part 9

7.3K 195 2
                                    

Terkadang kita memang harus bersikap dewasa, agar masalah tidak makin membesar
-Nawasena 2022

***

Hari yang buruk.

Itulah pendapat Sherin tentang hari ini. Awal paginya memang cukup baik tapi tengah hari sampai akhir hari ini sangat buruk.

Hilang sudah bayang bayang menyenangkan tentang sekolah, habis tidak tersisa. Mungkin sudah saatnya Sherin fokus pada tugas yang diberikan Papa. Lagian tidak seharusnya Sherin membuang waktunya. Grandara International Highschool memang mempunyai fasilitas dan keunggulan yang luar biasa. Tapi tempat itu benar benar tidak ramah, benar benar sekolah tipikal anak kaya yang sering membuat onar dan membereskannya dengan uang.

Sherin mungkin harus membereskan masalah penggelapan dana dengan cepat, lagipula apa yang harus ditunggu dan semakin cepat semakin baik entah bagi dirinya ataupun bagi perusahaan Papa. 

Sherin menuruni tangga menuju dapur, malam malam begini enaknya memang makan Ramen. Walau tak boleh terlalu sering tapi sesekali juga tidak apa apa. Sherin mengambil satu bungkus ramen dan memasaknya dengan telur.

Setelah matang Sherin membawa panci beserta sumpit menuju tempat santai dan menaruhnya dimeja. Kalau sudah beginikan Sherin bisa lebih mudah memakannya. Sherin mengambil ponselnya yang berada di saku lalu menarik kotak tisu yang bisa dimasuki handphone dan menonton Barbie charm school.

****

Pagi ini Sherin bergegas mengikuti Shero karena mereka berdua bangun terlambat. Mama sudah berangkat juga abang abangnya, sungguh kurang ajar mereka ini tidak ada yang membangunkan mereka.

"BANG CEPET JANGAN KAYAK CEWE" Teriak Sherin yang berada di samping tangga dengan kepala mendongak menatap atas berharap Shero turun lebih cepat.

"ELO CEWENYA SEMPRUL" Balas Shero dengan suara khas bangun tidur.

"JANGAN TERIAK DONG!! AKU ADUIN MAMA NII" Teriak Sherin mengacam.

"Sok imut" ejek Shero yang masih berbaring di tempat tidur.

Shero terburu buru bangun dan berlari masuk kedalam kamar mandi, bisa gawat kalau Sherin, kembarannya itu berteriak sekali lagi. Bisa bisa telinganya harus masuk rumah sakit.

Sherin mendengus, punya abang kok lelet banget kayak cewe. Seraya menunggu abangnya Sherin duduk dan memposisikan ponselnya sebaik mungkin agar ia bisa menonton drakor dengan tenang dan nyaman.

setelah melewati hari buruk kemarin, sebenarnya Sherin malas sekali kalau disuruh sekolah dan menghadapi rasa tak enak hatinya karena mengaucakan segalanya.

Shero memang tak masalah walau Sherin membuat hubungannya dan Freyya merenggang, Tapi Sherin tak bisa begitu dia tak enak apalagi Freyya kelihatan sekali tak suka padanya.

"Dek."

"Sadar dek, lo gak kerasukan dedemit kan?" Tanya Shero dramatis.

Sherin mengerjap, walau akhirnya tetap mendengus mendengar kalimat dramatis menyebalkan abangnya.

"Gak usah alay deh bang" Ucap Sherin kesal.

"Ya lagian lo bengong gitu" Bantah Shero mengendikan bahu.

"Sana keluar gua mau ganti, mau berangkat kan lu?" Lanjut Shero dengan sedikit ancaman.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Nawasena (Repost)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang