Part 6

1.5K 258 48
                                    


"Good morning." Sehun hampir tersedak kopinya saat mendengar suara penuh kegembiraan terdengar dari arah pintu masuk ruang makan.

"Baek? Bukannya kau di Bucheon?"

"Aku sudah kembali ke Seoul."

Sehun melirik hyungnya yang masih menyuapkan nasi ke mulutnya sesendok demi sesendok makanan dengan tenang tanpa terganggu dengan kedatanganan Baekhyun sama sekali.

"Tidak perlu melihatku seperti itu." Chanyeol bersuara.

"Whoa, hari ini menunya seafood segar!" Pekik Baekhyun lalu mengambil tempat duduk di seberang Sehun. "Apa? Tidak perlu melihatku seperti itu. Makan saja makananmu." Kali Baekhyun berkata santai pada Sehun lalu mulai memilah makanan yang akan ia santap.

"Aku sudah tidak tahan lagi. Kesepakatan apa yang sudah kalian buat?"

"Kesepakatan apa maksudmu?" Baekhyun mengernyit.

"Kau diberi kenaikan gaji 30% atau 60 hari cuti tahunan?"

"Aku tidak diberi keduanya."

"Lalu kenapa sudah kembali bekerja?"

Baekhyun tersenyum lebar. Mengeluarkan selembar kertas bermaterai dari tas kerjanya. "Ta-dah! Cuti tahunan 3 pekan, tiket pulang pergi ke Santorini kelas teratas, dan free pass hotel dan semua fasilitas terbaik di sana."

Sehun kali ini benar-benar tersedak. Menatap hyungnya yang kini berdeham. "Kau memberikan semua itu hyung?" Tanya Sehun tak habis pikir. Chanyeol mengangguk. 

"Setidaknya aku tidak merugikan perusahaan." Chanyeol menggedikkan bahu.

Sehun menghela nafas panjang. Semua itu jelas dari kantong pribadi Chanyeol, kecuali cuti tahunan yang memang 12 hari merupakan hak milik Baekhyun untuk cuti tahun ini dan 9 hari merupakan kompensasi cuti tahunan selama 4 tahun berturut-turut yang belum diambil. Tiket pulang pergi ke Santorini bukanlah hal yang sulit bagi Chanyeol karena pria itu bekerja sama dengan beberapa maskapai penerbangan, sudah pasti berhak mendapat diskon besar. Hotel dan fasilitas terbaik? Hotel itu termasuk bisnis pribadi Chanyeol dan sudah menjadi kebijakan bagi jajaran direksi dan pemegang saham mendapatkan free pass. Benar-benar tidak mau rugi. Dan Baekhyun juga mau-maunya dibodohi. Sebaiknya ia tutup mulut soal ini dari Baekhyun demi kebaikan bersama.

.

UN VILLAGE HILL

EXO's Fanfiction

DISCLAIMER

Ide cerita sepenuhnya milik ©Curloey Smurf.

I'm not a writer but I love to write.

e)(o

.

.

"Sudah mau berangkat? Kenapa tidak bilang kemarin?"

Sehun mendengus. "Kalau kau lupa Soo, kau pergi berkencan dan tidak mengingatku."

"Tapi kau bisa mengatakannya via pesan atau menelfonku. Dan kau tidak melakukannya."

"Soo, jadi bisa mengantarku tidak? Pesawatku akan terbang tiga jam lagi. Dan kita hanya punya waktu kurang dari satu setengah jam untuk sampai di Gimpo."

Kyungsoo merengut. Tapi kemudian masuk ke mobil Sehun. Sehun menahan senyumnya, bukankah Kyungsoo menggemaskan?

"Pelan-pelan saja, aku akan mengirim pesan pada mahasiswaku."

"Iya-iya."

"Lagi pula, kenapa mendadak berangkat ke Jeju."

"Kan aku sudah katakan, masih banyak pekerjaan di sana."

UN Village HillWhere stories live. Discover now