaannya juga ikut menjadi tidak baik. Ditambah, hari ini ia mengawali paginya –lagi-lagi dengan informasi yang membuat pikirannya penuh.

Hal itu terjadi ketika ia datang ke kantor sang ibunda dan tak sengaca menguping pembicaraan sang ibu dengan seorang wanita lewat line telepon. Tak banyak yang ia mengerti dengan pembicaraan kedua wanita yang kelihatannya sebaya itu, namun Siwon akhirnya sadar wanita lain di ujung telepon sana adalah Nam Soyoung ketika ibunya menyebut nama Yesung.

"Sepertinya pengganggu kali ini tidak bisa ku atasi, aku akan menyerahkan urusan ini kepadamu. Toh kau ibunya" suara yang terdengar sarkas itu diikuti dengan tawa kecil dibuat-buat.

"Butuh waktu bertahun-tahun hingga akhirnya aku bisa memisahkan putraku dengan lelaki si penyanyi itu, ku harap kali ini tidak akan terlalu lama"

"..."

"Kenapa tidak kau hancurkan saja kepercayaan diri putramu itu terlebih dahulu Soyoung-ah? Kau tahu, rasa bersalah dapat membunuh manusia"

Percakapan itu berakhir bahkan sebelum Siwon sempat berpikir untuk mengintrupsi ketika sekertaris ibunya tiba-tiba bersuara.

"Nyonya, Armoire group telah mengkonfirmasi bersedia berunding"

"Siapa yang mereka kirim?"

"Kim Heechul"

Setelahnya, Siwon tak mendapat informasi apapun lagi. Memutuskan untuk tidak menanyakan langsung kepada ibunya bukanlah keputusan yang mudah. Siwon menahan diri, setidaknya ia harus mengumpulkan informasi sebanyak yang ia bisa.

Armoire Group adalah perusahaan Jepang yang bergerak dibidang jasa hiburan. Dahulu, banyak talenta-talenta baru yang lahir dibawah naungan perusahaan itu. Namun kini perusahaan tersebut sudah diujung pailit karena terlilit hutang, dan itu menjadi keahlian Choi Rahee –ibunya untuk melobi keadaan. Choi Siwon sempat membaca dokumen menggenai perusahaan ini serta niat ibunya untuk mengakuisisi. Yang Choi Siwon tak tahu menahu adalah, apa hubungannya perusahaan yang hampir bangkrut itu dengan Kim Heechul?

Berbagai scenario muncul dibenaknya. Tentu, banyak diantaranya scenario terburuk.

Tanpa berpikir, Choi Siwon mengirim sebuah pesan kepada seseorang, tanpa memikirkan opsi untuk sebuah panggilan suara. Mendengarkan suara orang itu disaat-saat seperti ini sangat tidak tepat, hatinya butuh istirahat.

Euterpe; Nameless PastTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang