part 6

8.7K 208 3
                                    

Tidak peduli sebanyak apapun masalahnya jika kamu terus bersamaku
-Nawasena

****

Kota tua ternyata sangat indah. Apalagi sore sore seperti ini, Sherin sekarang sedang duduk disalah satu bangku yang disediakan.

Sherin mengambil ponselnya, mulai memotret objek objek yang indah menurutnya. Entah mengapa setiap dia memotret pasti saja perasaan bahagia selalu muncul.

Sherin sepertinya akan mengunjungi kota tua lagi nanti. Tempat ini adalah tempat bersejarah yang tentu saja sangat indah.

Sherin menggeser dial hijau ke atas, menjawab telepon dari Aresh. Sherin jadi merasa bersalah karena tidak izin pada keluarganya.

"Halo bang?"

"Dimana dek?"

"Lagi di kota tua, ini bentar lagi pulang"

"Mau dijemput?"

"Jemput aja"

"Tunggu ya? jangan kemana mana"

"Siap"

Panggilan terputus. Mungkin sepuluh atau dua puluh menit lagi Abangnya itu akan sampai disini. Seraya menunggu, Sherin memilih menyewa salah satu sepeda yang ada di kota tua.

Sherin memilih sepeda berwarna biru dan mulai menggoes. Sekitar dua puluh lima menit Sherin menunggu abangnya seraya menaiki sepeda berkeliling di kota tua. Akhirnya yang ditunggu tunggu menelpon juga.

"Dimana dek?

"Aku lagi sepedaan, Abang dimana?"

"Abang tunggu di parkiran"

"Oke oke tunggu bentar lagi ya bang"

Panggilan terputus untuk yang kedua kalinya.

Sherin segera berbalik menuju tempat sepeda di rental untuk mengembalikan sepeda yang ia sewa.

Setelah selesai, barulah ia berjalan ke parkiran kota tua. Jam segini memang ramai sekali, jadi Sherin bingung abangnya dimana ya?

Akhirnya abangnya membuka jendela mobil dan memanggilnya. Kalau tidak begitu dipastikan mereka akan lebih lama pulangnya.

****

Sesampainya dirumah Shero langsung melotot menghampirinya. "LO KEMANA AJA ANJER, GAK PAMIT KE GUE DULU" Teriak Shero ngegas.

Sherin mengerucutkan bibirnya. "Gue kira lo ilang, jadinya gue ke kota tua dulu" Jawabnya dengan kesal.

"Lo pikir gue setan pake ilang segala" Dengus Shero yang setelah itu jadi pergi ke dapur untuk mengambil jus yang baru saja dibuatkan bibi dirumahnya.

Sherin yang merasa kembarannya selesai ngoceh langsung saja pergi ke kamarnya. Lagian ocehan Shero itu masuk kuping kanan keluar kuping kiri.

Sherin merebahkan dirinya di kasur empuk miliknya. Sampai dirinya berteriak heboh dan langsung mencari ponselnya.

"Aduh, lupa ngabarin mas pacar lagi" Gumam Sherin yang tangannya sudah sibuk mengubek ubek kasur juga tasnya.

Sherin melebarkan mata memukul pelan kepalanya. "IH KAN DI KANTONG BAJU"

Sherin turun dengan terburu buru untung saja tidak jatuh. Dia berjalan ke meja rias dan mengambil baju seragamnya yang tergeletak saja.

Sherin segera mengambil ponselnya yang berada di kantong seragam. Setelahnya menghidupkan dan membuka salah satu chat yang pesannya tidak terbacanya menunjukan angka 48.

Nawasena (Repost)Where stories live. Discover now