💄 I Can't Not

45 2 0
                                    

Kim Seokwoo memaksakan dirinya untuk menghadiri pertemuaan makan malam itu. Akhirnya ia bertemu dengan wanita yang ingin di jodohkan dengannya.

"Ahh, jadi ini Kim Seokwoo?" tanya seorang pria yang mungkin seumuran dengan ayahnya.

"Ya, dialah jagoanku." balas Ayah Seokwoo dengan tawa santainya.

"Tampan seperti kau." puji pria paruh baya yang di panggil teman oleh ayah Seokwoo.

"Tentu saja." balas Ayah Seokwoo bangga

Obrolan kedua keluarga itu cukup membosankan untuk Seokwoo. Sesekali, ia melihat sosok wanita yang terlihat begitu anggun di hadapannya meski sangat ogah untuk memandangnya lama.

Ri Henna, dialah wanita yang akan dijodohkan dengan Seokwoo. Parasnya cantik dan anggun, dan tentunya ia memiliki level yang sama dengannya.

Seokwoo hanya bisa menarik senyum paksa untuk menyelamatkan harga diri ayah dan ibunya dengan mengikuti seluruh intruksi acara hari ini.

"Apa kau ingat denganku?" ucap wanita itu setelah keduanya sedikit berbicara menjauh dari obrolan jadul masa lalu kedua orang tua mereka.

"Apa kau tidak ingat padaku?" tanya Ri Henna lagi

Seokwoo sangat tidak ingin memberi reaksi apapun, tapi ucapan wanita itu cukup membuatnya tak habis pikir.

"Aku sudah menyukaimu dari dulu, aku sangat senang mendengar kalau kita akan di jodohkan." ucap wanita itu terus menebar senyum di samping Seokwoo.

Wanita itu terus memegang lengan Seokwoo mesra seakan Seokwoo juga ingin padanya, sungguh tindakannya membuat Seokwoo merasa tidak nyaman.

"Aku ingin cepat-cepat menikah denganmu." ucapnya lagi diluar dugaan, wanita ini memiliki obsesi menikah dengan Seokwoo.

Mendengarnya, Seokwoo segera menyingkirkan pelan pegangan tangan Ri Henna, mencari alasan dengan meminta izin untuk ke toilet sebentar, sungguh dirinya sangat muak dengan perjodohan bisnis ini. Tatapan mengawasi nyonya Oh pun juga tak pernah lepas dari Seokwoo.

"Em, halo."

Akhirnya Seokwoo mendengar suara Serena, wanita yang sangat dia rindukan. Ia menelepon sebentar alih-alih ke toilet.

"Sedang apa?" tanya Seokwoo dibalik telepon

"Aku sedang jalan-jalan bersama teman."

"Teman? Pria atau wanita?" tanya Seokwoo mendadak posesif, segera ia mengintrogasi Serena dengan cepat.

"Pria."

"Apa?"

"Tidak-tidak. Dia seorang wanita." ucap Serena mempermainkan ucapannya pada Seokwoo sambil terkekeh puas akan tindakannya.

Hampir saja jantung Seokwoo copot, dia berjanji akan segera pulang. Setelah obrolan singkatnya dengan Serena, Seokwoo kembali ke meja makan tempat kedua keluarga itu berkumpul. Obrolan kali ini terlihat makin serius.

"Minggu depan kalian akan tunangan."

Sebuah kalimat shock jantung yang di sampaikan oleh ayah Seokwoo. Kalimat itu seakan peluru yang langsung tertembak ke dadanya. Seokwoo sungguh ingin menentang hal itu, tapi mulutnya tetap bungkam karena ayahnya.

ERASING YOUWhere stories live. Discover now