Semacam Prolog

813 58 9
                                        

[BIASAKAN VOTE DULU BARU BACA!]

Mungkin tak banyak yang tahu, dan mungkin tak semua akan percaya. Namaku Melia. Aku bukan gadis biasa. Tuhan menitipkan sesuatu padaku—sebuah kemampuan yang tak dimiliki semua orang.

Sejak kecil, aku bisa merasakan kehadiran mereka yang sudah tak lagi berjalan di dunia ini. Mereka yang tinggal di sela waktu, di antara kenangan dan doa yang terlupa.

Mereka bilang aku anak indigo. Tapi aku tak suka menyebut diriku begitu. Bagiku, aku hanya bisa melihat dan merasakan mereka yang tak terlihat oleh mata biasa. Itu saja.

Selama bertahun-tahun, aku menyimpan semuanya sendiri. Tidak mudah menjelaskan hal-hal yang tak bisa dilihat oleh mata biasa, apalagi ketika orang yang paling kau percaya menolak mempercayaimu. Ayahku... ia mengira semua hanyalah imajinasi seorang anak kecil saja.

Lisa...

Izinkan aku memperkenalkannya kepada kalian.

Nama lengkapnya Anneliese Van Affelen, seorang gadis kecil Belanda yang pernah hidup di tanah ini—lama sebelum aku lahir. Ia bukan bayangan, bukan sekadar mimpi yang mengendap dalam malam panjangku. Ia nyata, meski tak kasat mata.

Kami pertama kali bertemu di bawah pohon beringin tua di halaman belakang rumah. Saat itu umurku baru tujuh tahun. Dan sejak hari itu, hidupku tak pernah benar-benar sama.

Lisa bukan sekadar teman biasaku. Ia hadir dengan kisah—kisah yang mengendap seperti debu di rak sejarah. Ayahnya, Patrick Van Affelen, adalah seorang perwira militer Hindia Belanda. Ibunya, Irene, datang ke tanah tropis ini membawa warisan keluarganya, usaha yang harum namanya namun perlahan hancur di tangan waktu dan perang.

Ia sering bercerita kepadaku—tentang masa kecilnya, tentang ibunya yang meninggal muda, tentang ayahnya yang berubah dingin setelah itu. Tentang pelarian mereka ke pedalaman Kalimantan, dan tentang suara tembakan yang mengakhiri segalanya.

Inilah kisah itu. Bukan kisah horor, bukan pula cerita seram untuk membuat bulu kuduk berdiri. Ini adalah kisah yang tertinggal dari masa lalu, dibawa oleh angin dan disimpan oleh pepohonan tua. Kisah tentang kehilangan, tentang cinta yang patah oleh perang, dan tentang seorang anak yang menunggu... hanya untuk pulang.

Kini, Lisa telah memintaku menuliskan semuanya. Bukan untuk ketenaran, bukan untuk dikenang dalam kemewahan cerita. Tapi agar doanya tak terputus. Agar ada yang mengingat. Agar ia bisa melangkah, dan akhirnya bertemu kembali dengan Papa dan Mamanya di sisi lain waktu.

Jadi, sebelum kau membuka halaman pertama ini, duduklah dengan tenang. Tenangkan pikiranmu. Biarkan hatimu mendengarkan, bukan hanya matamu yang membaca.

Karena kisah ini bukan milikku. Ini adalah kisah Lisa. Dan aku... hanyalah jembatan.

・・・

Jangan lupa vote & comment yang banyak ya, luv u all <3

Anneliese [End]Where stories live. Discover now