chapter 3

6.2K 778 103
                                    

Hari ini Harry dan Draco bisa melewati mata pelajaran bersama. Menit demi menit sudah mereka lewati. Tentu saja sebagian tidak berjalan mulus, karena Harry dan Draco seperti sebuah bencana yang seharusnya tidak di satukan.

Setelah menyelesaikan kelas Ramuan mereka bersama Professor Snape, tidak ada kelas lagi untuk ke duanya ikuti. Sebelum kelas Astronomi yang berlangsung malam nanti, Mereka memutuskan mengunjungi perpustakaan Hogwarts, untuk mencari tahu informasi terkait Stone Sapphire Blue yang membuat jiwa mereka tertukar.

Setidaknya saat ini gagasan untuk membantu mencari yang mereka butuhkan bukanlah ide buruk, dari pada duduk diam menunggu selama proses penyelidikan yang entah akan membuahkan secercah harapan atau tidak.

"Aku tidak menemukan apapun!"

Harry mendesah, dan menjauhkan setumpuk buku didepanya. Ia sudah mencari setidaknya dari lima buku yang ia ambil. Bahkan matanya kini sudah berair, seolah memprotes apa yang kini dilakukan Harry menyakiti kedua matanya. Harry melirik Draco yang tidak bergeming dan matanya masih setia menatap buku tersebut. Terlihat seperti Hermione saat sedang terobsesi dengan sesuatu atau saat Hermione ingin melahap semua buku didepanya.

Draco sudah mendengar keluhan frustasi beberapa kali yang terlontar dari bibir Harry. Harry bahkan sempat membenturkan kepalanya di meja tempat mereka duduk. Dan membuat Draco ingin melempar beberapa kutukan kepadanya.

"Cari dengan benar, Potter!" rutuk Draco yang kini sibuk dengan beberapa bukunya tanpa melihat kondisi Harry yang sudah sangat mengenaskan. Mereka sudah duduk di perpustakaan ini selama empat jam. Namun secuil informasipun tidak mereka dapatkan.

Jika kau ingin pekerjaan ini cepat selesai, setidaknya ada teman lagi yang membantu. Dengn tambahan teman, pekerjaan akan selesai dengan cepat dan tepatnya menghemat energi. Harry terdiam, memikirkan siapa yang dapat membantu mereka.

"Hermione." gumamnya.

"What?"

Draco yang mendengar gumaman tidak jelas dari Harry kini menutup bukunya. Ia sudah menyerah dengan buku perpustakaan yang sama sekali tidak membantunya. Dan sudah sangat terganggu dengan Harry yang semakin tidak karuan bentuknya dengan tubuhnya yang menyedihkan. Draco kini lebih memberi atensi untuk Harry berbicara.

"Hermione! Kita minta bantuan nya saja. Kau tau, tidak ada pengetahuan yang lebih baik dari Hermione!" Harry berujar dengan semangat. Lalu mendekatkan tubuhnya kearah Draco, meminta berdiskusi.

"Kau gila? Aku tidak mau berurusan dengan si Mud-blood." ujarnya ketus.

Harry memutar bola matanya jengah. "Jangan merendahkan sahabatku. Kau mau kita terus seperti ini, Ferret?! Fine. Jika kau tidak ingin, aku yang akan jalan sendiri." Harry berkata hendak bangkit dari posisi duduknya, namun bajunya di tarik oleh Draco degan sangat tidak manusiawi yang menyebabkan ia terduduk dengan keras menghantam bangkunya kembali.

Harry meringis merasakan sakit di area bawahnya yang langsung bertemu dengan kerasnya kayu dan hendak memprotes Draco yang kini tengah memamerkan seringainya di wajah polos yang disetujui semua orang ㅡtidak cocok untuk seringaian iblis.

"Coba saja, Potter. Aku sangsi si Mudblood akan percaya dirimu ini 'Harry Potter'. "

Mendengar itu Harry seperti mendapat pukulan telak di kepalanya, lalu terdiam. Benar, pagi ini saja di aula ia sempat mendapat makian dari Hermione. Ron dan Hermione saat ini tidak dapat mempercayai nya yang berada pada tubuh Draco. Ya, siapa juga yang ingin percaya bahwa musuhmu mengaku sebagai teman dekatmu jika ia tidak gila?

"Kalau begitu, kau yang bicara!"

"Aku menolak." Draco berkata dengan ringan seraya membereskan buku-bukunya, lalu berjalan meninggalkan Harry yang terlihat terburu-buru menyusul kepergianya.

SWITCHWhere stories live. Discover now