chapter 2

8K 1K 245
                                    

Kini mereka berdua terduduk di sebuah kursi yang telah di sediakan oleh Kepala Sekolah mereka, hanya dengan gerakan halus di tongkat elder yang berada dalam genggamanya dan sepercik sihirnya menciptakan kursi yang layak untuk Harry dan Draco duduki.

Di belakang mereka terdapat Professor Snape dan Professor Mcgonagall menatap dua insan yang masih saling lempar tatapan membunuh andalan mereka masing-masing.

Sang Kepala Sekolah akhirnya terbatukㅡdengan sengaja. Yang berhasil menarik perhatian dua orang remaja di hadapanya.

"Nah, bisakah salah satu dari kalian memberitahuku dari mana letak keributan ini berasal?" suaranya terdengar lembut, tidak menghakimi dan juga tidak kentara untuk menyudutkan.

Terjadi keheningan beberapa saat. Harry melirik Draco yang terlihat bungkam, mengalihkan matanya untuk mengobservasi ruangan yang sedang di kunjunginya dan seperti tidak berminat untuk menjelaskan terlebih dahulu.

Harry berdehem, yang di rasanya seperti bukan suaranya. Dan ia baru menyadari itu sekarang, suaranya pun terdengar asing di telinganya seperti Malfoy yang berada di dalamnya.

"Ini terjadi saat saya terbangun dari tidurku." ucap Draco ㅡlebih tepatnya Harry yang berujar dengan suara dan tubuh Draco.

Lalu ia mulai menjelaskan bagaimana paginya yang terganggu karena teriakan dari Ron dan juga tatapan aneh dari teman-temanya yang berakhir ia berkelahi dengan Ron. Lalu ketika ia di seret untuk berada di runag rekreasi asramanya. Dan berkahir di dalam ruangan Kepala Sekolahnya.

Dapat Harry lihat dari sudut mata nya, ia melihat Professor Snape yang mendekat disisinya seperti memberi celaan dengan matanya. Bahwa penjelasan Harry sama sekali tidak membantu.

"Aku masih sangsi dengan fakta bahwa kalian bertukar tubuh. Bisa saja ini lelucon bukan?" tanya Professor Mcgonagall yang terlihat skeptis dengan penglihatan dan pendengaranya.

"Akan tetapi sihir mana yang bisa membuat dua jiwa bertukar tubuh jika bukan dari sesuatu yang sangat gelap?" pertanyaan Albus Dumbledore menohok Minerva yang terkesiap saat itu juga. Itu tidak masuk dalam hitunganya.

Karena memang tidak mungkin dua makhkuk yang masih terlihat muda ini berurusan atau bahkan memakai sesuatu sihir yang sangat gelap. Yang bahkan orang dewasa berlisensi pun tidak akan mungkin bisa menciptakanya.

Bahkan pemikiran itu di terima oleh Severus yang terlihat menggangguk sekali dan menyetujuinya. Bagaimana pun juga, walau mereka sering bertengkar melempar kutukan atau cacian kebencian, tidak ada sihir yang lebih gelap dan berdaya magis kuat yang bisa membuat mereka bertukar tubuh.

Draco yang sedari tadi hanya diam dan mendengarkan seperti teringat sesuatu. Otak cerdasnya memutar kilasan kejadian semalam sebelum terjadi bencana di pagi harinya.

"Sepertinya ini bisa menjelaskan sesuatuㅡ" ia menjeda kalimatnya, dan menatap kearah dirinya atau Harry yang terperangkap dalam tubuhnya.

"ㅡtentang kejadian ini, Mr. Potter?" Ucapnya sarkastik.

Harry menatap bingung Draco yang seperti ingin memulai pertengkaran lagi denganya, sebelum deheman Professor Snape mengancam nyawanya.

Draco berdiri, merogoh saku jas Slytherinya dan mengeluarkan benda berwarna Saphireblue tersebut. Ia meletakan benda itu di hadapan Kepala Sekolahnya.

Dumbledore mengambil benda berkilau yang di bantu dengan tempaan cahaya mentari pagi, membuat benda itu berpendar dengan daya magis yang kuat. Ia meniliknya dengan seksama. Seperti benda tersebut asing keberadaanya namun terdapat kilatan tertarik di sudut matanya.

Otaknya yang terbilang cemerlang, memikirkan berbagai kemungkinan tentang datangnya stone sapphire blue tersebut yang mengakibatkan dampak pada pertukaran jiwa yang dialami oleh kedua muridnya.

SWITCHWhere stories live. Discover now